Happy Reading :)
Selesai di jam kelas Davin menuju kelas Bella, ia sengaja ingin menunggu Bella di depan kelasnya. Ia berjalan menyusuri koridor kampus. Davin mengedarkan pandangannya di jendela kelas Bella, ia membelalak matanya ketika dirinya tidak menemukan Bella dikelas. "Loh kok dia gak ada?" gumam Davin.
Davin merogoh saku celananya, ia langsung menelfon Zafran.
"Hallo Fran?"
"Iya Pin, kenapa?"
"Lo tadi jemput Bella gak?" tanya Davin penasaran.
"Jemput lah, masa gua gak jemput bilang jemput. Kalau gitu yang ada gue dibunuh sama lo,"
"Emang kenapa?" lanjut Zafran bertanya.
"Bella gak ada di kelas,"
"Hah? Serius? Sumpah Pin gue jemput, gue gak bohong loh"
"Terus dia kemana ya? Dia juga gak ngabarin gue,"
"Bentar gue matiin dulu,"
Ketika ada seseorang keluar dari kelas Bella, Davin langsung menggampiri orang tersebut. "Eh, sorry gue mau nanya."
"Kok Bella gak ada ya?" lanjut Davin bertanya.
"Eh Vin, tadi gue liat sih Bella keluar dari kelas gak tau tuh mau kemana," jawab lelaki yang satu kelas dengan Bella.
Davin mengerutkan dahinya, ia bingung mengapa secara tiba tiba Bella meninggalkan kelas. "Baru kali ini dia keluar kelas?"
"Gak Vin, kayaknya beberapa waktu lalu dia juga menghilang di kelas. Terus minta titip absen," jawabnya.
Davin mengepalkan tangannya, seakan ingin memukul telak wajah Bella. Davin baru mengetahui jika Bella beberapa kali bolos kelas namun dirinya tidak tau. "Kemana dia sampai bolos kelas? Anjing liat aja lo!" batin Davin.
"Yaudah thank you ya," ucap Davin berlalu pergi.
"Eh Vin, jangan bilang gue yang bilang ya? Sorry gue gak ada niatan buat kalian berantem," ujar lelaki tersebut.
"Iya sans aja, " jawab Davin.
Davin kembali ke taman menemui Zafran dan lainnya. Baru kejadian 3 hari lalu Bella bersama Amar dan kini Davin mengetahui jika Bella sering bolos kelas. Davin baru mulai berangkat kembali setelah dirinya absen. Namun baru saja ia berangkat Bella mencari masalah dengannya.
"Bella beneran gak ada?" tanya Zafran.
"Gak ada,"
"Tapi serius gue jemput Bella," ucap Zafran meyakinkan Davin.
"Bentar bokap gue nelfon," ucap Davin.
Davin mengangkat telfon dari Shaga. Shaga meminta Davin untuk pulang karena ia menyuruh Davin mengantarkan Amar cek up ke dokter. Setelah Davin menerima telfon dari Shaga ia berpamitan dengan mereka.
Selama diperjalanan Davin masih penasaran kemana perginya Bella. Davin pun belum menghubungi Bella untuk menanyakan dimana sebenarnya Bella.
Davin memasuki halaman rumahnya, ia bertemu dengan mang Udin penjaga rumah Davin. "Siang Den?" sapanya
"Gak kuliah Den? Kok jam segini udah pulang?" tanya mang Udin.
"Udah selesai mang, terus di suruh papa pulang buat nganter Bang Amar cek up," jawabnya.
"Eh tapi di dalem ada tamu Den temennya Den Amar," ucap mang Udin.
"Tamu? Emang siapa mang?" tanya Davin penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurts Enough
Teen Fiction"Katakan apa adanya padaku. Aku tidak ingin menjadi orang yang memberimu payung saat kau kehujanan. Melainkan aku ingin kehujanan bersamamu" -Davin Arshan Dirgantara "Aku tidak bisa menolaknya, walaupun aku tau dia bermasalah. Tapi aku ingin tetap b...