HAPPY READING
"Seorang remaja berinisial H ditemukan sudah tidak bernyawa dikamar mandi apartemen miliknya."
Mata bulat itu mengerjap lucu beberapa kali, tangannya sesekali memasukkan camilan kedalam mulutnya. Alisnya bertaut fokus memperhatikan foto korban pembunuhan, yang sering sekali terjadi akhir-akhir ini.
"Hyunjin?"
Bibir penuh dengan sedikit remah-remah disekitarnya bergumam. Ingatannya dia paksakan untuk mengingat-ingat seseorang yang tampak mirip sekali dengan korban pembunuhan itu.
Cklek!
Namun perhatiannya teralihkan oleh kedatangan seseorang, yang langsung membuat haruto menoleh kearah pintu apartemen miliknya.
"Jeongwoo!!"
Haruto langsung berlari menghampiri seorang pemuda dengan bahu lebar dan kulit berwarna tan lalu memeluknya.
"Kenapa? Ini bukannya sudah lewat jam tidur, haru?"
Haruto hanya tersenyum manis, dengan sengaja semakin erat memeluk jeongwoo yang hanya bisa pasrah. Tanpa diduga oleh pemuda bermarga park itu, haruto sendiri justru sekarang menyembunyikan wajahnya didada bidang miliknya sembari mengeluarkan isak tangisannya.
Jeongwoo terkejut. Ia melepaskan pelukan haruto dan menangkup pipi bulat itu.
"Hiks jewu, tadi haru liat hyunjin di tv-" haruto terisak, bersamaan dengan itu jeongwoo menggendongnya.
"Terus?"
Haruto merenggut. "Jahat banget, masa hyunjin di bunuh...hiks."
Raut wajah jeongwoo berubah, terlihat jelas keterkejutan mendengar penjelasan dari haruto. Dengan penuh kelembutan jeongwoo mengelus-elus punggung haruto yang masih terisak, dia mencoba memberi ketenangan pada sang tunangan.
"Jahat! Temen haru masa dibunuh sih!"
Haruto memukul pelan pundak jeongwoo dengan kesal."Udah jangan nangis, sekarang tidur ya?"
Jeongwoo memangku haruto.Haruto mengangguk. "Heum ayo, haru juga udah ngantuk."
Cup!
Jeongwoo dengan gemas mengecup singkat pelipis haruto, dan membawa haruto kedalam gendongannya.
Haruto mengalungkan tangannya pada leher jeongwoo, dan meletakan dagunya diatas pundak lebar pemuda September itu. Matanya perlahan-lahan mulai terpejam dengan bibir terbuka. Dengkuran halus terdengar dari haruto, hal itu membuat jeongwoo tersenyum tipis.
Dengan perlahan-lahan jeongwoo membaringkan tubuh haruto. Ia juga menarik selimut hingga sebatas dada haruto, lalu jeongwoo menatap wajah damai haruto sekilas sebelum mendaratkan kecupan pengantar tidur pada bibir haruto.
"Sweet dreams baby."
"Jangan pernah memikirkan orang lain dalam otak kecilmu ini, jika tidak mau berakhir seperti Hyunjin."
TBC.
Permulaan book jeongharu nih!
Tim haruto sub:)Jangan lupa untuk memberikan vote dan komen...terimakasih.
Lanjut?
Salam dari zian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogant Fiancé || Jeongharu
Teen FictionHaruto itu lugu, namun semesta justru memberi pemuda manis itu seorang tunangan yang terkenal arogan. Entah sebuah keberuntungan, atau justru sebuah kesialan? Jeongharu_Fanfiction