2. Kunjungan tak terduga

738 102 3
                                    

HAPPY READING

"Nggak mau!"

Jeongwoo menghela nafasnya, seterusnya ia meletakkan mangkok berisi bubur yang niatnya untuk makan haruto. Namun haruto menolaknya, dan sekarang si manis justru memunggunginya dengan gerutuan kecil.

"Haruto," panggil jeongwoo melangkah kearah samping ranjang.

Haruto mendelik. "Apa?!"

Haruto kesal. Sungguh haruto sedang kepalang kesal kepada jeongwoo karna membuatnya harus berakhir dengan infus ditangannya. Tidak tau kah jika haruto sebenarnya takut di infus, tapi sekarang sudah yang ke-empat kalinya.

Elusan lembut jeongwoo berikan pada pucuk kepala haruto, menarik kursi dan duduk didepan tunangannya yang menunduk diam.

"Makan bubur nya, dari pagi haru belum makan." Ajak jeongwoo, dan gelengan kepala haruto berikan.

"Coba jangan nunduk. Kalo mau makan yang lain, haru bilang aja, jangan diem."

Haruto mengangkat kepalanya, netra caramel miliknya langsung bersitatap dengan netra tajam bak serigala milik jeongwoo.

Si manis mengambil ponselnya, lalu mencari sesuatu yang sangat dia inginkan sekarang, kemudian menunjukkannya kepada jeongwoo.

"Haru mau udang goreng, jangan bubur." Lirih haruto, bibirnya melengkung kebawah.

Jeongwoo tersenyum tipis, tangannya terulur mengelus lembut pipi haruto yang sedikit menirus.

Jeongwoo bisa saja menuruti permintaan haruto, tapi masalahnya dia tidak tau mau mencari udang goreng kemana tengah malam begini. Tadi saja bubur yang ia dapatkan dibuatkan oleh sepupunya, dan masa jeongwoo harus menyuruh sepupunya lagi.

"Jeongwoo, mau udang goreng."

Jeongwoo tersenyum. "Besok ya, sekarang udah tengah malam, ngga ada kedai makanan yang buka sayang."

Haruto terdiam, ia kemudian dengan cepat menyalakan ponselnya dan melihat jam. Sedetik kemudian haruto merenggut kesal dan melempar asal ponselnya.

"MAU UDANG GORENG!"

"Mau udang goreng...hiks jeo." Rengek haruto terisak.

"Iya haru, besok pagi ya?" Jeongwoo menarik haruto kedalam pelukannya.

Jeongwoo harus sabar, jangan sampai kejadian beberapa hari yang lalu kembali terulang. Terkadang sifat manjanya haruto sedikit menguras kesabaran, apalagi jika sedang sakit.

"Haru mau sekarang."

"Astaga haru, makan bubur dulu, besok udang gorengnya." Jeongwoo mengambil mangkuk bubur tadi, dan menyuapkan sesendok bubur kedalam mulut haruto.

Haruto merenggut lagi, namun ia tetap membuka mulutnya menerima suapan jeongwoo. Sesekali pipinya mengembung karna jeongwoo terlalu banyak menyuapkan bubur kedalam mulutnya.

"Gemes banget."

Cup!

Jeongwoo mengecup pelipis haruto singkat. "Sayangnya jeongwoo."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arrogant Fiancé || Jeongharu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang