"Aku bahagia bisa bersamamu, kamu sederhana, kamu mampu membuat hatiku tersenyum dan tidak tertarik kepada siapapun selain dirimu"
_Pengarangnya Abian Mahesa BagaskaraJam menunjukkan pukul 10 malam, para tamu undangan kini telah pulang ke rumah masing-masing, hanya tersisa keluarga dari pengantin dan sahabat Tasya pun memaksa orang tua tasya untuk ikut menginap dihotel.
Ya, tasya tidak membolehkan mereka untuk menginap karena ia tahu bagaimana sifat sahabatnya yang suka meroasting orang itu, dan ia akan jadi sasarannya saat besok pagi tiba, untungnya orang tuanya baik hati memperbolehkan mereka menginap di hotel.
"Umi"
"Dalem... Kenapa to le? Kamu haus atau butuh sesuatu?" ucap umi Aminah
"Bian izin masuk ke kamar dulu sama Tasya mau istirahat umi, kasihan tasya capek karena sejak tadi menyambut tamu undangan sambil memakai heeghls" Ucap Abian sambil menggandeng tangan Tasya
"Yaudah, kalian istirahat aja ngga papa, tamunya biar abi yang nemenin, mereka sahabat abi juga kok, sekarang kamu ajak istrimu istirahat di kamar yang udah disediakan sama ayah Wirata gih" Jawab umi
Abian langsung menggendong Tasya ala bridal style setelah mengucapkan salam ke uminya
"Bian!! Kamu apa-apaan sih main gendong aja bikin malu tau di lihat semua keluarga" cicit Tasya sambil memukul dada Abian.
"Shhtt diam atau saya cium hm?" Abian menaikkan sebelah alisnya menatap Tasya.
"Iya-iya, DASAR BERUANG KUTUB!!"
Kini mereka sudah berada didalam kamar hotel yang sudah di dekorasi sebaik mungkin.
Di ranjang terdapat kelopak bunga mawar merah yang menambah kesan romantis dan juga ada lilin aroma di tambah semilir angin dari jendela.
Abian mendudukkan tasya di tepi ranjang lalu duduk disampingnya sambil menatap paras cantik istrinya itu.
Tasya yang merasa ditatap Abian membatin "Ngapain sih lirak lirik bikin gue salting tau gak" Gerutu Tasya dalam hati debgan pipi yang memerah.
"Kamu membatin apa tentang suamimu ini hem?" Tanya abian seakan tau apa yang tadya bicarakah dalam hati.
"Ah gak kok, mana ada aku gitu. A-aku mau mandi dulu karena gerah dengan gaun ini" Tasya beranjak dari kasur dan langsung berlari ke kamar mandi untuk berendam merilekskan tubuh dan pikirannya.
"Akhh gimana ini cara buka resletingnya, gue gak bisa dan gak terbiasa pakek gaun beginian, masa iya gue harus minta tolong abian buat bukain" Ucap Tasya frustasi dan meninju diding kamar mandi.
"Tapi gak ada cara lain lagi selain minta tolong Abian, tapi gue gak mauuu!!! Tapi gue juga gerah!!! Aaaa gue harus gimana ini" Tasya mehghentak-hentakkan kakinya karena kesal.
"Queen kamu gpp di dalam? Are you okay?" Teriak Abian menggedor pintu kamar mandi.
Tasya menyembulkan kepalanya "Boleh minta tolong gak?"
"Apa hem?" Abian membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalam
"Emm anu itu... Aku minta tolong bukain resleting gaunku" Tasya menunduk malu dengan pipi nemerah, ia berasa ingin mengubur wajahnya itu saking malunya, astaghfirullahalazim.
Abian pun membuka resleting gaun tasya menampakkah punggung mulusnya, buru-buru Abian istighfar ketika pikiran kotor memenuhi otaknya.
"Sudah, ada yang bisa di bantu lagi tuan putri?" Tanya abian dengab kekehan kecil.
"T-tidak, terimakasih sekarang kamu boleh pergi dari sini!" Usir Tasya dengan menunduk masih menahan malu.
"Apakah kamu tidak ingin mandi bersama saya?" goda abian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Bar-Bar Gus Tampan
Fiksi Remaja"Sejauh apapun kamu melangkah, jika dia di takdirkan Allah untukmu, pasti akan bertemu" _Istri bar-bar Gus Tampan Follow akun Instagram author Adiliyahintann_01 & @wfitriawulandari_ instagram wp@wulannadinofficial_ Akun watpadd author @Adiliyah_inta...