7🍀

46 5 0
                                    

"Ywd, yang rajin kuliah nya, biar capat lulus. Jadi kalau ada orang yang mau ajak nikah bisa langsung. Hehehe"

"Apaan sih kak."

"Hahah, emang boleh semerona itu?"

"Dihhh... Ga ya, sok tau kakak tuh, orang teleponan gini, ga mungkin kakak bisa lihat wajah aku."

"Hahaha,,bisa pake kacamata batin."

"Males akh sama kakak, kakak aneh. Wekkk"

"Hahahha... Ywd kakak lanjut kerja lagi ya sayang."

"Eh???"

"Kok kaget gitu sih? Hahahah. Baru dipanggil sayang udah salting gitu, gimana kalau gw ajak nikah.Hahahah."

"Kak????"

"Apa?? Kamu straight? Ga ngaruh ke kakak. I'll make u mine mashiho. Prepare u'r self ok.."

Entah mengapa walaupun saat ini mereka hanya melakukan panggilan suara, mashiho bisa merasakan kalau saat ini jihoon sedang menyeringai. Hal itu membuat mashiho bergetar makin hebat.

Mashiho heran kenapa jihoon sangat berbeda saat ketemu langsung dengan saat ngobrol tanpa saling melihat. Ngobrol langsung jihoon akan selalu jadi pendengar setia yang tak jemu-jemu nenatap mashiho. Di panggilan suara jihoon akan berubah menjadi pujangga yang tak berhenti menggoda mashiho.

Mashiho bisa merasakan pipinya merona. Semenjak makan malam mereka  2 minggu yang lalu jihoon sering mengabari mashiho baik lewat pesan atau panggilan suara.

"Sayang... Wkwkwkkwk"

"Apaan sih kak?"

"Gw rindu."

Mashiho tersenyum tipis, makin hari dia merasa makin nyaman dengan jihoon. Tapi, makin hari dia juga makin tidak bisa membuang jeongwoo dari pikirannya.

"Bye kak... Wekkkk" jawab mashiho dengan nada bercanda, setelah dia mendengar kekehan dari jihoon dia langsung memutus panggilan mereka.
Mashiho berharap semoga jihoon tidak tersinggung karena mashiho selalu terkesan menghindar saat jihoon selalu menunjukkan ketertarikannya pada mashiho.

"Baaaaaa"

"Eh copottt." Mashiho kaget saat dia merasakan ada yang menepuk pundaknya dari belakang.

"Asahiiiii, kebiasaan deh." Cemberut mashiho saat melihat pelakunya adalah asahi.

"Halo mashi.."

"Eh winter apa kabar." Mashiho tersenyum saat baru menyadari winter juga disana setelah mendengar winter menyapanya.

"Dih sok manis di depan pacar gw." Sinis asahi sambil menarik pinggang winter.

"Gw rebut tau rasa lu." Kata mashiho terkekeh, dia tau kalau adiknya asahi lagi bercanda, dan asahi juga tau kalau kakaknya juga bercanda, karena itulah mereka berdua kini sudah tertawa terbahak, bahkan winter juga ikut terbahak.

"Kalian mau langsung berangkat lagi?" Tanya mashiho kini sudah dengan mode manja nya sambil menarik-narik lengan asahi seperti anak kecil yang sedang merajuk untuk ikut.

"Ia kak, ini udah pertandingan final. Habis ini gw janji bakalan ga ikut lomba-lomba dulu untuk beberapa saat." Kata asahi yang tau kalau akhir-akhir ini mashiho merasa kesepian. Asahi sibuk ikut lomba hingga sering pergi keluar kota. Yoshi, setelah sadar sehari setelah kecelakaannya langsung dibawa orangtua mereka perawatan diluar negri untuk mempercepat pemulihannya.

Haruto yang terpaksa menggantikan pekerjaan yoshi untuk sementara waktu, terlihat sangat sibuk karena harus bisa mengatur waktu untuk kuliah juga.

Sebenarnya mashiho merasa bersalah karena ketidaktertarikannya pada dunia bisnis membuat adik bungsunya yang harus bekerja keras mengisi tempat yoshi untuk sementara waktu.

Slowly (Mashiwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang