"Jaemin, jajan dulu ya sebelum ke apart. Pasti di apart kamu minus jajanan."
Jaemin hanya berdehem mengiyakan, ia tidak mau melepas pelukannya dari Jeno. Kupu-kupu di perutnya berterbangan. Persetan dengan supir yang membawa keduanya ke apart. Pemuda Leo benar-benar bahagia karena Jeno-nya sudah tidak lagi mendiamkannya.
"Kalau kayak gini suasananya, aku jadi terlihat sebagai dominan-mu, Jaemin."
Jaemin menatap Jeno susah payah karena kepalanya menempel di dada si manis. "Aku gak masalah siapa yang mendominasi diantara kita. Yang penting kamu jadi milikku, itu sudah cukup buatku, Jeno." ucapnya tulus.
Jeno tersenyum tipis, "Kau menakutkan malam itu, Jaem. Aku tidak mengenalimu sama sekali. Sisimu malam itu begitu seram." jujurnya.
"Maaf, aku tidak akan lagi menunjukkan sisiku yang itu. Jeno mau maafin Jaemin kan?" Puppy eyes Jaemin keluar untuk memohon maaf pada Jeno.
"Jangan menunjukkan ekspresi itu, Jaemin. Itu aneh buatku." Jeno membuang mukanya.
"Aku mencintaimu, Jeno. Sangat mencintaimu. Jangan tinggalkan aku ya?" ucap Jaemin tiba-tiba.
Jeno kembali menatap Jaemin, sudut bibirnya ditarik membentuk sebuah senyuman manis, "Aku tidak akan meninggalkanmu, Jaemin. Aku juga mencintaimu." balasnya.
Jaemin balas tersenyum, "Bukankah malam itu kau mengatakan tidak mencintaiku, huh?" Pemuda Leo mulai menjahili sang kekasih.
Bibir Jeno mengerucut, "Aku tidak serius mengatakan itu, Jaemin. Tolonglah, jangan mengungkitnya lagi." pintanya.
"Katakan lagi kalau begitu ...." Jaemin balik meminta.
"Mengatakan apa?"
"Kau mencintaiku."
Jeno tersenyum, pipinya bersemu merah, matanya terus menatap Jaemin penuh cinta.
"Aku mencintaimu, Jaemin. Aku sungguh mencintaimu."
Jaemin mengulum senyumnya, kupu-kupu di perutnya semakin banyak yang beterbangan.
Cup!
Mata Jeno membulat sempurna, kala Jaemin mengecup singkat bibirnya. Laki-laki itu sepertinya tidak tahan mengekspresikan kebahagiaannya.
"Kita langsung pulang aja. Aku akan pesan online makanannya."
♥︎ ♥︎ ♥︎
"Apa yang menarik dari isi handphone mu, Jeno?" tanya Jaemin menelisik.
Jeno tersenyum kikuk, meletakkan ponselnya, "Gak ada kok, gak ada yang menarik."
Jaemin menatap tajam sang kekasih. "Kalau begitu kenapa kau asyik dengan ponsel disaat kita sedang menikmati waktu berdua?" tanyanya.
Tidak ada jawaban dari Jeno, "Kemarikan ponselmu itu." Interupsi Jaemin. Jeno memberikan ponselnya pada Jaemin dengan ragu-ragu.
Jaemin membuka ponsel Jeno dengan mudah, karena sidik jarinya juga tersimpan di ponsel itu. Hal pertama yang muncul di layar ponselnya adalah akun instagram salah satu idol cantik di agensinya.
"Karina cantik ya, Jen?" sarkas Jaemin.
"Dia kan cewek, jelas cantik." jawab Jeno santai.
Jaemin melirik kekasihya lambat, "Kamu menyukainya?"
Jeno menggeleng pelan, "Pertanyaanmu aneh, Jaemin. Aku tidak mungkin menyukainya."
"Lalu untuk apa kamu melihat profil instagramnya?"
Jeno mengendikkan bahunya tak acuh, "Hanya penasaran dengan idol-idol yang di shipperin denganku. Fans benar-benar keren ya, bisa ngedit aku sama idol cewek yang mereka inginkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Melodies
Fanfiction"He's an untouched piece of art." "Lots love for you, Mr. J." ● "I'm destroyed, J." "Sorry, J. I make you sink, baby." ● "I always love you, J. Let's live together again." "Sorry, J. I'm so tired." ■ ⚠️ BXB! BOYSLOVE AREA ⚠️ JAEMJEN AREA ⚠️ FIKSI LO...