e

6 3 1
                                    

"eughh"suara lenguhan terdengar pertanda ia akan bangun

"Theaaa"bisik seseorang pada telinga ku

Perlahan mata ku terbuka sehingga aku dapat melihat langit langit rumah sakit yang berwarna putih. Kepala ku terasa sakit dan tunggu kepala ku seperti dipasangkan sesuatu, ini perban.

Orang pertama yang aku lihat adalah Kalina, dia tampak tersenyum menatap ku, senyum yang ia berikan membuatku tidak enak, senyum yang sulit diartikan.

Aku melirik kearah pojok rumah sakit terlihat pak Adi sedang bermain ponsel di kursi berwarna biru. Lalu aku menatap Kalina seolah meminta penjelasan. Tetapi yang aku dapatkan darinya hanya cengiran, dia tidak berhentinya menatap ku dengan tatapan yang sulit diartikan itu. Aku jadi curiga pada perempuan bernama lengkap Kalina Sandria Wijaya.

"Pak Thea nya udah bangun nih"ucap Kalina yang langsung membuat pak Adi melepas handphone lalu mendekati brankar tempat ku terbaring

"Gimana Thea? Ada yang sakit? Kamu masih ingat saya kan?" Tanya pak Adi yang sengaja bercanda

Aku hanya menyunggingkan senyum tipis kepadanya sebagai jawaban.

"Bentar bapak panggil dokter dulu ya"ucap pak Adi lalu meninggalkan ruang tempat Thea dan Kalina berada

"AAAIKKKHHHHHH"baru saja pak Adi keluar dari kamar rumah sakit tiba tiba Kalina berteriak

Secara reflek aku menutup telinga ku dengan kedua tangan, suara teriakan yang begitu menggema hampir membuat gendang telinga ku Pecah.

"Do you know Althea Alexandra??!!"ucap Kalina dengan komuk yang OMG!

Tumben-tumben seorang Kalina menyebut nama lengkap ku, 'ada info apa nih?' Batin Ku

"Hmmm"dehemku dengan alis terangkat sebelah

"Lo jangan pingsan ya!"

Makin dibuat penasaran saja aku dengan ekspresi wajah Kalina, dia terlihat mendalami peran, udah cocok main film azab.

"Tadi kan Lo pingsan trus Lo digendong sama James anak kelas XII-"

"Gitu doang apa yang bikin pingsan anjaii!"ucapku menyela ucapan Kalina

"Bukan itu puncaknya anjritt! Habis Lo di angkat kak James tiba tiba dia gakuat trus kepala Lo ke bentur ke lantai, AAKKHHHHHH trus pak Adi datang dia ngangkat Lo bjirr Gilaa"ucap Kalina dengan gigi yang terus berada diluar

Rasanya bola mataku hampir keluar mendengar pernyataan yang diberi oleh Kalina, that really? Seorang Tenggara Adi Atmadja yang paling anti nyentuh cewek terkecuali Mamanya dan Ameerta. Tambah ge'er kan aku kalo gini.

Tak lama pintu terbuka kembali, tampak seorang wanita berpakaian putih datang bersama pak Adi.

Setelah pemeriksaan dan hasilnya dinyatakan bahwa boleh pulang tak perlu rawat inap.

╰(⸝⸝⸝´꒳'⸝⸝⸝)╯

Kedatangan ku dengan kepala di perban tentu membuat mamaku kaget. Aku diantar oleh pak Adi dan Kalina yang kebetulan juga rumahnya tidak jauh dari rumah ku.

Setelah mendengar penjelasan dari guru bahasa Indonesia ku itu mama langsung menggotong ku ke kamar. Pak Adi pun kembali ke rumahnya begitu pula dengan Kalina.

Beberapa hari telah berlalu aku pun kembali turun sekolah seperti biasa dengan kepala yang tidak lagi terikat perban. Namun aku tidak diperbolehkan untuk membawa motor, aku diantar oleh papaku.

Sesampainya aku di depan gerbang sekolah, ketika aku hendak menyebrang tiba tiba dari arah barat terlihat motor yang melaju kencang aku pun tanpa ragu menyebrang dan hampir di tabrak oleh pengendara dengan laju motor yang tinggi.

"Kalo nyebrang itu lihat kiri kanan Thea!"ucap papaku

Rasanya jantung ku ingin copot, mengapa minggu ini banyak sekali cobaan yang hampir merenggut nyawa ku tapi tidak mati mati, apa nyawaku masih tersimpan banyak dirumah?

Tunggu-tunggu yang hampir menabrak ku tadi adalah anak SMA sebelah dan dia adalah Raymond si crush pertama, ini adalah salah satu hal yang membuat ku ilfil padanya, tapi tak lama pasti rasa ilfil itu akan hilang dengan sendirinya.

Masuki halaman sekolah aku langsung di sambut oleh the most beautiful human in her home, siapa lagi kalo bukan Kalina. Ia melambai-lambaikan tangannya.

"MY THEAAAAAAAAA"Teriaknya yang membuat ku malu setengah hidup

Sesampainya aku di dekat Kalina aku langsung membekap mulut dakjal miliknya itu.

"Wohooo my bff back to school!"ucapnya lalu memeluk ku

"Lu olang ini sakit ka?"ucap ku

"Eh Lo tau gak, crush pertama gue?"belum Kalina menjawab aku sudah lebih dulu berbicara kembali

"Meandro? Ehhh Raymond!"bisa-bisanya Kalina malah nyebutkan nama crush kedua ku baru crush pertama

"Iyaa anjai Raymond, masa dia mau nabrak gue tadi" ucapku

"Hah serius, dimana?"

"Di depan ger-"

Bugh!

Saat aku ingin menunjuk letak tempat kejadian perkara dimana aku hendak di tabrak oleh Raymond tiba-tiba saja muncul seseorang dari belakang yang mau menyalip aku dan Kalina mana tangan ku kena hidungnya lagi dan yang lebih parah, itu Pak Adi. Shitt!

Mata serta mulut ku membulat sempurna saat melihat cairan berwarna merah mengalir dari hidung orang yang berada di samping ku itu. Aku benar-benar shock sampai tak satu kalimat pun terucap, apalagi kata maaf yang seharusnya aku katakan.

Pak Adi yang mimisan malah aku yang pingsan. Sekolah masih tampak sepi hanya ada beberapa siswa yang datang dengan terpaksa pak Adi yang harus menggendong ku ke UKS, diikuti oleh Kalina yang berjalan di belakang. Nyusahin Lo Thea!

Darah segar itu menetes ke baju seragam ku yang berwarna putih.

Saat sampai di UKS aku terbangun, terlihat Kalina sedang memberikan beberapa lembar tisu untuk pak Adi yang sedang berbaring di brankar lain. Aku bingung harus apa aku ngebleng. Aku tak ada niatan untuk bangun, aku hanya dia menatap langit langit UKS yang berwarna putih.

╰(⸝⸝⸝´꒳'⸝⸝⸝)╯

YOU'RE REALLY LOVE ME?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang