Kamu dengan kesalnya mencari-cari sosok Harry di segala penjuru rumah ini. Memanggil-manggil Harry layaknya ia memang benar-benar hilang. Kamu mendengus, pencarian terakhirmu di halaman belakang tidak membawa hasil yang baik. Harry tidak ada dimanapun.
"Kak Harry kebiasaan! Pergi ga bilang-bilang." kamu mendengus seraya meninggalkan halaman belakang. Berjalan malas menuju meja pantry. Kamu melanjutkan aktivitas sarapanmu yang sempat terbengkalai karena mencari Harry, karena bibimu sudah kembali jadi kamu tidak perlu repot-repot membuat sarapan sendiri.
"Bibi tau nggak Kak Harry kemana?" tanyamu pada Bibi Kim ketika Bibi Kim menaruh susu di samping piring makananmu.
"Tadi pagi-pagi sekali, Tuan Harry sudah tidak ada dikamarnya, nona. Pintunya terbuka." jelas Bibi Kim, kamu hanya mangguk-mangguk saja mendengar penjelasannya. Kamu segera menyelesaikan sarapanmu karena hari ini kamu mempunyai rencana sendiri.
Setelah selesai bersiap-siap dan sudah rapi dengan bajumu, kamu berjalan menuju kamar Harry. Membuka perlahan pintu kamarnya lalu berjalan lebih dalam menelusuri kamarnya. Tidak lupa pula kamu menutup terlebih dahulu pintu kamar Harry. Kemudian kamu membuka laci lemari Harry.
"Maaf Kak Harry, tapi hari ini aku harus menemukan sesuatu." kamu bergumam pelan, mengambil sesuatu dari dalam laci lemari milik Harry. Lalu kembali keluar dari kamar milik Harry. Bergegas menuruni setiap anak tangga dan buru-buru menancapkan gas mobil milik Harry.
***
Selang beberapa menit, kamu telah sampai di depan rumah Niall. Kamu menghela napas panjang lalu keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam pekarangan rumah Niall.
Kamu menekan tombol rumah Niall beberapa kali. Setelah menunggu beberepa detik lamamya, kemudian pintu utama tersebut terbuka, menampilkan wajah pembantu Niall yang sudah kamu kenali wajahnya.
"Siang." katamu menunduk sambil tersenyum ramah, pembantu itu juga menunduk dan tersenyum menyambutmu.
"Mau cari Tuan Niall ya, nona?" ia bertanya dengan ramah, seperti biasanya.
Kamu mengangguk, "Iya, bi. Niall ada, 'kan?"
"Ada kok, Nona.. Tapi Tuan Niall belum bangun tidur, semalam sepertinya dia habis bertengkar dengan nyonya Rosette." kamu sedikit terkejut dengan apa yang dikatakan pembantu Niall, karena seumur-umur selama kamu berteman bahkan bersahabat dengan Niall, Niall tidak pernah mengeluhkan mamanya, dia tidak pernah bertengkar dengan mamanya, karena sosok Niall adalah sosok yang sangat menyayangi mamanya.
"Tapi non masuk aja, di rumah nyonya tidak ada kok." ia membuka pintu utama lebih lebar, mempersilahkanmu untuk masuk ke dalamnya. Pun kamu mengangguk lalu tersenyum dan masuk kerumah Niall.
Kamu membuka gagang pintu kamar Niall perlahan agar tidak menimbulkan suara yang mengejutkan, dan terlihatlah kamar Niall yang sangat berantakan. Banyak sekali buku buku pengetahuan yang berserakan dikamar Niall bahkan laptop Niall pun masih menyala disamping Niall berbaring. Kamu berjalan masuk lalu kamu memungut salah satu buku Niall yang tergeletak disamping Niall tertidur.
"Apa ini?" kamu bergumam seraya membolak balikkan buku yang kamu pegang dan disana terdapat gambar gambar makhluk aneh.
"Apa yang dilakukan Niall tentang ini..."
Tiba-tiba kamu teringat saat Niall kerumahmu lalu Harry melarangmu bertemu lagi dengan Niall.
"Apa? Niall.. Niall tau tentang Kak Harry? Tapi kapan dia melihat Kak Harry membunuh orang atau membunuh hewan lalu memakannya? Bukannya Kak Harry hanya membunuh orang saat penculikanku waktu itu, terus.."
Cepat cepat kamu menggelengkan kepalamu, mencoba menghilangkan rasa-ingin-tahumu karena apapun itu bukan urusanmu. Lalu pandanganmu beralih, kamu melihat laptop Niall yang masih menyala dan..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Nightingale
Mystery / Thriller"Cinta itu enggak mengenal penyesalan setau aku. Buktinya, aku tidak pernah menyesal mengenal Kak Harry." gadis itu tersenyum, "Kalau memang Kak Harry berbeda dengan aku, itu nggak masalah. Cinta selalu mengerti perbedaan." Segalanya telah sempurna...