Konoha, 2004
Aku menyukainya, namun dia menyukai sahabatku.
Aku tidak tahu perpisahan ini akan berlangsung berapa lama, tetapi.. memikirkan bagaimana aku yang terbiasa melihatnya tiba-tiba saja kita harus berpisah. Dia akan tinggal dibelahan dunia yang lain, meninggalkan kami berdua yang sudah bersama sejak kami kecil.
Aku menyukai Sasuke.
Sasuke menyukai Karin, si cantik berambut merah alami yang pandai menari. Karin adalah segalanya, dan Sasuke selalu membuntutinya kemanapun. Berbeda denganku, yang hanya bisa duduk didepan komputer terkadang menghabiskan waktu dengan membaca buku.
Aku tidak suka keluar, hanya bermain dihalaman rumah kalau memang Karin tidak pergi les menari. Ibunya sudah tiada dan ayahnya sakit, jadi Ibu dan Ayahku merawatnya seperti anak kandung.
Hari ini adalah hari perpisahan kami, kami kini beranjak sepuluh tahun. Tidak terasa sudah sepuluh tahun lamanya kami bersahabat. Kulihat bagaimana Sasuke terus menggenggam tangannya sambil menatapnya penuh harap. Karin hanya acuh tak acuh, mungkin karena terlalu banyak anak laki-laki yang menyatakan cinta jadi ia bersikap demikian.
Sedangkan semua orang tua sibuk berbincang dengan kedua orang tua Sasuke. Ayahnya di mutasi ke London, mungkin akan memakan banyak waktu disana karena Sasuke mengatakan akan sekolah disana. Kakaknya sudah lebih dahulu berangkat karena pria itu tinggal bersama dengan neneknya yang sudah diboyong terlebih dahulu.
" Kamu harus membalas emailku " Ucap Sasuke pada Karin yang terus memainkan rambutnya yang dikepang. Aku yang berada dibelakangnya hanya bisa menatap mereka dalam diam.
Aku tidak diajak bicara, untuk apa aku ikut campur. Aku menunggu Sasuke atau Karin mengatakan sesuatu kepadaku.
" Aku serius Karin, aku pasti akan sangat merindukanmu " Sasuke masih mengemis belas kasihan Karin. Sedangkan Karin, dia memang seperti itu, entah kenapa Karin malah sama sekali tidak tertarik. Padahal aku sangat menyukainya.
" Kamu cerewet sekali " Sahutnya pelan. Dan Sasuke tersenyum kecil karena akhirnya Karin meresponnya.
" Aku akan mengirimkanmu novel satu bulan sekali " Novel tentang kisah cinta yang selalu dibeli Sasuke untuk Karin masih belum terbaca sampai sekarang. Malah aku yang menamatkannya sampai dua tiga kali. Karin sangat menyukai cheerleader , dia memfokuskan dirinya untuk menjadi penari, jadi sama sekali tidak tertarik dengan membaca.
Lain halnya denganku yang introvert. Aku bisa menghabiskan seharian waktuku untuk membaca buku ataupun bermain komputer untuk mencari sesuatu.
" Terserah! " Karin mendekatiku dan Sasuke pun akhirnya berbalik menatapku. Dia hanya akan melihatku saat Karin mendekat. Setelah itu aku hanya seonggok debu yang terlihat sangat tidak berharga.
" Sakura, tolong ingatkan Karin untuk membalas emailku " Aku tersenyum sambil membenarkan kacamataku. Ya~ aku sudah mengenakkan kacamata baca karena terlalu banyak menatap buku dan komputer.
" Baik, Sasuke " Sahutku sekenanya dan Sasuke menganggukkan kepalanya padaku.
*****
Hari itu adalah hari perpisahan kami. Kami semua berdiri didepan halaman rumah yang berdekatan sambil menatap mobilnya yang perlahan menjauh. Para Ayah membantu memasukkan koper kedalam bagasi mobil. Sedangkan para Ibu terus menyuruh ibu dari Sasuke untuk menghubungi mereka sesekali agar persahabatan tetap terjalin.
Karin duduk sambil menatap kukunya yang sepertinya rusak. Sedangkan aku memperhatikan Sasuke dalam diam. Masih terus melihat gadis pujaannya yang sama sekali tidak tertarik. Sasuke melambaikan tangannya begitupun kedua orang tuanya, mereka sepertinya masih sangat sedih karena harus meninggalkan kota penuh kenangan ini.
Karin menatapku yang sedang mengerjakan tugas hari ini. Aku berbalik menatapnya yang baru saja selesai mandi karena rambutnya masih basah. Karin berlatih sangat keras, padahal kami baru berusia sepuluh tahun.
Aku berfikir kalau cita-cita kami masih akan terus berubah nanti. Namun sepertinya Karin tidak berpikir demikian kalau melihat bagaimana kerasnya dia ingin menjadi seorang penari profesional.
Padahal ibuku sudah menyuruhnya untuk bermain sesuai usia kami tetap Karin masih bersikeras.
" Kamu baru pulang? Sasuke terus memintamu membalas emailnya " Helaan nafasnya sudah menjawab semuanya. Karin selalu seperti itu saat aku mengatakan kalau Sasuke ingin dia membalas emailnya.
" Kamu saja yang balas, kamu tahu kan pulang les menari saja aku sudah kelelahan " Jawabnya sambil merebahkan tubuhnya diranjang kecilku.
" Karin, jangan seperti itu. Ini sudah satu bulan sejak Sasuke pergi " Ucapku dan Karin mengubah posisi duduknya sambil memeluk boneka kesukaanku.
" Aku tidak menyukainya, dia saja yang terus memaksaku. Balas saja karena aku tidak mau " Aku pun menyerah dan akhirnya menganggukkan kepalaku.
" Baiklah kalau itu maumu " Jawabanku hanyalah jawaban untuk seorang gadis yang menyukai pangeran kuda putihnya. Aku tidak sadar kalau membalas email dari Sasuke adalah sebuah keharusan dan menjadi sebuah kebiasaan.
Tanpa sadar aku sudah melakukannya dua puluh tahun lamanya tanpa bertatap muka.
..next or..
Hi guys! I'm sorry to make you wait too long..
Maybe, you can called it adaptation. I watched mujhse dosti karoge for a several times and now i thinking to write it. Not too similar, just take some points.
I hope you guys like it! Have a nice days^
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love - ON HOLD
Fanfiction📍 Mature for Language Content 📍 Hold! ------------------------------------------------------------ Disclaimer : Masashi Kishimoto PICTURE TAKEN FROM TWITTER ------------------------------------------------------------