alergi

2 0 0
                                    

" Mendapatkan kepekaan laki-laki sangatlah susah, karena dasarnya ia sulit mengerti"
~Adzkiya Maharani Atama

Setelah keduanya bersih-bersih dan menjalankan shalat Maghrib dan isya berjamaah keduanya berjalan turun untuk makan malam.

" Gus ayo turun makan malam bersama keluarga dulu kakak udah nungguin!" Beritahu adzki dengan wajah manisnya

" Iya bentar kamu duluan saja " jawab enteng Aksa
Adzki yang mendengarkannya tetap diam dan menunggu sampai Aksa selesai, karena dibalik itu ziva mengancam adzki jika dia gak keluar sama suaminya ia akan lapor ke ayahnya dan adzki tidak mau itu terjadi takut ayahnya kambuh lagi.

" Ih ni angsa apa gak lapar sih aku udah nunggu dari tadi gak selesai-selesai " batin Aksa yang sudah gak sabar

Karena kesabaran adzki yang setipis tisu akhirnya dia menarik tangan Aksa yang baru selesai dengan dzikirnya. Tanpa mempedulikan sang empu yang masih memakai sarung mengikuti istrinya berjalan menuju meja makan.

" Adzki pelan-pelan jalannya!"

" Gak bisa lhonya lambat angsa, gak tahu apa ada orang yang kelaparan "gerutu adzki.

" Siapa??"

Seketika adzki memberhentikan langkahnya sehingga Aksa menubruk punggung adzki dari belakang.

" Aduh adzki kenapa berhenti gak bilang-bilang "

" His lho tu ngeselin banget ya baru aja jadi suami 7 jam, udah main seenaknya sendiri "

" Emang nya saya kenapa?"

" Ih au ah sebel... Gak peka" adzki melepaskan tangannya dari tangan Aksa dan berjalan lebih dulu meninggalkan Aksa yang bingung dengan keadaannya.

" Maaf kak  lama" ketus adzki

"Kenapa muka ditekuk aja, gak ada happy-happy nya pengantin baru lho" goda ziva

" Gak orang suami kek badak kayak gitu nyebelin banget "

" Eits gak boleh gitu, dek kaka nanti gak dirumah mau ke rumah sakit jadi kamu makan berdua sama Gus ya"

" Gak bisa aku ikut"

" Gak usah di rumah aja, byee"

Ziva melarang adzki untuk ikut agar dia bisa berdua saja sama Aksa, sehingga timbul ide dari ziva untuk mengunci semua pintu rumah dan kamar-kamar kosong terkecuali kamar adzki.

" Kak ziva kemana?"

" Ke rumah sakit, ayo makan"adzki yang menyiapkan sepiring nasi dan lauk pauk untuk Aksa
Sang empu yang hanya bisa senyum dan bilang terima kasih dan dibalas anggukan oleh adzki
Ke duanya makan bersama di meja makan terlihat antusias adzki memakan masakan kakaknya itu dan heningnya suasana makan malam pertama ini dipecahkan oleh Aksa yang batuk-batuk.

" Uhuk...uhuk .." batuk Aksa

" Eh kenapa lho ini minum makanya kalau makan itu pelan-pelan jangan ngeliatin aku terus" omel adzki

Aksa yang merasa aneh pada dirinya Menggeleng cepat tanpa kata-kata. Adzki yang mengetahui perubahan warna merah di wajah dan tangan membuat ia panik
" Gus itu kenapa wajahmu kok merah?"

" Apakah masakan ini ada udang nya?" Dibalas anggukan oleh adzki, adzki yang mengetahui pertanyaan itu langsung paham bahwa suaminya ini alergi udang
"Gus tunggu dulu jangan panik okay aku cari obat alergi dulu ya"

Padahal yang panik adalah adzki bukan Aksa, Aksa sudah mulai melemas dan dia sudah tak kuat dengan keadaannya ia menidurkan kepalanya di atas meja makan.

Disisi lain adzki mencari obat-obat tapi sayang sudah habis, ia mau keluar ke apotik tapi pintunya dikunci semua.
" Astaghfirullah kenapa dikunci sih" uring-uringan adzki

" Aha aku ingat bunda kan dulu kalau aku alergi pasti kasih aku madu coba aku cari ke kulkas"

Segera adzki ke dapur dan membuka kulkas untungnya disana ada  sebotol madu dan segera ia bawa kepada Aksa, ia kaget ketika melihat Aksa sudah tertidur lemas di atas meja makan

" Gus " panggil lirih adzki
Sudah dipanggil beberapa kali sang empu pemilik nama tak kunjung sadar, akhirnya adzki membawa Aksa ke kamar dengan sepenuh tenaga, dengan sekuat tenaga akhirnya adzki sampai di kamar dan menidurkan aksa diatas ranjang.

" Akhirnya sampai juga"
Adzki mencoba membangunkan kembali lali sedikit demi sedikit Aksa mulai mengerjapkan mata

" Gus ayo berbaring dulu minum madu ya , soalnya obat alergi nya bunda Sudah habis" sedih adzki

" Aksa yang melihatnya hanya senyum karena dirinya merasa mual, pusing semua berkecamuk, akhirnya adzki menyuapi Aksa madu sesendok demi sesendok masuk ke mulut Aksa.

" Syukron ya zaujati" senyum smirk Aksa

" Afwan Gus" adzki yang mendengarkan kata zaujati seketika ia menundukkan kepalanya " baiklah Gus tidur lagi ya kalau ada apa-apa bilang ya Gus" dibalas anggukan oleh Aksa dan ketika adzki mau pergi dari Aksa, segera Aksa memegang tangan adzki yang hendak pergi

" Zaujati kamu mau kemana disini saja" perintah Aksa sambil menepuk-nepuk kasur disebelahnya. Adzki berpikir seorang yang dikiranya batu ternyata bukan batu sembarangan dia adalah batu es yang mulai cair heran saja seorang Aksa yang galak, jutek,cuek seketika berubah menjadi manja kepada adzki.

" Mm.. iya Gus tapi bentar tak taruh madu ini di meja"
" Iya" singkat Aksa sambil memejamkan matanya.

Wah malam 🌃 pertama nikah malah alergi suatu hadiah istimewa banget kan, jarang-jarang kek gini😅

Ok next part selanjutnya

Jangan lupa vote sama komen ya readers.

Tak tunggu lho🤭

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Do'a Karena Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang