Cinta atau Penasaran

5 1 0
                                    

Wajahku sumringah saat menerima balasan chat seseorang. Bukan, bukan dari crush atau lelaki yang aku suka. Tapi aku menyimpan suatu harapan padanya. Iya, dia temanku, Fina.

Fina adalah teman yang memperkenalkan seorang laki-laki bernama Aksa kepadaku.

Fina bilang bahwa Aksa tertarik ketika dia melihat video randomku dan ingin berkenalan. Tapi sayangnya dia ingin berkenalan secara langsung yaitu dengan bertemu.

Jujur untuk orang sepertiku, takut rasanya ketika harus bertemu orang baru apalagi dia laki-laki. Aku belum pernah melakukan pertemuan seperti itu. Oleh karenanya, aku langsung menolak ajakan tersebut.

Namun semakin Fina menceritakan tentang Aksa sembari terus membujuk agar aku mau bertemu dengannya, perlahan nampak aku mulai tertarik dan ingin tahu lebih tentang laki-laki itu.

Meskipun aku sama sekali belum tahu bagaimana rupa Aksa sebenarnya. Intinya hanya Aksa yang tahu aku, sedangkan aku tidak.

Setiap hari, cerita tentang Aksa selalu menjadi masa yang aku tunggu-tunggu. Walaupun Fina sedang tidak membahasnya, aku berusaha memancing dia secara tidak langsung agar pembicaraan kita berubah pada Aksa.

"Tahu nggak? Si Aksa itu belum pernah sama sekali pacaran. Padahal dia banyak yang suka. Emang ganteng si, nggak heran kalo cewek-cewek pada suka," ucap Fina santai.

Mendengar itu, tentu saja aku kaget. Di jaman sekarang apakah benar masih ada laki-laki yang sama sekali belum pernah pacaran? Karena kalau memang benar begitu, artinya aku dan Aksa sama. Iya, sama-sama tidak pernah memiliki pacar.

Kesamaan lain antara aku dengan Aksa ternyata cukup banyak. Hingga puncak aku begitu terperangah ketika tahu bahwa tanggal dan bulan lahir kita sama.

Dari situ aku pun semakin tertarik pada Aksa. Rasa ingin tahu begitu membuncah tak terbendung. Bahkan aku berusaha mencari sosial medianya demi mengetahui sosok Aksa. Tapi sayangnya sampai saat ini masih nihil, Fina pun tidak tahu.

Aku sangat ingin berkata jujur pada Fina bahwa sepertinya aku mulai menyukai Aksa. Tapi sialnya rasa gengsi terus saja menghalangiku.

Semakin hari, pembahasan tentang Aksa mulai sangat jarang. Sampai entah kenapa Fina seperti tidak mau berusaha menyatukan aku dan Aksa lagi. Selalu mencari alasan ketika aku ingin mengetahui Aksa melalui foto, atau apapun itu.

Hingga dua tahun kemudian aku dan Fina sudah tidak bisa bertemu karena kesibukan masing-masing. Dimana obrolan kita hanya berlangsung via chat, itu pun tidak sering.

Setiap Fina mengirim chat padaku, euforia selalu kurasakan. Berharap dia membahas tipis mengenai Aksa.

Benar sekali, walau sudah berlalu dua tahun, aku masih menyukai Aksa. Berharap suatu hari nanti aku dan laki-laki itu akan bertemu. Bahkan hampir setiap hari kepalaku tidak bisa berhenti memikirkannya. Sampai saat ini.

Tidak tahu ini memang cinta atau hanya penasaran yang masih belum terpecahkan.

Tapi mungkinkah penasaran berjalan selama itu?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan Cerpen "Hidup Aneh"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang