6

1.7K 222 10
                                    

15 Desember
1132 words
.
.
.

Bibir pucat itu terbuka, terus menerus mengeluarkan erangan yang terdengar sangat seksi di telinga sang lawan.

Wang Yibo yang nafsunya semakin meningkat, dengan semangat menaikan tempo tumbukannya.

PLOOOP...

PLOOOPP..

PLOOOPP..

Suara tabrakan kulit terdengar nyaring di ruangan yang remang-remang itu, bahkan suara gemuruh petir di luar tidak terdengar. Terdominasi oleh suara cinta dari pasangan yang tengah saling mencurahkan rasa rindu itu.

"Grrrhhm..".

Wang Yibo menggeram, miliknya yang terjepit dibawah sana membuat kepalanya pening, ini sangat nikmat. Juga sangat gila.

"Ha- Aahh~ Wangyiiihh~".

"Ter- Terlalu dalam mmhhhnnhh...".

"Aaahh.. anghh.. nghhh~".

"Ouhh... ngmhhh~".

Xiao Zhan tidak berhenti meracau, tangan lentiknya mengacak-acak rambut pemuda yang sedang menggagahinya saat ini.

Kulit pucatnya yang berkilau karena terkena cahaya lampu yang remang-remang kini terlihat beberapa ruam memar yang menghiasi.

Sementara itu si pemuda yang mendominasi semakin mempercepat laju pinggulnya. Kebanggaannya yang berkedut hebat di dalam sana, disertai menyempitnya lubang surgawi milik pria cantik yang sibuk mendesah.

Yibo siap menembakkan lahar panasnya kedalam sana.

Dalam tiga hujaman terakhir, Yibo menumpahkan benihnya di dalam perut Xiao Zhan. Menanamkan miliknya semakin jauh kedalam sana.

"AAANNGHHH..!!"

Nafas mereka memburu, Xiao Zhan merasakan perasaan yang sudah lama tidak ia rasakan. Rasa hangat di perutnya membuat badannya menggelinjang.

Dengan cepat Yibo meraup bibir pucat milik Xiao Zhan, melumatnya dengan pelan tidak ada nafsu di dalamnya hanya sedang menyampaikan perasaan cintanya kepada sang terkasih.

"Zhanzhan, Xiao Zhan ku, istriku. Aku mencintaimu. Sampai kapanpun itu".

CHUUP~

Wang Yibo mengecup dahi Xiao zhan dengan penuh perasaan, tatapan mereka beradu, Wang Yibo menatap Xiao Zhan dengan dalam, kemudian mereka saling melemparkan senyum.

.
.
.

Wang Yibo - Xiao Zhan

.
.
.

Wang Yibo merasakan sesuatu yang dingin dan basah disekitar lehernya, darahnya seakan terhisap keluar membuat kepalanya tiba-tiba dilanda rasa pening.

Mata tajam beriris sekelam malam itu terbuka, samar-samar Yibo merasa asing dengan kamar yang ditempati nya, seperti bukan kamarnya. Kemudian kilasan semalam melintas di pikirannya, apa yang ia lakukan dan dimana dia sekarang.

Semalam, dirinya melanggar peraturan dari mendiang sang ayah, untuk tidak masuk ke kamar paling belakang. Kemudian bercinta dengan hebat bersama sesuatu yang ada didalam sana.

"Mmhhm..".

Yibo menolehkan kepalanya ke samping kiri, sesuatu itu. Tengah memejamkan mata dengan mulut yang menempel dilehernya.

"Zhanzhan, kau sedang apa?". Tanya Yibo sembari menahan erangan yang mungkin keluar akibat ulah Xiao Zhan saat ini.

"Aaah~". Xiao Zhan menjauh dari leher Yibo.

There's something in second floor [YiZhan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang