2

1.7K 238 13
                                    

12 Desember
1136 words
.
.
.

Di kota Yiling, ada sebuah daerah terlarang bernama Burial Mountain no. 69. Burial Mountain sendiri adalah sebuah kompleks perumahan mewah dengan hawa seram yang mencekam.

Memang namanya terdengar sedikit aneh. Bukit pemakaman. Itu karena di tengah-tengah kompleks tersebut bukanlah sebuah taman, melainkan pemakaman.

Dan tepat di ujung kompleks itu ada area terlarang bernama no. 69. Sangat luas, kabarnya orang-orang biasa tidak boleh masuk ke sana. Atau pemerintah akan memberikan sanksi dan denda.

Kawasan pribadi milik keluarga Wang yang sudah turun temurun. Dan selama beberapa generasi tidak pernah ada yang tinggal disana.

Bukannya takut atau mereka tidak berani tinggal ditempat elit tapi seram itu, hanya saja mereka dilarang.

Itulah yang membuat Liu Haikuan kaget dengan apa yang Yibo ucapkan. Sejak zaman dahulu kala, keluarganya sudah mengabdi kepada keluarga Wang. Dan Wang Ziteng adalah keturunan asli yang terakhir.

Saat ini mereka sudah sampai di Burial Mountain no. 69.

Wang Yibo menatap gerbang hitam yang menjulang dengan ukiran-ukiran hanzi yang tidak dapat ia baca.

"Kak, apa sebenarnya ayah membenciku sehingga aku harus tinggal di pemakaman?". Tanya Yibo.

Sedari memasuki kawasan Burial Mountain bulu kuduknya sudah berdiri.

Tiga jam menempuh perjalanan, tiba-tiba saja saat sampai di Yiling cuaca mendadak mendung.

Suara guntur dan suasana mencekam disana membuat Yibo semakin takut. Iya, sebenarnya dia ini sedikit penakut.

Liu Haikuan menggeleng.

"Jangan berbicara omong kosong, tuan Wang jelas sangat menyayangimu. Aku sendiri tidak mengerti kenapa beliau memberikan rumah ini untukmu". Jawab Haikuan.

Setelah melewati taman yang luasnya seperti sirkuit balapan, mobil yang mereka tumpangi terhenti di depan sebuah mansion megah dengan gaya klasik yang terlihat elegan.

"Waaaah....". Wang Yibo membuka mulutnya lebar, ia tidak pernah tahu tentang rumah ini.

"Ini sih bukan rumah ini istana". Gumamnya.

"Ayo kita masuk". Ajak Haikuan kemudian di angguki oleh Yibo.

Pintu besar dengan ukiran naga itu terbuka, menampilkan beberapa pelayan yang berjejer tengah membungkuk menyambut kedatangan mereka berdua.

"Selamat datang tuan muda, nama saya Yubin. Saya adalah kepala maid disini". Sahut seorang pria berjas buntut yang sebaya dengan Haikuan sembari membungkuk kepada Yibo.

"Ah, halo. Aku Wang yibo". Ujar Yibo memperkenalkan diri.

Haikuan menepuk jidatnya, jelas-jelas semua orang di ruangan ini tahu siapa dirinya.

"Yibo aku hanya akan mengantarkan mu saja. Masih ada beberapa hal yang harus ku urus, kau bisa bertanya pada Yubin jika kesulitan". Ujar Haikuan.

"Mn, baik kak aku mengerti. Berhati-hatilah".

Liu Haikuan mengangguk kemudian pergi tanpa beristirahat dahulu di rumah megah itu.

"Mari tuan saya antar anda ke kamar anda".

"Baik".

Wang Yibo memperhatikan interior di mansion itu. Gaya Eropa klasik dengan nuansa emas dan hitam, dirinya benar-benar seperti tinggal di istana.

Dia tarik kembali ucapannya yang mengatakan kalau ayah angkatnya tidak menyayanginya, buktinya ia diberi sebuah istana.

Yubin membawa Yibo ke lantai dua yang tidak kalah mewah dari lantai pertama. Mansion itu hanya punya dua lantai.

There's something in second floor [YiZhan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang