3

1.7K 239 14
                                    

12 Desember
1177 words
.
.
.

Wang Yibo menatap sarapan di hadapannya dengan kosong, kantung mata terlihat jelas di bawah matanya. Ia tidak bisa tidur semalaman.




FLASHBACK

Wang Yibo menyelimuti dirinya sampai kepala, tubuhnya menggigil. Perasaan takut yang hebat menyeruak.

Orang bilang setiap orang punya kembaran di dunia ini sebanyak tujuh orang. Dan bisa jadi yang ia lihat tadi adalah kembarannya, tapi apakah masuk akal? Mereka berbeda generasi.

Memang bukan hal seram yang ia lihat, hanya foto dan nama seseorang yang entah kebetulan atau apa sangat mirip dengannya. Mungkin kalau dia ada saat ini dan bersanding dengannya, mereka pasti susah di bedakan.

Tapi justru itu yang membuat bulu kuduknya berdiri, Yibo merinding.

Seseorang yang serupa dengannya, hanya tinggal nama. Dan saat ini Yibo bisa merasakan kehadiran seseorang? Atau sesuatu di kamarnya sekarang.

Angin lembut kembali bertiup disekitarnya, sejauh yang ia ingat tidak ada jendela yang terbuka. Lantas dari mana datangnya itu?

'Wangyi... Wang Yibo... kau kah itu?'.

Tubuh Yibo menegang, detak jantungnya seakan berhenti.

Dirinya berani bersumpah atas nama mendiang ayahnya yang baru di kremasi kemarin. Dirinya tidak mungkin salah dengar, sebuah suara lembut memanggil namanya.

'Wangi~ Apa kau kembali untukku? Aku sangat merindukan mu...'

Suara itu semakin jelas dengan aroma mawar yang semerbak di kamarnya saat ini, tubuh Yibo semakin gemetar.

'Sialan kenapa aku bisa terdampar disini? Kenapa harus aku tidak kak Haikuan saja?'. Batin Yibo.

'Aku tahu kau pasti datang Yibo.. Aku sudah lama menunggumu...'

Sedetik kemudian tubuhnya benar-benar membeku.

'Hihihihi... Hiks.. Tega sekali kau meninggalkanku~'.

Suara itu...

Suara itu terdengar jelas di telinga kanannya, dengan sensasi dingin dari hembusan angin yang mengantarkan harum bunga mawar.

'Aku sangat senang bisa bertemu denganmu lagi, suamiku'.

Kali ini Yibo mendengar nada lirih penuh dengan kesedihan dari suara itu.

CTAAAARRR!!!

CTAAAARRR!!!

CTAAAARRR!!!

Dan tiba-tiba suara guntur menggelegar memecah keheningan malam, diiringi hujan deras yang tiba-tiba turun. Pada saat yang sama suara dan bau mawar itu hilang.

Wang Yibo memegangi dadanya, terasa sedikit nyeri disana. Entah kenapa ia merasakan perasaan rindu yang amat besar, air matanya tiba-tiba mengalir tidak dapat ia tahan.

Malam pertama Yibo di rumah barunya, ia menangis tersedu-sedu sepanjang malam. Entah apa sebenarnya yang ia tangisi, Yibo hanya tahu ia sedang rindu akan sesuatu.

END OF FLASHBACK

"Tuan muda, apa menu sarapannya tidak sesuai dengan selera anda?". Tanya Yubin dikala melihat tuan mudanya hanya terbengong menatap sarapannya yang belum di sentuh sama sekali.

There's something in second floor [YiZhan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang