000. opening of the book

480 68 3
                                    

Seseorang tengah duduk sembari menatap sekelilingnya dan terlihat menunggu seseorang, beberapa kali juga orang lewat di depannya yang nampak biasa saja seperti tak melihat dirinya.

Jieranu Chandana Valerio, itu adalah aku, laki laki berusia 18 tahun yang sekarang menduduki bangku kelas 12 SMA paling terkenal elite disekolah manapun.

Aku sering di panggil Jiran dan Jiee. Namun, itu hanya panggilan dari orang terdekat ku seperti, nenek dan kakek, bunda, ayah, para maid, aunt dan pamanku juga putra mereka.

Ada juga rekan bisnis ayah dan kenalan mereka, para karyawan yang bekerja bersama ayahku, dan mereka para guru.

Teman? Aku tidak memiliki teman sama sekali sejak aku kecil, mungkin sesekali anak dikelas menyapa atau mungkin mengingatkan ku akan piket dikelas.

Hidupku buruk, bundaku yang selalu memanggilku Jiee meninggal disaat aku masih berusia 9 tahun, lalu ayahku menikah lagi dan aku sering tinggal bersama dia.

Ayah menyuruhku akrab dengannya hingga aku selalu jadi yang penurut, awalnya semua terlihat baik baik saja, tapi lama lama karena ayahku jarang dirumah dan di luar kota semuanya mulai berubah.

Dia membentakku, menyuruhku ini dan itu, aku tidak boleh sedikitpun membantah. Jika aku melakukannya? Tidak segan dia memukulku, atau mengurungku di balkon.

Ketika ayah pulang dia akan berpura pura baik padaku, dia selalu saja seperti itu. Dia memaksaku untuk terlihat sempurna didepan semua orang layaknya putra satu satunya dari keluarga kaya dan terpandang.

Aku harus bisa melakukan apapun, menyambut seseorang dan ini itu. Hingga setiap kali aku ingin memiliki teman? Mama tiri ku selalu berusaha menjauhkan ku dari mereka, mereka juga selalu dibilang tidak cocok untuk anak yang memiliki jabatan tinggi seperti ku.

Satupun tidak ada yang mendekati ku karena minder, aku juga selalu di beri tempat yang mewah dimanapun aku berada hingga selalu beda sendiri dari yang lain.

Hidupku penuh kesepian.

Lalu, ini terjadi saat aku memasuki SMA dimana ayahku mengalami kecelakaan yang harta warisan semua diberikan kepadaku. Aku pikir setelah ini semua terjadi aku akan baik baik saja, nyatanya tidak.

Aku makin diperalat oleh mama tiriku, dia memakai namaku sana sini, sedikitpun tak membiarkan aku bebas.

Menyakitiku, merusak mentalku, aku sering di kurung dan tak diberikan makan selama berhari hari. Hingga ketika dia membutuhkan ku untuk uang? Dia akan memanggil ku lagi.

Semua rumah yang harusnya jadi milikku dia kuasai, dia berpura pura baik dihadapan semua orang padaku.

Hingga suatu hari, aku mengetahuinya semua rencananya yang hendak membunuhku demi uang, dan ternyata dibalik kecelakaan ayahku juga bundaku adalah ulahnya.

Ketika aku mengetahuinya aku berusaha kabur dari rumah yang sialnya diketahui, mereka mengejar ku hingga aku masuk kedalam hutan.

"Berakhir tuan Jieranu, anda sudah terpojok. Jika anda ingin mati menyusul kedua orang tua anda, anda memberikan warisan itu dulu pada nona Esha"

"Enggk!! Jiee mau mati tanpa harus ngasih harta itu ke orang jahat" teriakku, aku sangat tidak sudi harta jerih payah orang tuaku jatuh ketangan orang yang salah.

"Tembak dia" suruh mama tiriku.

"Bunda, ayah, maafin Jiee" aku memejamkan mataku dan melompat kejurang, nafasku tercekat saat aku masuk kedalam air.

Seketika itu juga, aku yang kehabisan nafas langsung kehilangan kesadaranku. Hidupku, berakhir disini, aku lemah dan tidak kuat menghadapi semuanya.

“bagaimana jika takdir memberiku kesempatan?”

“bagaimana jika takdir memberiku kesempatan?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Changing Fate | NosungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang