Forgive Us [Boboiboy Elemental x Sister! Reader]

𝐒𝐈𝐗

•

•

•

━◦○◦━◦○◦━◦○◦━◦○◦━◦○◦━◦○◦━
🄵🄾🅁🄶🄸🅅🄴 🅄🅂
𝙱𝚘𝚋𝚘𝚒𝚋𝚘𝚢 𝙴𝚕𝚎𝚖𝚎𝚗𝚝𝚊𝚕 𝚡 𝚂𝚒𝚜𝚝𝚎𝚛! 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛
━◦○◦━◦○◦━◦○◦━◦○◦━◦○◦━◦○◦━

•

•

•

ℂ𝕙𝕒𝕡𝕥𝕖𝕣 𝟘𝟞

✧ ▬▭▬ ▬▭▬ ✦✧✦ ▬▭▬ ▬▭▬ ✧

•

•

•

KETUJUH BERSAUDARA ITU kini sedang berkumpul di ruang keluarga. Mereka baru selesai makan malam beberapa saat yang lalu.

Tidak ada yang bersuara kecuali televisi yang sebelumnya di nyalakan oleh salah satu dari mereka.

"[N/n] gak keluar kamar dari tadi. Gimana kalau dia kelaparan?" Setelah keheningan panjang itu, Duri akhirnya berbicara.

Dia mengungkapkan kekhawatirannya karna memang benar kalau kamu langsung mengurung diri di kamar dan menolak keluar dari kamar setelah kalian berdebat tadi siang.

Tidak, bukan menolak. Kamu benar-benar mengabaikan mereka.

Kamu bahkan tidak menyahut saat pintu kamar mu di ketuk, padahal mereka tahu kamu ada didalam.

"[N/n] sepertinya sangat marah pada kita," gumam blaze yang masih terdengar jelas oleh keenam saudaranya.

"Bukankah itu wajar?" Semuanya langsung menoleh ke Ice yang baru saja berceletuk.

Ice menghela napas, sejujurnya dia sangat tidak ingin mengatakannya. Karna ini bukan hanya akan menusuk hati keenam saudaranya, namun juga hatinya.

"Perlakuan kita loh yang membuatnya jadi seperti ini."

Tuh kan benar.

Ekspresi keenam saudaranya langsung berubah jadi ekspresi ngeri seolah baru saja diingatkan kepada kenangan yang sudah lama mereka pendam.

Ya.

Ingatan mengenai semua sikap mereka terhadapmu sebelum kamu menghilang.

Menyakiti seseorang bukan hanya melalui kekerasan fisik loh.

Melalui cara perkataan saja itu sudah dapat menyakiti seseorang, yang bahkan dampaknya dapat lebih buruk daripada kekerasan fisik.

Di tambah, mereka bukan hanya setahun dua tahun saja memperlakukanmu seperti itu.

Melainkan tujuh tahun, yang artinya hampir setengah dari hidupmu saat ini.

"Ice benar. Kita sudah menyakitinya lebih dari yang kita duga," ucap Gempa dengan suara sedih yang penuh akan penyesalan.

"Aku ingin [N/n] memaafkan kita, tapi...."

Kalimat menggantung dari Duri cukup membuat mereka semua terdiam dengan aura suram.