Lanjutan dari DARK BLOOD, season kali ini terinsipirasi dari album ENHYPEN terbaru yaitu 'ORANGE BLOOD'. Jika sebelumnya membahas tentang cinta, pengorbanan dan takdir, kali ini membahas tentang kekuasaan, kebanggaan, dan hukuman.
Tapi, hanya terinspirasi karena tidak sama persis dengan MV Enhypen ataupun Trailernya. Sebelum itu, baca 'DARK BLOOD' agar tahu alur ceritanya. So, selamat membaca cerita dongeng ini ~
Nhyp Kingdom semakin menggila dan mulai dikenal oleh rakyat sebagai kerajaan terkejam sepanjang masa. Selama 19 tahun, King Sano telah membunuh banyak orang dan banyak daerah-daerah yang diambil paksa untuk menjadi bagian kerajaan.
Pernah ada kejadian, dimana ketika Jayden sedang berkuda untuk mencari ketenangan ia terkejut melihat sebuah gubuk ditengah hutan yang terbakar.
Jayden tentu saja langsung masuk kedalam gubuk, karena ia mendengar suara tangisan bayi yang cukup keras. Untunglah, bayi laki-laki itu selamat dan ia pun membawanya ke kerajaan.
Kejadian itu, tepat satu hari setelah kematian Heesa. Karena alasan mengapa Jayden mengelilingi hutan, adalah untuk menghilangkan rasa bersalahnya karena membakar sel penjara yang ada Heesa didalamnya.
Sebenarnya bukan dia yang membakarnya, melainkan karena dia yang terpaksa menemani Heesa menemui Sano yang disandera, membuat Jayden merasa tidak enak.
Dihadapan King Sano, Jayden meletakkan bayi itu didepannya dan meminta izin pada sang raja agar ia diperbolehkan merawat bayi tersebut.
"Dia tidak punya siapa-siapa, aku harap aku bisa membesarkannya dengan baik,"
Sano tersenyum hangat, ia tak menyangka Jayden memiliki sifat kebapakan yang begitu perhatian pada bayi asing yang tidak tahu anak siapa gerangan.
"Bukan hanya kau, aku juga akan ikut membesarkannya,"
Jayden terkejut bukan main mendengarnya. Raja yang dicap jahat dan kejam oleh rakyat, akan merawat bayi yang butuh kasih sayang? Apa tidak salah?
"T-tapi-"
"Mulai sekarang, bayi ini akan menjadi anak angkat ku,"
Entah mengapa, Jayden merasa seperti anak kandungnya sendiri yang diambil oleh orang lain seenaknya. Padahal Jayden pikir Sano takkan memperbolehkan rupanya jawabannya diluar prediksi.
"Siapkan kamar kosong untuknya, jika kau mau kau juga bisa tidur bersamanya,"
Lagi, entah mengapa Sano begitu baik pada bayi itu membuat Jayden menjadi was-was. Dia berpikir bisa saja Sano akan membunuh anak itu juga.
"Apa, memang tidak apa-apa?"
Sano menahan tawa, "Kenapa? Kau kaget mendengar jawabanku?"
Jayden memegang leher belakangnya, "Ya.... Terimakasih yang mulia,"
Ketika malam telah tiba, Sano dan Jayden melihat bayi itu yang sedang tertidur pulas dengan tenang. Saat itu, bulan purnama muncul dan suara serigala juga terdengar.
"Dia belum punya nama, kan? Aku punya nama yang bagus untuknya,"
Jayden penasaran, "Apa itu? Apa itu namaku?"
Sano tertawa, "Bukanlah, kau kan masih hidup,"
Sambil mengelus rambut halus sang bayi, Sano tersenyum lembut menatap wajah bayi yang tak berdosa itu.
"Sudah ditentukan, namanya adalah Seung. Kelak, dia akan memimpin kerajaan dan akan ku buat dia bisa memakai mahkota ku juga walaupun dia bukan anak kandungku,"
Jayden bingung kenapa Sano sampai segitunya dengan bayi asing itu?
"Tapi, mengapa?"
"Karena... Aku merasa dia bisa memimpin kerajaan dengan baik daripada aku. Juga, aku tidak tahu siapa yang akan menikah denganku. Orang jahat sepertiku, kurasa tak mungkin bisa menemukan pujaan hati,"
Jayden yang melihat Sano berkata seperti itu dengan pesimis, membuat ia menjadi iba dan memegang bahu Sano untuk menenangkan.
"Kalau itu mau mu, maka secepatnya berikan ia kekuatanmu jika kau memang yakin dan percaya padanya,"
Sano mengangguk. Dan malam itu, Sano memberikan seluruh kekuatan Dark Blood yang mengalir padanya ke Seung.
Dengan menggunakan tetesan darah Sano, yang ia masukkan kedalam mulut Seung, kini bayi itu memiliki darah Dark Blood dan bisa memakai mahkota kerajaan serta memiliki kekuatan magis seperti Sano dan Selena.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREED
Action[read DARK BLOOD first] "punish me with your pride, cause this is my oblivion."