Bertahun-tahun berlalu, Seung kini telah menjadi pangeran kerajaan Nhyp Kingdom dan dikenal sebagai putra mahkota King Sano.
Orang-orang tentu saja tahu jika Seung adalah anak angkat sang raja. Tapi sayangnya, tak satupun yang tahu tentang asal-usul Seung serta bagaimana bisa ia terlahir tanpa tahu siapa orangtuanya.
Terkadang, setiap Seung bangun ia selalu pusing. Ia juga mengalami mimpi buruk dimana ia berada didalam sel tahanan dan dibakar oleh King Sano, ayah angkatnya sendiri.
Mengalaminya berkali-kali, ia ceritakan pada Jayden. Tapi bukannya membantu, Jayden selalu menganggap mimpi Seung adalah omong kosong dan bukan apa-apa.
Padahal Seung yakin, King Sano mungkin selama ini berniat untuk membunuhnya entah itu kapan.
Ketika Seung sedang latihan pedang seorang diri, Jayden datang dengan membawa dua pemuda yang sepertinya seumuran dengannya.
Kedua pemuda itu kemudian membungkuk dan memperkenalkan diri.
"Pagi yang mulia, perkenalkan saya Jithest dan ini saudara kembar saya, Sannan," ucapnya sambil melihat kearah pemuda disampingnya.
"Mereka berdua adalah pengawal baru kerajaan kita. Mulai sekarang juga, mereka akan melayanimu tidak hanya sang raja yang dilayani,"
Seung mengangguk, "Kalau begitu, Sannan, ajari aku bertarung dengan benar,"
Sannan dengan hormat menggunakan pedang begitu lihay seolah sudah biasa melakukannya. Ketika ia mulai bertarung dengan Seung, hanya butuh waktu sebentar untuk mengalahkannya karena Sannan begitu hebat.
"Wah, apa kau dikehidupan sebelumnya seorang petarung?" Kata Seung terkesima melihat keahlian Sannan dalam berpedang.
Sannan hanya tersenyum tipis, karena jika ia menjawab iya, tentu saja topik mereka akan mengarah ke sana dan rencananya akan gagal.
"Oh iya, ngomong-ngomong wajah kalian tidak mirip?" Seung penasaran mengapa mereka kembar tapi wajah mereka tidak.
Jithest menjawabnya dengan ramah, "Karena kembar tak seiras. Tapi walaupun begitu, dia adalah aku dan aku adalah dirinya, iya kan?" Ucap Jithest sambil menggoda Sannan yang begitu dingin.
Setelah berbincang-bincang sedikit, Seung izin pamit pada mereka bertiga.
"Aku mau mencari angin sebentar."
Seung pergi dari kerajaan menunggangi kuda yang sering dipakai oleh Sano. Karena sedikit khawatir, Jayden menyuruh Sannan untuk mengikuti Seung diam-diam.
"Pakailah kuda ku untuk sementara, ikuti dia dan jangan sampai ia terluka," pinta Jayden lalu Sannan langsung bergegas pergi.
Jithest sedikit heran mengapa Jayden begitu peduli pada pangeran. "Apa yang ia lakukan ketika sendirian sampai kau cemas seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GREED
Action[read DARK BLOOD first] "punish me with your pride, cause this is my oblivion."