bapak nginep?

412 30 4
                                    

hanya cerita fiksi dan jangan di bawa ke dunia nyata. meminjam visual untuk keperluan cerita. murni karangan cerita saya sendiri dan ide yang tiba tiba muncul.

selamat membaca(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧
















" ini rumah kamu? "

Jihoon bertanya kepada Junkyu karena ia tidak percaya, bahwa Junkyu tinggal di rumah yang lumayan besar dan tinggal sendirian.
Junkyu yang ditanya pun mengangguk dan menjawab.


" iya pak. ayo kita masuk. "


Jihoon yang ditawari untuk masuk ke dalam rumah Junkyu pun mengangguk, lalu meletakkan dua helm dan mengekor di belakang Junkyu.

saat sampai di ruang tamu, Jihoon di suguhi satu foto yang sekiranya berukuran 45×60 terpajang di dinding. di foto tersebut ada Junkyu, satu orang wanita dan satu  orang pria yang terlihat lebih tua. Jihoon menebak pasti dua orang tersebut adalah orang tua Junkyu. Jihoon yang sedang melihat foto tersebut dikejutkan oleh suara Junkyu.


" silahkan duduk pak, mau saya buatin teh atau kopi atau lainnya? "

" saya mau kamu aja "


" apa pak? mau apa? "


" mau susu aja. "


" kalo susu ngga ada pak. "

" susu kamu aja Kyu. "


" hah? "


Junkyu bingung karena Jihoon berkata ingin dibuatkan susu, tetapi stok susu sedang habis dan belum beli lagi. namun gurunya ingin susu dirinya? Junkyu tidak paham. Jihoon yang melihat Junkyu kebingungan akhirnya langsung berkata.


" mau teh aja lah. "


" oke pak. tunggu sebentar ya"


" iya. "

















Junkyu pergi ke dapur dan mengambil cangkir yang berukuran sedang, lalu membuka gardus teh celup dan mengeluarkan satu kantong teh dan menaruhnya di dalam gelas. setelah itu ia mengambil gula pasir dua sendok makan untuk di masukkan ke dalam gelas, lalu di tuangkan air hangat dan diaduk-aduk.

Junkyu meletakan satu cangkir teh hangat di atas meja ruang tamu untuk Jihoon. Junkyu duduk di sofa sebelah gurunya dan diam. Jihoon yang melihat Junkyu diam, ia memutuskan untuk mengajak berbicara terlebih dahulu.



" Junkyu. "



Junkyu yang dipanggil oleh Jihoon hanya mengedipkan matanya berkali-kali, Jihoon yang melihat Junkyu seperti itu merasa gemas sendiri. ingin sekali ia mencubit pipi chubby Junkyu, namun ia menahan dirinya dan memanggil Junkyu lagi.

" Junkyu. "


" iya pak. ada apa? "


" saya mau tanya boleh? "


" iya boleh, bapak mau tanya apa ya? "


" itu yang di dinding foto kamu sama orang tua kamu? "


" iya pak betul. cuma ibu saya udah meninggal  2 tahun yang lalu, tinggal ayah yang ada. cuma ayah kerja di Swiss. "


" maaf Junkyu, saya ngga tau. "


" gapapa pak, lagipula saya udah ikhlasin ibu kok. "

" maaf ya. ayah kamu kerja apa di Swiss? itu jauh banget soalnya. "


" ayah punya perusahaan di sana dan ayah jadi CEO tertua. dulu saya mau ikut, tapi saya ngga mau ninggalin Yoshi. "


" ooo, Yoshi temenmu. "


" iya, tapi lebih tepatnya sahabat saya dari kecil pak. "


Jihoon hanya mengangguk dan melihat ke arah luar jendela yang terlihat mendung, air mulai turun dari langit serta suara gemuruh. Jihoon menatap teh dan tangannya menyentuh cangkir.


" ini tehnya saya minum ya. "

" silahkan pak. "


Jihoon mengangkat cangkirnya dan mulai meminum teh yang dibuatkan oleh Junkyu. setelah meminum habis tehnya, Jihoon berdiri. namun Junkyu menahan tangan Jihoon yang akan melangkahkan kakinya.

" bapak mau pulang sekarang? "

" iya saya mau pulang sekarang, mumpung belum malem banget. "


" bapak bawa jas hujan? "


" bawa kok. "

Jihoon mulai menarik resleting tasnya. saat sudah terbuka, hanya ada wadah jas hujan yang tidak ada isinya. Jihoon menatap Junkyu dan menggelengkan kepalanya menandakan bahwa tidak ada jas hujan di tasnya. Junkyu yang tau bahwa gurunya tidak membawa jas hujan, ia berinisiatif untuk meminjamkan jas hujan untuknya.


" yaudah saya pinjemin bapak pake jas hujan saya. tunggu sebentar ya pak. "


" iya Junkyu. "

Junkyu berlari menuju ke kamar. saat sudah di dalam kamar, ia melihat jas hujannya yang terlipat di atas almari. Junkyu mengambil jas hujan tersebut dan berlari menuju ke ruang tamu. Junkyu menyerahkan jas hujannya kepada Jihoon, Jihoon pun menerimanya.

" makasih Junkyu. "

" sama-sama bapak. "

Jihoon sudah membuka jas hujan yang terlipat-lipat. saat akan memakainya, ia melihat sobekan yang sangat panjang di bagian punggung berbentuk lingkaran atau bolong lumayan lebar dan di bagian depan, sobek dari bagian leher sampai bagian perut.


Jihoon dan Junkyu saling pandang. Junkyu merasa tidak enak kepada Jihoon karena sudah memberikan jas hujan yang sobek, dan Jihoon tidak bisa pulang ke rumahnya karena hujan sudah sangat deras dan suara gemuruh yang lumayan keras.


" ini gimana saya mau pulangnya Junkyu? "
Jihoon menatap Junkyu memelas.


" yaudah bapak nginep aja disini. "









maaf ya ceritanya kurang ngefeel.
menurut kalian gimana? Jihoon boleh nginep ngga nih dirumahnya Kyu?

makasih yang udah vote dan komen(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

Guru Posesif | JiKyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang