Tunangan dan Menikah

972 39 0
                                    

Setelah Alla menerima perjodohan itu kedua orangtua mereka setuju untuk langsung bertunangan saja. "karena udah pada setuju gimana kalo langsung bertunangan aja? " ucap Wendi, "iya lebih baik kalo langsung tunangan aja" jawab Denis setuju.

Keduanya pun saling menatap, yang pertama memakaikan cincin adalah Zia, dia memegang tangan Alla dan memakaikan cincin tersebut, begitu juga dengan Alla.

"Karena kalian berdua udah tunangan sekarang kita tinggal nentuin tanggal nikahnya" ucap Denis, "gimana kalo minggu depan aja"usul Wendi, kedua pihak pun setuju untuk menikahkan anak mereka minggu depan.


Sudah satu minggu sejak Zia dan Alla bertunangan dan sekaranglah waktunya mereka untuk melangsungkan pernikahan yang hanya dihadiri oleh rekan bisnis kedua orang tua mereka.

Dan sekarang di depan altar sudah berdiri Zia dan Alla, Zia pun mulai membacakan janji suci.

 "Hari ini aku Renzia Calista memberikan hidupmu untukmu, tidak hanya sebagai istrimu, tetapi sebagai temanmu, kekasihmu, dan pendukung terbesarku. Biarkan aku menjadi bahu tempatmu bersandar dan pendamping hidupmu."ucap Zia

 "Hari ini aku Daniela Callaria memberikan hidupmu untukmu, tidak hanya sebagai istrimu, tetapi sebagai temanmu, kekasihmu, dan pendukung terbesarku. Biarkan aku menjadi bahu tempatmu bersandar dan pendamping hidupmu."ucap Alla juga.

Tamu pun bersorak senang dan menyuruh untuk berciuman, cium.. cium... cium ucap tamu kompak

Zia dan Alla pun saling menatap satu sama lain, Zia menarik tengkuk Alla dan mencium bibirnya, Alla pun terkejut sebelum 5 detik kemudian Zia menarik ciumannya karena takut Alla akan marah.

Para tamu pun bersorak, dan acara pernikahan pun selesai sekarang keduanya telah kembali ke rumah Alla, ya mereka akan menginap 1 malam sebelum Zia dan Alla menempati rumah yang diberikan orangtua Zia sebagai hadiah pernikahan.



Zia dan Alla sekarang sudah berada di kamarnya, Alla pergi ke kamar mandi dan Zia memilih merebahkan tubuhnya sambil bermain ponsel, setelah 20 menit Alla pun keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian piyamanya, Zia yang tengah fokus melihat ponsel pun beralih menatap Alla yang sangat cantik menurutnya.

"Ngapain lo liatin gue begitu, kaya ga ada kerjaan aja mending lo mandi sono" ucap Alla yang melihat Zia terus menatapnya, Zia pun berjalan menuju kamar mandi, sedangkan Alla ia memilih merebahkan tubuhnya dan membuka ponsel untuk menelfon Rendi, ya Alla tak sempat memberi kabar kepada Rendi karena dirinya sibuk akan acara pernikahannya.

Alla pun sedang asik berbicara dengan Rendi di telfon sampai Zia keluar dari kamar mandi dan melihat Alla yang sedang asik telfonan dengan Rendi, Zia yang melihat itu pun merasa cemburu tapi ia memilih diam saja.

Alla yang melihat Zia keluar kamar mandi pun segera mematikan telfonnya, "Sayang udah dulu ya ini udah malem aku mau tidur dulu, lanjut besok aja di sekolah" ucapnya dan mematikan telefonnya.

Zia yang hendak berbaring karena lelah pun tiba-tiba dicegah oleh Alla, "Eh gue gamau tidur sama lo! , lo sana tidur di sofa aja" ucap Alla dengan mengusir Zia, Zia pun hanya pasrah dan memilih tidur di sofa, yang terpenting Zia bisa melihat istrinya saat tidur itu sudah cukup baginya.

Alla pun sudah masuk kedalam alam mimpinya, berbeda dengan Zia yang masih bergelut dengan pikiran nya,"Apa nanti gue bisa ya dapetin hatinya Alla"pikirnya dalam hati, "lo pasti bisa Zi, lo harus berjuang buat dapetin hatinya" lanjutnya dan Zia pun memilih untuk ikut tidur saja karena sudah mengantuk.

menikah dengan sahabat sendiri (GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang