Y & M (Jaeyong GS)

005

Jaehyun tersenyum menyeringai kecil, mata dingin namun sangat tajam kembali keatas bibir tipis merah yang sangat mengoda milik Taeyong membuatnya ingin meraupnya dengan cepat. Jaehyun berdiri beralih duduk disebelah Taeyong, bahkan Taeyong yang masih fokus membaca tetap pada fokus nya tidak merasa kalau Jaehyun sudah berada di sisi kiri.

Jaehyun masih menatap Taeyong yang sama sekali tidak bergerak dari tempat duduknya bahkan mata masih menelusuri setiap kata didalam buku tebal nya itu membuat dia leluasa untuk semakin mendekat. Dan disini lah Jaehyun, sudah menempelkan badan ke badan milik Taeyong.

Tangan kiri Jaehyun langsung menarik pinggul Taeyong dengan sangat kasar sampai membuat kedua badan yang berbeda ukuran saling menempel. Taeyong sangat terkejut sampai membelakan mata setelah mengetahui apa yang pria aneh ini lakukan, buku yang tadi dia pegang terjatuh dengan tidak estetik. Saat ini kedua tangan Taeyong meremas kedua bahu milik Jaehyun dengan kuat.

Cup!!

Bibir tebal milik Jaehyun ditempelkan ke bibir tipis milik Taeyong, mata mereka saling beradu dengan tatapan yang sama, mata dingin Jaehyun dengan mata terbelahnya Taeyong. Tanpa ada balasan dari Taeyong akhirnya Jaehyun menggerakan bibirnya, melumat yang awalnya dengan pelan lembut dan sekarang semakin kasar, tangan kanan Jaehyun sudah mengelus lembut tengkuk Taeyong agar Taeyong terlihat rilex untuk ciuman mereka.

Tapi orang gila mana yang akan menikmati ciuman, saat dirinya dilecehkan seperti ini. apa Jaehyun bodoh?.

"Hmm!!. Jae- Ahh!!."

Taeyong mendesah dengan pelan, bagaimana tidak mendesah kalau bibir tebal terus melumat bibirnya dengan kasar bahkan pinggulnya di pijat lembut namun hal itu membuat dirinya terangsang. Kedua tangan Taeyong bergerak ke lengan kekar Jaehyun dengan meremas kuat sekali.

Jaehyun mendorong badan Taeyong untuk merebahkan di kursi, Taeyong lebih terkejut lagi saat ini, apa lagi pahanya sudah dilebarkan oleh Jaehyun dan Jaehyun menggungkungnya saat ini. lidah tanpa tulang itu menerobos masuk kedalam mulut, menyesap lidah itu dengan sangat kuat membuat Taeyong membelenggu lagi.

Ini sangat salah, dengan kasarnya Taeyong langsung mendorong badan besar Jaehyun dengan sangat kuat dan untung saja Jaehyun tadi lengah sedikit. Keduanya sudah duduk kembali dengan nafas yang harus diatur oleh kedua nya. Taeyong membalikan badan untuk menurunkan kakinya. Tangan terangkat langsung memukul dada Jaehyun dengan sangat keras sampai berbunyi.

"Apa yang bapak lakukan tadi, ha?." Ketus Taeyong dengan pelan.

Ingatkan keduanya masih didalam kamar milik oma.

Seketika Jaehyun langsung tersadar. Dirinya langsung berdiri, apa yang dia lakukan dengan dokter pribadi oma nya ini.

'Gila. tadi sangat nikmat sekali.' Batin Jaehyun.

Dengan jari mengelus bibirnya sendiri. Tapi tidak lama dia tersadar lagi dengan Taeyong yang beberapa kali memukuli perutnya dengan sangat keras. Akhirnya Jaehyun mengambil tangan mungil untuk tidak kembali memukuli nya.

'Sakit!!, kenapa dia memiliki tenaga jumbo.' Batin Jaehyun lagi.

"Kenapa bapak seenaknya begini. Kalau bapak bukan cucu kesayangan oma sudah ku dorong ke jurang biar bapak mati sekalian." Kesalnya dengan tangan kirinya masih mengusap bibir ya kebas karena ciuman tadi, tidak terlalu lama tapi Jaehyun membuatnya sangat kasar.

Jaehyun tersenyum kecil. dia kembali duduk menghimpit badan kecil Taeyong, menghimpit nya tanpa jarak dengan tangan menggenggam pergelangan tangan Taeyong lalu membisikan sesuatu ke arah telinga Taeyong -

"Sebelum kamu mendorongku ke jurang. Bagaimana kalau malam ini aku yang mendorong kamu ke atas ranjang ku, menemaniku sebagai penghangat pen-."

Belum selesai berbicara tangan Jaehyun menarik tangan Taeyong ke arah selakangan miliknya yang terlihat sudah melambung. Dengan sangat terkejut Taeyong langsung memukulnya dengan kencang.