27

112 9 0
                                    

Akan ada kalimat-kalimat kasar dan vulgar serta kejadian yang mungkin akan memicu pembaca.🔞⚠️. Ingat, ini semua hanya bacaan saja, tidak ada hubungannya dengan idol dan apabila ada hal-hal yang menyinggung, tolong diharapkan kebijakan dari setiap yang membacanya. Sekali lagi ini semua hanya karangan, fiksi semata. Terima kasih. Semangat Mley.

___________________🦋🐺__________________

🔞⚠️






Hanenda lalu mengangkat Joel dan memangku tubuh itu dipangkuannya. Joel yang tiba-tiba diangkat kepangkuan Hanenda memekik sambil menahan malu. Ditutupnya wajahnya dengan kedua tangan. Tapi Hanenda yang dominan disini, membuka tangan itu, dan mengecup kembali hidung bangir kekasihnya. Dirapalkannya kata-kata cinta yang mendayu-dayu, sambil bibirnya tidak berhenti menjamah setiap bagian wajah Joel.



"Adek, jangan ditutup wajahnya. Aa' mau lihat wajahmu yang cantik itu"



Masih diselimuti kabut nafsu, Joel pun hanya bisa menganggukan kepalanya. Hanenda pun masih dengan lincahnya memanggut kembali bibir kesukaannya. Dijelajahi kembali rongga mulut Joel. Mengabsen sedemikian rupa didalam sana. Lidah keduanya berperang dominasi, saling menyesap dan memakan.



Tapi biar bagaimana pun Hanenda sang penguasa dihubungan ini. Hanenda makin bergerak lincah. Tangannya mulai masuk kedalam baju Joel dan meraba kulit di pinggang yang ramping itu. Dibelainya dengan mesra, membuat Joel makin meremang. Diatas sana pergulatan makin menjadi.



Tidak ada yang mau mengalah. Tidak ada yang mau berhenti. Tangan Hanenda bergerak maju kedepan badan Joel. Dielusnya perut yang lumayan keras tanpa lemak itu. Pusat Joel, dibelai dan diraba dengan putaran-putaran sensual membangkitkan gairah keduanya.



Tangan yang nakal itu pun naik kearah tonjolan yang semalam membuat keduanya makin bergairah. Ditekannya dan dicubitnya tonjolan kecil itu. Kanan dan kiri. Tidak ada yang lolos. Lenguhan penuh nafsu dilontarkan oleh Joel. Meremang sebadan. Joel makin bergerak acak diatas pangkuan Hanenda. Mulut mereka masih saling memanggut satu sama lain. Begitupun jari jari Hanenda masih memelintir, memainkan dua tonjolan kecil didada Joel.



"Aaaaaaaaaaaaaaa'... ahhh hhaaa"



Hanya itu yang sanggup Joel lantangkan. Kedua lengannya pun sibuk memeluk leher sang penguasa, sambil sesekali menarik-narik rambut Hanenda dikala gairahnya memuncak. Tubuhnya juga makin bergerak acak dipangkuan Hanenda. Kedepan dan belakang. Joel dibuat tidak berdaya.



Hanenda yang merasakan gairahnya makin memuncak mendorong Joel untuk semakin dekat dengan dirinya. Semakin tidak ada celah antara keduanya. Joel yang didorong untuk makin mendekat itu makin bergerak diatas sana. Bagian bawah mereka yang tertutupi celana bersentuhan. Dan membuat keduanya membuka mata karena sentuhan nikmat surgawi.



"Bergerak Dek. Yahh seperti itu sayang. Ohhh Joel, sayang.. haaaaaa, kamu seksi sekali sayang"



Hanenda yang merasakan sentuhan diantara kedua daerah intimnya dan Joel, makin memainkan tonjolan itu. Diputar dan dicubitnya. Lidah Joel semakin mengeluarkan salivanya dan membasahi lehernya, dan itu tidak disia-siakan oleh Hanenda.



Dijilatnya kembali leher itu, digigitnya dan dihisapnya tanpa ampun. Joel yang diberi stimulan didada dan lehernya makin gelisah dalam pangkuan Hanenda. Dia makin bergerak kedepan belakang, atas bawah. Kearah mana saja yang membuatnya merasakan kenikmatan itu.



Daerah yang tertutupi celana itu makin membengkak dan membuat Hanenda merasakan sesak dibawah sana.



"Adek. Aa' boleh minta tolong? Aa' dibantu yah sayang? Aa' tidak minta lebih dari ini, boleh hmm?"



Joel yang masih diliputi oleh kabut nafsu tidak mendengarkan apa yang Hanenda sampaikan, makin bergerak dan membuat Hanenda meringis sakit tapi nikmat.





🦋🐺

Syama Artjuni [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang