28

99 10 0
                                    

Akan ada kalimat-kalimat kasar dan vulgar serta kejadian yang mungkin akan memicu pembaca.🔞⚠️. Ingat, ini semua hanya bacaan saja, tidak ada hubungannya dengan idol dan apabila ada hal-hal yang menyinggung, tolong diharapkan kebijakan dari setiap yang membacanya. Sekali lagi ini semua hanya karangan, fiksi semata. Terima kasih. Semangat Mley.

___________________🦋🐺__________________

🔞⚠️






"Sssshhhhh aahhhhhh Joooeeellllll, saayaaannggg. Aa' boleh buka bajunya Dek? Aa' mau mencium seluruh tubuhmu. Aa' ingin mengagumi dirimu. Sayaaaanggg berhenti bergerak dulu bisa? Ssshhhh. Aa' buka kaos nya yah, hmm?"




"Tapi A', aku malu. Badanku banyak bekas luka. Aku g mau Aa' nanti nya jijik sama aku. Jangan A'. Aku malu" Joel yang mengingat semua bekas luka disetiap inci tubuhnya itu, mulai gemetar dan menundukkan wajahnya.



"Ssttt, hei sayang. Aa' tidak akan pernah jijik sama kamu. Aa' mencintai kamu bukan karena penampilan kamu. Itu karena kamu Joel Sagala, laki-laki muda yang Aa' terpesona akan pribadinya. Sayang, jangan sedih. Tapi kalau kamu tidak izinkan Aa', Aa' tidak akan paksa kamu. Hmm, yah sayang. Jangan sedih yah."



Joel yang melihat Hanenda tersenyum dengan gagahnya itu diliputi perasaan bersalah. Meski dia ragu. Tapi dia juga ingin membalas cinta Hanenda. Dirinya pun akhirnya menganggukkan kepalanya.



"Iya A'. Tapi janji jangan jijik sama aku. Badanku itu penuh bekas luka. Aku saja tidak pernah mau melihatnya."



"Mana pernah Aa' jijik sama kamu Dek. Aa' cinta kamu. Sayang kamu."



Dibukanya perlahan kaos Joel, tanpa memutuskan kontak mata. Hanenda perlahan menarik kaos Joel sampai Joel pun tidak memakai apa-apa lagi ditubuh atasnya.



Joel menunduk. Menahan air mata. Ketakutan. Rasa jijik. Bersatu direlung hatinya. Dia takut Hanenda akan meninggalkannya setelah melihat bekas-bekas luka itu. Dia pun sangat jijik dengan tubuhnya yang pernah terlecehkan dan penuh dengan bekas luka.



Dilain pihak, ada Hanenda yang terkesima dengan tampilan polos seorang Joel. Meski banyak bekas luka. Tapi kebersihan badan Joel sangat dia kagumi dan bentuk badan Joel tidak kalah seksi dengan beberapa wanita yang dahulu pernah dia kencani. Dirabanya setiap bekas luka itu. Pelan dan penuh kehati-hatian. Dilihatnya kembali kearah wajah Joel yang sekarang tidak mau menatap Hanenda.



"Joel, sayangku. Kamu sudah banyak menderita. Maafkan Aa' yang baru muncul dihadapanmu. Kamu hebat Joel, sudah bertahan dan mau melanjutkan hidupmu. Aa' kagum dengan kamu. Aa' bangga Dek. Kamu hebat."



Akhirnya pecah sudah tangisan Joel yang mendengarkan kata-kata cinta Hanenda. Dan makin terisak disaat dirinya melihat Hanenda pun sama seperti nya menangis, tapi Joel melihat ada cinta yang banyak diwajah kekasihnya.



"A', jangan menangis. Aa' sayangku"



Dikecupnya mata Hanenda yang berderai air mata itu dan di seluruh bagian wajah Hanenda. Membalas afeksi Hanenda. Membalas cinta Hanenda nya.



"Kamu tau kan Aa' sayang kamu? Jangan lupain itu yah Dek?"



Selesai Hanenda membisikkan kalimat itu, Hanenda pun mulai meraba kembali setiap goresan bekas luka ditubuh Joel. Setiap kali Hanenda merabanya, dikecupnya bekas luka itu. Pelan-pelan, hati-hati, dengan lembut. Dengan harapan, semoga bekas luka itu bisa sembuh dihati Joel.




"Aa'ku sayang"




Hanenda yang tidak berhenti mengecup bekas luka itu, balik menatap kearah Joel.



"Kamu sangat indah Joel. Diantara milyaran manusia, kamu yang terindah. Kamu indah Joel. Kamu harus tau itu."



Dikulumnya tonjolan kecil didada kanan Joel. Joel yang merasakan rasa hangat itu mendesah panjang dan membuang badannya kebelakang, untung Hanenda memegang tubuh Joel dengan erat. Joel yang diberi afeksi itu terengah-engah dibuatnya. Badannya pun mulai kembali bergerak diatas pangkuan.



"Aaaaaaaaa' sshhhhh aahhh hhaaa"



Hanenda yang mendengar desahan merdu itu bersemangat menghisap pentil kecil milik Joel. Tangan yang satu yang tidak mendekap pinggang Joel, pun tidak kalah nakalnya mencubit memelintir pentil kiri. Bikin Joel makin meremang dari ujung rambut ke ujung kaki.



Hanenda makin rakus menjilat dua pentil dada milik Joel. Bergantian. Tanpa kenal lelah. Memberikan afeksi, sayang dan cinta untuk Joel seorang.







🦋🐺

Syama Artjuni [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang