001

4.1K 341 55
                                    

Senin, 29 Oktober 2018
Busan, Korea Selatan.

Bibir Lisa berada di kulit leher Jennie yang putih. Dia menghisap dan menikmati setiap inchinya sambil menggerakan jarinya didalam kewanitaan Jennie dengan tempo cepat.

"A-ah, Lisa!" Jennie mengerang, dia membawa tangannya yang gemetar ke rambut hitam pacarnya dan menjalin jari-jarinya disana. Gadis itu mati-matian mencari dukungan dari kenikmatan luar biasa yang dia rasakan.

Lisa meningkatkan kecepatan gerakannya. Erangan keras gadis berambut coklat membuatnya ingin menidurinya lebih keras sambil menciumnya dalam-dalam dan itulah yang dia lakukan.

Lisa membungkam bibir pacarnya dalam ciuman yang dalam dan intim. dia mencicipi setiap inchi mulut Jennie dengan penuh semangat sementara ritme gerakan jarinya bergerak lebih cepat tanpa henti.

Jennie menghentikan ciuman intens mereka hanya untuk mengerang sambil menggarukkan kukunya di punggung Manoban.

"Lisa," erangnya dengan dahi yang sudah basah oleh keringat.
"J-jangan berhenti, aku sudah dekat!"

Lisa juga merasakan hal yang sama karena melihat betapa kacaunya Jennie dan mendengar erangannya saja bisa membuat dia orgasme kapan saja sehingga dia menolak untuk berhenti.

"Aku sangat menginginkanmu, kamu tidak tahu seberapa besar keinginanku untuk terus menidurimu sayang," bisiknya di telinga Jennie sambil menggigit dan menghisapnya.

Jennie merintih dan mendekatkan tangannya ke jari-jari Lisa untuk mendesaknya agar bergerak lebih cepat. Si rambut hitam melakukannya, dan dalam beberapa detik Lisa merasa bahwa dia telah mencapai batasnya dan dari ekspresi wajah pacarnya, dia tahu bahwa Jennie juga telah mencapai batasnya.

Lisa membawa bibirnya ke tulang selangka gadis berambut coklat itu dan dia menghisapnya dengan keras untuk membuat tanda mengakibatkan Jennie orgasme dengan keras sambil mengerang dan menggigit bahu si rambut hitam.

Lisa juga mencapai orgasmenya dan dia melepaskan dirinya dalam erangan serak hingga dia jatuh kelelahan di atas Jennie.

Ruangan tempat mereka berada menjadi sunyi senyap kecuali suara napas masing-masing yang terengah-engah.

"Ah, itu luar biasa," gumam Lisa dikulit pacarnya.

Jennie menganggukkan kepalanya tanpa menjawab, dia menutup matanya dan membiarkan tangannya jatuh ke tempat tidur.

Lisa perlahan menarik jarinya keluar dari dalam Jennie, dan dia bisa melihat air kesenangan gadis berambut coklat itu mengalir di pahanya dan itu membuat Lisa menelan ludah.

Kemudian Lisa duduk di tempat tidur. Dia mengacak-acak rambutnya yang berantakan lalu menoleh untuk melihat Jennie yang menutupi dirinya dengan selimut sambil memejamkan mata.

Lisa mencondongkan tubuh ke arahnya lalu mencium pipinya yang menggemaskan.

"Sayang, jangan tidur." Lisa berkata sambil mencium pipinya secara bergantian.
"Kita masih punya waktu, bangunlah." Dia memenuhi seluruh wajah Jennie dengan ciuman.

"Mghh." gerutu Jennie sambil mengerutkan keningnya dengan manis.

Lisa terkekeh sambil menggelengkan kepalanya, lalu dia naik ke atas tubuh Jennie dan menjatuhkan diri sepenuhnya.

"Ah, Lisa!" gadis berambut coklat mengeluh dengan suara keras.
"Jangan menimpaku, kamu sangat berat!" keluhnya sambil mencoba dengan tangan kecilnya untuk menjauhkan tubuh si rambut hitam.

"Tidak," Lisa tertawa. Dia ingin membuat Jennie lebih kesal karena dia senang ketika melihat pacarnya marah.

Jennie menjerit dengan apa yang Lisa lakukan, dia kemudian menggunakan seluruh kekuatannya untuk mengangkat Lisa dan melemparkannya ke lantai.

A THOUSAND MILES (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang