19. Jangan pergi

545 53 7
                                    

Pintu UGD terbuka, seorang dokter dan beberapa perawat keluar. " Dokter gimana keadaan Irene?" Tanya Ji Hyun khawatir. Setelah mendapat kabar bahwa putri sulungnya dilarikan ke rumah sakit, ia langsung ijin pulang. Beruntung sidangnya sudah selesai jadi ia tidak terlalu mengkhawatirkan pekerjaannya.

" Nona Irene baik - baik saja nyonya. Ia hanya stress dan banyak pikiran. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Saya sudah memberikan obat tidur agar nona Irene bisa beristirahat untuk beberapa jam kedepan. Perawat kami akan segera memindahkan nona Irene ke ruang rawat." Ucap dokter membuat semua merasa lega.

" Terimakasih dokter." Ucap Ji Hyun diangguki dokter.

" Jisoo, kenapa Irene bisa sampek pingsan?" Tanya Ji Hyun. Jisoo beradu tatap dengan Ruka dan sesekali melirik ke arah Taehyung yang terlihat kacau.

" Kayanya kakak keinget masa lalu makanya jadi drop." Jawab Ruka, disituasi seperti ini tidak mungkin Ruka mengatakan yang sejujurnya karena Ji Hyun juga baru saja sembuh dari sakitnya. Selain Irene, Ji Hyun juga mengalami trauma akan masa lalunya.

Ji Hyun mengusap wajahnya kasar. Problematika hidupnya dan anak - anaknya sedang komplek sekarang. Ia harus semangat dan yakin untuk menjaga ketiga anaknya. Mata Ji Hyun tak sengaja menangkap Taehyung yang sedari tadi diam melamun dengan mata sembabnya.

" Taehyung? Kamu habis nangis?" Tanya Ji Hyun menghampiri Taehyung yang duduk di lantai dengan badan yang menyender pada tembok rumah sakit.

" Oh enggak tante, ini mata Taehyung kena debu." Ucap Taehyung dengan senyum seadanya.

" Yoona? Kamu juga ada di sini? Tumben kalian semua kumpul? Oh iya tante dengar Taeyong menikah ya hari ini? Selamat ya Taeyong." Ucap Ji Hyun turut bahagia.

Yoona dan Taeyong hanya diam, situasi seperti ini membuat mereka bimbang ingin mengungkapkan dan menanggapi seperti apa.

" Bunda, bunda sama Ruka pulang dulu aja, istirahat. Biar Jisoo yang jagain kak Joohyun." Ucap Jisoo mengusap pundak bundanya.

" Tapi~"

" Bundakan juga baru sembuh jangan terlalu diforsir ya pikirannya. Kak Joohyun gapapa kok." Jisoo meyakinkan. Akhirnya Ji Hyun dan Rukapun pulang disusul Yoona dan Donghae.

Jisoo duduk di samping Taehyung dan memeluknya. " Gue benci sama lo. Tapi, gue tau banget sehancur apa lo sekarang. Gue masih nggak nyangka aja, orang yang selama ini gue cari dan pingin banget gue pukulin sampek mampus ternyata orang yang ada didekat gue selama ini. Tadinya gue mau jauhin lo dari kakak gue, tapi setelah dipikir - pikir gue juga butuh peran lo disini buat mulihin keadaan kakak gue dan-" Jisoo menjeda perkataannya.

" gue rasa kata maaf lo itu belum sebanding sama apa yang lo perbuat ke kakak gue. Jadi, gue bakal hukum lo pakek cara gue sendiri." Ucap Jisoo mengusap rambut gondrong Taehyung.

" Hukum gue apapun jis. Asal jangan jauhin gue dari Irene lagi. Gue bakal tanggung jawab." Taehyung membalas pelukan Jisoo dengan erat.

Taeyong yang merasa jadi nyamuk itu, lebih milih buang muka dan berpura - pura menepuk nyamuk.

Jisoo meregangkan pelukannya dan mengusap air mata yang membasahi pipi si tampan. " Gue mau lo jauhin kakak gue se- dengerin dulu." Sela Jisoo sebelum Taehyung melayangkan protes.

" Jauhin kakak gue sementara waktu sampek dia bener - bener tenang dan bisa diajak komunikasi. Lo liat kan tadi sehisteris apa kakak gue." Ucap Jisoo merapikan rambut Taehyung.

Taehyung mengangguk dan kembali memeluk Jisoo. " Tapi lo harus tetep kasih tau gue tentang perkembangan Irene ke gue." Ucap Taehyung diangguki Jisoo.

" Yaudah sekarang lo jagain kakak gue dulu ya. Gue mau cari makan buat kita bertiga." Ucap Jisoo

Who Is Better [Jisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang