27. Pulang

324 29 0
                                    

Pagi - pagi villa sudah dibuat ricuh dengan Jisoo yang sudah berpakaian rapi bersama koper dalam genggamannya. " Sayang kamu mau kemana?" Tanya Taeyong panik.

" Pulang." Singkat Jisoo melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul lima pagi.

" Seriously? Sayang waktunya belum tepat. Bisa - bisa papa makin gencar nuker pasangan kita nanti." Ucap Taeyong berusaha mengalangi niat Jisoo tersebut.

" Aku mau pulang yong. Aku udah nggak peduli gimana nantinya. Yang aku mau cuma pulang." Balas Jisoo menepis tangan Taeyong yang bertengger dipundaknya.

" Apa semua karena gue hamilin Irene? Jisoo please sebentar lagi ya? Gue mohon." Kini giliran Taehyung bersuara. Rencananya berhasil namun ia belum siap untuk mengungkapnya sekarang.

" Peduli apa lo? Gue udah muak. Semua yang ada di sini nggak ada yang hargain gue. Kalian ngelakuin semuanya tanpa musyawarah dulu. Gue kecewa sama lo hyung." Jisoo mendorong Taehyung

" Jisoo dengerin kakak. Kita-"

" Apasih kak yang mau didengerin. Aku kira kakak sayang sama aku tapi nyatanya nggak. Kakak putusin semuanya sendirian. Kita pergi berempat tapi cuma kalian bertiga yang kerjasama. Gue dibuang." Kecewa Jisoo menyeret kopernya keluar dari villa.

" Sayang please...maafin aku kalo kamu kecewa. Tapi kita nggak bermaksud kaya gitu." Ucap Taeyong menahan pergelangan tangan Jisoo.

" Ini bukan salah Taeyong maupun Irene jis tapi ini salah gue. Gue yang terlalu gegabah. Taeyong cuma bantu gue nutupin rahasia aja dari lo." Ucap Taehyung. Ia tak mau mental kembarannya kembali terguncang karena semua ini.

" Kalian sama aja." Jisoo buru - buru menepis tangan Taeyong dan masuk ke dalam taksi yang sudah ia pesan tadi.

" JISOOOOO..." Teriak ketiganya.

" Akhhh awwhh Taehyung perutku..." Ringis Irene saat perutnya terasa keram.

" Astaga sayangggg...Taeyong ambil mobil tolong kita harus bawa Irene kerumah sakit sekarang." Perintah Taehyung.












































































Semuanya jadi kacau. Kondisi Irene memburuk dan mentalnya kembali terguncang. Traumanya dimasalalu datang dan menghantui pikirannya. Taehyung mengusap wajahnya kasar begitupun dengan Taeyong yang hanya bisa menunduk sembari memijat pelipisnya. Pusing itulah yang keduannya rasakan.

" Kita harus bawa Irene balik ke Jakarta supaya dokter lamanya yang menangani." Ucap Taehyung merangkul Taeyong yang juga kembali rapuh.

" Maafin gue yong. Gara - gara gue semuanya jadi kacau." Ucap Taehyung merasa bersalah.

" Bukan salah lo hyung. Ini semua takdir." Taeyong membalas pelukan Taehyung.

" Kita cari jalan keluarya sama - sama." Bisik Taeyong menguatkan kembarannya itu.















































































" Mulai sekarang kalian berdua nggak boleh menginjakkan kaki di rumah ini lagi. Semenjak kenal kalian berdua kehidupan Jisoo dan Irene berubah. Saya tidak merestui kalian." Ucap Ji Hyun. Siapa yang tidak sakit melihat kedua putrinya terluka seperti ini. Kebahagiaan yang baru saja mereka ais kini pudar kembali.

" Tante kita mohon beri waktu buat jelasin semuanya. Kasih kita kesempatan tante." Taehyung berlutut di hadapan Ji Hyun. Ia menangis memohon.

" Nggak ada kesempatan lagi Taehyung. Tante pikir kamu bisa dipercaya tapi nyatanya nggak." Ucap Ji Hyun yang sudah berlinang air mata.

" Tante-" Belum sempat Taeyong berbicara Ji Hyun memotong terlebih dahulu.

" Cukup Taeyong. Kalian berdua sama saja. Tante nggak mau kelewat emosi dan melukai perasaan kalian berdua. Jadi tante mohon kalian pergi dari rumah tante sekarang juga. Dan tante mohon jangan ganggu lagi Irene dan Jisoo. Mereka sudah cukup terluka selama ini dan tante gamau mereka makin drop lagi." Ucap Ji Hyun menutup dan mengunci pintu rumahnya.

Keduannya terduduk dan menangis. Begitu berat kisah cinta mereka. Tidak, mereka tidak akan menyerah untuk meminta restu kepada Ji Hyun. Mereka akan perjuangkan kembali kisah cinta mereka demi bersatu kembali dengan pujaan hati.



























































" PAPA PUAS?!! GARA - GARA KEPUTUSAN KONYOL PAPA KITA BERDUA KEHILANGAN MEREKA. JISOO DAN IRENE PERGI!!!" Marah Taehyung pada papanya.

" Taehyung!! Jaga bicara kamu!" Tegas Donghae.

" SEBENARNYA MAU PAPA APASIH?!! KURANG APA JISOO DAN IRENE?!! AKU SAMA TAEYONG CINTA BANGET SAMA MEREKA DAN PAPA TEGA MISAHIN KITA?!!" Yoona tak bisa apa - apa. Ia hanya menangis dan menenangkan Taeyong yang sudah menangis dalam pelukannya.

" PAPA JAWAB KENAPA PAPA DIEM AJA?!!!" Frustasi Taehyung karena Dongahe hanya diam.

" Cukup Taehyung."

" CUKUP APA?!! PAPA ORANG JAHAT YANG UDAH TEGA MERENGGUT KEBAHAGIAAN ANAKNYA SENDIRI. PAPA MENUNTUT APA DARI AKU SAMA TAEYONG?!! KURANG NURUT APA KITA SAMA PAPA HAH?!! PAPA MAU KITA NIKAH SAMA ANAK KLIEN PAPA SUPAYA PERUSAHAAN PAPA MAKIN BESAR IYA?!!"

Plakkk

" Paapaaaaa..." Teriak Yoona saat Donghae menampar Taehyung dengan keras.

" Anak kurang ajar seperti kamu pantas mendapat 100 tamparan sekaligus. Jaga sikap kamu Taehyung!!" Tegas Donghae.

Taehyung terkekeh, " Saya? Menjaga sikap ke anda? Rugi." Ucap Taehyung lalu pergi dengan bekas merah pada pipinya.

" Hikss..." Yoona merasa hancur...semuanya tidak baik - baik saja.













Tbc

Who Is Better [Jisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang