Acara makan siang selesai. Aku dan pak Putra sekarang sedang bingung mau kemana setelah ini.
"Kamu ada ide kita kemana lagi siap ini?" Tanya pak Putra menatap ku
Aku melihat sekeliling, sedang berpikir kemana enak nya weekend begini. Aha aku punya ide.
"Gimana kalau nonton yuk kak?" Aku mencoba menawari pak Putra
"Boleh, coba kamu liat ada film apa yang bagus" Perintah pak Putra
Aku mengecek ponsel ku, membuka Google dan mengecek untuk melihat film apa saja yang sedang tayang.
"Mau nonton film apa kak?" Aku menyerah kan ponsel ku pada pak Putra agar dia bisa melihat nya.
"Ini gimana?" Tanya pak Putra menunjuk salah satu film horor.
Aku melototkan mata ku ke arah nya. Tanda bahwa aku tidak setuju.
"Hahaha... Bercanda neng" Ucap Pak Putra tertawa
"Nonton ini mau enggak?" Tanya ku sambil menunjuk salah satu film komedi
"Okeyy, yaudah yuk. Jam tayang nya bentar lagi juga kan" Pak Putra berdiri kemudian ke kasir untuk membayar tagihan pesanan kami.
Setelah selesai pak Putra menghampiri ku dan lagi lagi menggandeng tangan ku membawa ku berjalan menuju bioskop.
Kami sudah berada di bioskop, ada banyak orang di sana. Terlebih para muda mudi. Wajar sih, apalagi weekend gini pastinya banyak orang pacaran yang datang untuk happy-happy.
Aku berdiri di belakang pak Putra yang sedang membeli tiket untuk menonton,
"Kamu mau popcorn?" Tanya pak Putra sambil melihat aku yang berada di belakang nya
"Boleh" Jawab ku singkat
"Minumnya apa?" Tanya pak Putra lagi
"Samain aja sama kakak"
"Mau saya rekomendasiin mbak, kebetulan kita ada menu baru, mbak mau coba?" Tanya mbak-mbak yang menjaga stand tiket di depan kami
"Boleh mbak, asal jangan kopi" Ucapku
Kemudian pak Putra pun menyebutkan menu yang ingin di pesan nya. Setelah itu kami menunggu sebentar karna masih ada beberapa menit sebelum film yang ingin kami tonton dimulai.
Aku duduk di sebelah pak Putra, kebetulan ada tempat duduk yang kosong. Pak Putra tampak sedang mengetik seperti membalas chat seseorang.
"Chat siapa?" Aku melirik ke arah ponsel pak Putra
"Chat teman kerja" Ucap pak Putra kemudian memasukkan ponsel nya kedalam kantong celana.
Aku hanya ber oh ria saja. Aku melihat sekeliling, mataku tertuju pada dua orang laki-laki yang tak jauh dari kami tapi yang anehnya salah satu diantara mereka seperti memperhatikan aku. Ku ingat-ingat sepertinya aku tak mengenal mereka.
"Heii, Hani ayok" Pak Putra menarik tangan ku.
"Ehh.. " Aku tersadar dari lamunan ku.
"Kamu liatin apa sih? Kakak panggil diam aja" Pak Putra memperhatikan ke arah yang aku lihat tadi.
"Enggak ada kak, ayok udah mau mulai kan filmnya" Aku mengajak pak Putra kedalam studio.
Setelah menyerahkan tiket di pintu masuk Studio tadi, sekarang aku dan pak Putra sudah duduk di barisan kursi tengah.
Lampu sudah mati, tanda film segera mulai di putar. Aku menatap ke arah depan, sesekali aku tertawa pelan melihat adegan konyol yang di tayangkan film itu. Begitu pun pak Putra yang berada di samping ku, tak jarang tawanya terdengar. Begitu pula suara tawa-tawa yang lain yang ada di studio ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hani
General FictionNasril Khairi, seorang pemuda yang cukup populer dikalangan wanita, tapi sikap dingin nya tak jarang membuat wanita menganggap nya pria yang sombong. Sedangkan Hani Pratiwi adalah gadis yang baik, ceria, dan mandiri, banyak lelaki yang menyukai nya...