59. Mikha dimana?
"GENTA GUE UDAH TERIAK BERAPA KALI YA, HANDPHONE LO DERING MULU !!"
Kedua bola mata Genta mau tak mau terbuka lebar karena terkejut akan suara keras dari Arvino. Ia berbalik menatap sinis Arvino yang duduk beralaskan karpet. Sibuk memainkan ps nya.
Ya. Memang selama beberapa hari ini Genta menginap dirumah Arvino tanpa sepengetahuan siapa pun. Karena Genta meminta Arvino merahasiakan nya.
Arvino pun bukan tipe orang yang tidak bisa menjaga rahasia. Itu juga sebab nya Genta memilih untuk menginap di rumah lelaki itu.
Dengan malas ia mengangkat panggilan yang daritadi mengganggu tidur nya.
"Halo?" gumam nya malas.
"..."
"APA?! LO SIAPA ANJ*NG?! GAUSAH NGOMONG YANG ANEH-ANEH YA?!" Teriak Genta tiba-tiba dengan suara marah. Arvino saja sampai tersentak mendengar nya.
"Bisa santai ga sih!" celetuk Arvino tanpa menoleh untuk melihat Genta.
"..."
".. lo serius Von?"
Kali ini Arvino dengan cepat melirik pada Genta karena mendengar suara lirih dari lelaki itu. Dapat dilihat nya ada pancaran luka pada tatapan nya.
"Gue kesana."
Setelah mematikan panggilan telepon nya. Dengan cepat Genta bangkit dari tidur nya. Lalu bergegas keluar dari kamar Arvino sampai lupa mencuci muka nya terlebih dahulu.
"Woi mau kemana?!" Arvino akhirnya memilih mengekori Genta hingga sampai halaman depan rumah nya.
"Gue lupa gue ga punya mobil disini Ar. Anterin gue." pinta Genta yang tiba-tiba berbalik. Membuat Arvino nyaris menabrak nya.
"Kemana?" Tanya Arvino dengan wajah masam nya.
"Ke mansion Alaskar."
Dengan cepat Arvino mengeluarkan kendaraan nya. Lalu segera menuju mansion keluarga Alaskar.
"Tiba-tiba banget, ada masalah apa? Lo juga ga sempet cuci muka." tanya Arvino dengan beruntun. Penasaran kenapa lelaki itu yang akhirnya memutuskan untuk menginjakkan kaki di mansion itu.
Padahal beberapa hari lalu saat Genta meminta untuk menginap di rumah Arvino. Genta berkata akan menginap disitu hingga kembali ke Belanda. Lelaki itu juga bilang kalau tidak akan menginjak mansion itu lagi.
Arvino tahu betul Genta itu keras kepala. Jika sudah memutuskan sesuatu pasti tidak akan merubah keputusan nya. Namun kenapa sekarang lelaki itu merubah keputusan nya?
".. nanti gue kasih tau. Fokus nyetir aja dulu."
Sementara itu. Di depan rumah yang tampak sederhana. 3 koper besar sudah berada di teras. Tampak 1 wanita dengan 2 gadis berbeda usia di sebelah nya sedang menunggu pria yang daritadi tampak sibuk memindahkan beberapa barang menuju mobil nya.
"Kamu kenapa? Ada butuh sesuatu?" Tawar Archela yang melihat raut murung dari Mikha.
"Permintaan saya .. terlalu besar ya?" Tanya Mikha pelan. Namun masih bisa di dengar oleh Archela. Archela mengikis jarak antara kedua nya. Wanita itu mengelus pelan lengan Mikha.
"Engga. Mikha punya hak lebih untuk minta banyak hal sama papa maupun tante. Kedepan nya jangan ngerasa ga enakan ya? Tolong percaya sama tante ya Mikha?" Hati Mikha terasa hangat mendengar berbagai penuturan lembut yang terujar dari bibir Archela. Tatapan wanita itu bahkan terlihat sangat tulus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit.
Teen FictionMemang benar cinta banyak tantangan. Tapi bukan berarti kita ga mampu?! Gerald dan Mikha hanya 2 remaja labil yang saling terjebak dengan banyak nya kondisi dan perasaan yang silih berganti. Spoiler : "A*jing" umpat Gerald. Davendra Gerald Alaskar...