3

150K 1.2K 21
                                    

Pukul 7 pagi Regan bangun dari tidurnya, dan yang pertama matanya tangkap adalah wajah cantik istrinya, Ashila.

Tanpa sadar Regan tersenyum, ia menarik tubuh Shila lebih dalam ke pelukannya, terasa sangat nyaman dan menggairahkan. Regan dapat merasakan kedua gunung kembar Shila yang menempel pada tubuhnya.

Regan meraskan gerakan Shila yang sepertinya akan terbangun, lalu ia segera memejamkan matanya berpura-pura masih tidur.

Shila membuka matanya perlahan, ia merasa tak nyaman dengan posisinya yang dipeluk erat oleh Regan, dan dengan hati-hati Shila melepas tangan Regan yang melingkar diperutnya. Setelah terlepas dari pelukan Regan, Shila bangun dari kasur dan bergegas masuk ke kamar mandi.

Beberapa menit setelah membersihkan tubuhnya dengan air segar, Shila keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuhnya.

"Kenapa ga bangunin? Gue juga mau makan sarapan," ujar Regan.

"Ga inget," ujar Shila.

Shila menatap lemari pakaiannya, ia bingung akan memakai baju apa hari ini karena lemarinya masih kosong dan hanya berisi lingerie seksi yang memperlihatkan bentuk tubuhnya.

Regan mendekati Shila, lalu menatap lemari pakaian Shila yang hanya ada Lingerie dengan berbagai warna dan model.

"Kenapa?" tanya Regan.

Shila menatap Regan tanpa menjawab pertanyaan lelaki itu.

"Gue suka warna item," kata Regan dengan senyum.

"Becanda Shil," ujar Regan saat melihat raut wajah Shila yang menyeramkan.

Regan membuka lemari pakaiannya lalu mengambil kemeja kerjanya dan memberikannya pada Shila.

"Pake itu aja kalo ga mau pake baju-baju dari Mama," ujar Regan.

"Makasih. Sana mandi, gue mau pake baju," ucap Shila menyuruh Regan.

Regan melihat leher Shila yang terkena tetesan air yang terjatuh dari ujung rambut Shila, ia mengibaskan kerahnya merasa tiba-tiba gerah lalu berjalan ke masuk ke kamar mandi.

Saat Regan mandi, Shila memakai pakaiannya. Lalu bercermin melihat tampilannya yang mengenakan kemeja kebesaran milik Regan, untung saja panjang kemeja itu sampai menutupi pahanya, jadi ia rasa masih terlihat sopan jika dilihat.

Shila tak ada niatan untuk menunggu Regan, ia segera keluar kamar setelah selesai berpakaian. Shila pergi ke ruang makan, lalu bertanya pada pelayan dimana mama dan papa mertuanya itu.

"Tuan sama nyonya pagi-pagi pergi ke hotel, katanya tidak mau menggangguk nyonya muda dan tuan muda," ujar pelayan.

Shila menganga tak percaya. "Bibi tau mama sama papa kapan pulangnya?" tanya Shila.

"Kata nyonya seminggu, dan semua pelayan dan pekerja disuruh libur selama seminggu itu, sekarang juga saya mau pulang kampung, saya pamit ya nyonya muda," ujar bibi pelayan itu berpamitan pada Shila.

Setelah kepergian bibi pelayan dari rumah, Shila semakin pusing, ia hanya duduk di ruang makan dengan meja makan yang kosong tanpa ada satupun makanan yang siap dimakan.

Perjodohan (REGAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang