"Cantik sekali milikku ini, " Ucap Satoru sembari mengusap lembut pipi Sukuna, lalu perlahan turun ke rahang, turun lagi ke leher, dada, perut, dan terakhir-
"Hng, Sato- Ahh! "
Bukan usapan semata, tapi juga remasan.
"Le-pas, lepas, ahh, Sa- Satoruhh, "
Pekikan tertahan sang kakak seolah menjadi penyemangat Satoru untuk berbuat lebih jauh. Ia buka celana Sukuna yang di rasa menghalangi.
"Heii!! "
Sukuna yang panik langsung merapatkan kedua kakinya. Tangannya yang tak lagi terkunci juga ikut menutupi.
"Nii-san, kami belum keluar, " Megumi berbisik. Tepat di telinga Sukuna membuatnya merinding setengah mati.
Ahh, sialan
.
.
.
.
.
.
."Ekk! hnghh.... "
Melody penuh nikmat itu terus bersahutan. Sejak beberapa waktu lalu Sukuna dengan sangat terpaksa melanjutkan kegiatan itu.
Sukuna duduk dipangkuan Satoru sedang megumi berdiri di sisi ranjang. Tangan kiri Sukuna tak henti mengurut penis Satoru dan miliknya sendiri, sedang tangan kanannya memanja kejantanan Megumi.
"Eratkan lagi Nii-canhh, nghh... Yah... Begitu, "
Tanpa tau malu Satoru mendesah, memperlihatkan betapa dirinya menikmati servis Sukuna. Sukuna berdebar
"Ekk, ahh... "
Meski dengan gerakan canggung Sukuna tak menghentikan tangannya. Faktanya ia justru makin bersemangat mendengar lenguhan tertahan Megumi.
Ahh, seperti orang mesum saja.
Eh?
"Apa aku memang se mesum ini?"
Tidak, ia tak mau mengakuinya. Tapi, bahkan saat bersama mantan kekasihnya ia tak seperti ini. Apa... Jangan jangan sebenarnya ia belok? Hahaha... Tidak mungkin kan?
"Akh! Hei!! "
"Nii-san jangan bengong, "
Baru saja, Satoru menggigit nipple Sukuna keras sekali. Itu karena gerakan tangan Sukuna terhenti tiba-tiba saat ia hampir mencapai batasnya. Mengesalkan sekali, kakaknya ini tidak bisa fokus dengan kegiatan mereka rupanya. Lagipula siapa yang tengah Sukuna nya pikirkan sambil geleng-geleng tidak jelas begitu? Huh!
"A- um, maaf, ha- haha..." Sukuna hanya tertawa canggung menyadari kesalahannya.
"Padahal tadi aku sudah hampir keluar, " Gerutu Satoru
"Ekk, "
"Aku juga, "
"Ughh... "
Sukuna tak bisa berkata kata. Yahhh.... Ia juga lelaki, dan tentu saja ia tau betapa mengesalkan nya gagal ejakulasi.
"Aku belum pernah melakukannya tapi ya sudah lah, "
"Oke, aku minta maaf, sebagai permintaan maaf a- aku akan memberikan kalian- um, b-blowjob? " Jelas saja sukuna sendiri sebenarnya tidak begitu yakin dengan apa yang barusan ia ucapkan. Suaranya bergetar lirih di akhir.
"... "
"... "
"Tidak apa apa kalau kalian tidak mau, tolong anggap saja tidak mendengar apa-"
KAMU SEDANG MEMBACA
WAIT A MINUTE!
Fanfictionawalnya sukuna hanya penasaran saja, tapi tunggu, mereka berdua- intinya... jangan baca kalo masih suci!