"Jiran! Ini minum buat lo.. "
"Jiran! Ban sepeda lo udah gue isi angin.. "
"Jiran! Punya PR apa? Sini gue kerjain? "
"Jiran? Pengen makan apa biar gue pesenin? "
"Jirann... Jiran... Jiran... "
"STOPPPPPPPPPPPPPPP" Teriak jiran frustasi karena 2 hari setelah masuknya Arne ke SMAnya ia selalu dibuntuti oleh Enigma tersebut
Mungkin satu hal penting untuk Arne, mulutnya gatal kalau tidak memanggil nama jiran, sampai orang lain pun lelah sendiri melihat enigma tampan itu
"Hahh capek sendiri gue lihat Arne kayak gitu" Gumam chiesa
"Hahah biarin aja, lucu tahu dia tiba-tiba mode soft dan ngebayiin orang, biasanya malah senggol bacok" Renan
"Iya si Itung-itung dia nebus kesalahannya ke kak jiran,effort si effort tapi gak gitu juga ya anijir, siapa yang gak takut coba" Chiesa
"Pergi gak lo anjir! Jangan deket-deket Guee! " Jiran memperingati Arne sambil menodongkan sepatunya
"Loh tapi ini gue bawain potongan buah buat lo! Makan ya... " Arne
"Nggakk... Aaaaa Naran!! Huaaa gue di geledotin sama Arne terus.. " Rengek jiran yang berlari menuju kelas naran
"Naran!!!!! " Teriak jiran sesampainya ia dikelas Joan
Joan yang sedang makan roti pun tersedak karena lengkingan tersebut
"Apa lagi ya ampun?????" Kesal naran karena geng bacotnya tambah satu orang
"Jirannn! " Teriak Arne sambil menenteng kotak buahnya
"Woi jablay! Lo bisa gak berhenti gelendotin jiran? Lo kayak psycho! Orangnya takutt elahh" Kesal naran ke Arne
"Loh gue cuma ngasih buah padahal, jiran takut buah? " Arne
"TAKUT LO BANGSAT!!! " Ucap jiran dan naran bersamaan
"Lo tuh kek boneka cukhi tahu gak! " Ucap jiran yang masih sembunyi dibalik punggung naran
"Kakk joannn!!! " Datang satu orang lagi sambil berteriak, renan
"Apa lagi ya Tuhan.......? Masih pagi lo ini.... " Frustasi naran
"Kan naran diem dulu husstt" Renan membekap mulut naran
"Tangan lo bau tai! " Nara
"Apa ren? " Tanya joan
"Kak Malan tiba-tiba pingsan" Ucap renan dengan gurat wajah sangat khawatir
"APAAA? " Teriak Joan, jiran dan naran bersamaan
---
"Udah enakan kak? " Tanya haxa sambil meletakkan minyak kayu putih didepan hidung malan
"Udah kok, makasih ya" Malan tersenyum
"Bang malann!! " Joan datang bersama teman-temannya dengan wajah panik
"Ssstt gue gak apa-apa" Ucap malan sambil sedikit tersenyum
"Gue kan dah bilang bang, jangan maksain buat belajar! Istirahat! Tidur yang cukup" Omel Joan
"Ji, ayang lo berisik.. " Kekeh malanka
"Heh.. Ayang apaan? Bang malan ni ngawur !!! " Joan menyenggol lengan malan panik, sedangkan jiran hanya tersenyum getir
"Bang malan kenapa xa? Kok lo bisa sama dia? " Tanya naran
"Tadi haxa ketemu kak malan didepan gerbang, terus jalan bareng kita, tapi pas nyampe lorong lantai satu tiba-tiba kak malan pingsan" Jelas haxa