Bab 23 - Graduation

938 27 0
                                    

Seminggu ku habiskan untuk menyelesaikan revisi skripsi, untung saja dosen penguji ku tidak susah untuk di temui. Hari ini aku akan menemui pak Arif terakhir kali untuk meminta tanda tangan beliau.

Tok.. Tok..

"Masuk" Terdengar intrupsi dari dalam

"Permisi pak, saya mau minta tanda tangan di kartu bimbingan sama persetujuan bapak untuk skripsi saya" Aku menjelaskan maksud kedatangan ku

"Dosen penguji nya sudah Acc kan?" Tanya pak Arif

"Sudah pak" Aku menunjuk tanda tangan penguji sebagai bukti.

Pak Arif mengangguk, kemudian menandatangani skripsi ku dan kartu bimbingan ku.

"Selamat ya Hani atas gelarnya, semangat terus ke tahap berikutnya" Ucap pak Arif sambil menyerahkan skripsi dan kartu bimbingan ku.

"Terimakasih pak, bapak juga udah banyak bantu saya sampai saya bisa di tahap ini. Terimakasih banyak ya pak atas bimbingan nya" Ucapku tulus pada dosen pembimbing ku itu, apalagi selama bimbingan Pak Arif tidak pernah mempersulit ku.

"Sama-sama Hani, saya senang kalau anak didik saya berhasil" Pak Arif tersenyum padaku.

Sebelum pamit pergi aku menyalami pak Arif. Tentu saja aku akan merindukan dosen pembimbing ku ini.

Aku menelpon Putri untuk menanyakan dia dimana, karena kami sudah janjian untuk mengurus berkas dan persiapan wisuda bersama.

Memanggil Putri...📞

Tut.. Tut..

"Halo Han"

"Lu dimana? Gue udah kelar ni ketemu pak Arif" Ucapku

"Lu duluan aja ke Perpus, entar kita ketemu di sana aja. Gue lagi nunggu dosen penguji gue, kayaknya buk Rida masih ngajar" Jelas Putri

"Okey, gue tunggu di perpus ya" Ujarku

"Sipp" Tak lama telpon terputus

Aku melangkah menuju arah perpus untuk menyerahkan skripsi ku sebagai dokumentasi dan meminta surat bebas Pustaka untuk di serahkan ke TU sebagai persyaratan wisuda.

🍃🍃🍃

Semua persyaratan wisuda sudah selesai di urus. Untung saja aku dan Putri bisa ikut wisuda periode ini. Padahal pendaftaran nya akan di tutup terhitung tiga minggu dari waktu kami sidang. Tak sia-sia perjuangan ku dan Putri kesana kesini untuk mengurus semuanya.

Sekarang tersisa beberapa hari menjelang wisuda. Aku sudah pulang kerumah menikmati hari libur ku.

"Kak pinjam laptop lu dong, gue mau buat tugas" Ucap Nanda yang tiba-tiba muncul di kamar ku

"Kebiasaan ni bocah, kagak bisa lu ketuk pintu atau ngasih salam dulu" Aku mendumel kesal

"Yee sensi amat buk, lagi PMS ya?" Nanda mencari gara-gara

"Kalau iya, mau apa lu?" Tantang ku

"Waduh, bahaya ni kalau singa betina ngamuk" Gumam Nanda pelan

"Ngomong apa lu?" Tanya ku pada Nanda

"Ehh, enggak gue cuma mau minjam laptop hehe" Ujar Nanda cengengesan

"Tuh lu ambil, awas lu buat lecet tuh laptop, gue gantung lu di pohon mangga depan" Ancam ku pada Nanda

" Iye.. Iyee.. Kakak ku sayang. Gue bakalan jaga laptop lu sepenuh jiwa" Ucap Nanda. Aku menatap nya malas

"Udah sono lu keluar, jangan lupa tutup pintu" Usirku

My Hani (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang