chapter 9

101 21 2
                                    

Hai

Tak lupa aku mengingatkan
Vote N comment

Happy Reading

***

    Kayra sampai disekolah tepat waktu, untungnya saja tidak telat dihari keduanya.

"Huh untung aja gak telat kita" Ucap clarita setelah keluar dari mobil.

"Gak lah, gue yang bawa mobil kok" Ucap kayra bangga.

Tak lama suara deruman motor mengalihkan pandangan mereka kearah sumber suara. Terlihat arka dkk yang baru sampai, dan gadis diboncengan dion, membuat nada nengalihkan pandangan.

"ih kak dion lupa lagi ya harus apa" Gerutu abel yang diboncengan dion, abel malas, seharusnya ia tidak naik motor raksasa ini sekarang, tapi tiba-tiba dion datang menyusulnya, dengan alasan disuruh bunda.

"Apa sih cil?" Tanya dion

"Babang dion gak peka tu bel"timpal jevon

"Tangannya mana?!"pekik abel, dion baru tersadar kebiasaan gadis itu jika ingin turun dan naik dari motor harus dengan tangannya

"Aelah makanya jangan pendek"ejek dion memutar bola matanya malas, tak urung memberikan tangan nya untuk dipegang abel. Abel dengan muka cemberutnya turun dari motor.

"Bener kata teman kamu, kamu tu gak peka, padahal abel udah sering bilang, abel males naik motor kamu, mending naik mobil" Dumel abel, mereka tertawa mendengar ucapan abel yang mengatai dion.

"Haha ajg, makanya besok sama babang jevon aja, babang peka kok dek" Ujar jevon mengedipkan sebelah mata. Dion menatapnya tajam, ada perasaan tidak suka jevon mengatakan itu

"Bawel"ucap dion turun dari motor. Ia menoleh ke samping dimana arka berada, malah ia menemukan seseorang yang menatapnua sendu, itu nada, kayra mengelus punggung nada sabar.

"Kay ayo kekelas, gue belum ngerjain pr"ucap nada mengalihkan pandangannya, lalu beranjak pergi, sedangkan Yovanca dan clarita sudah pergi sedari tadi.

Arka menoleh ke belakang, mengikuti mata dion yang memandang kebelakang. Ia menemukan kayra yang menatapnya, tak lama kayra pun mengalihkan pandangannya lalu pergi menyusul nada. Arka menaikkan sebelah alisnya atas sikap kayra.

"Kuy lah kekelas, ngapai lagi?" Tanya rava, segera diangguki mereka. Pergi dari parkiran itu. Abel berjalan dibelakang mereka, ia masih kesal dengan dion, dion menoleh kebelakang mendapati wajah yang menunduk bibir yang maju ke depan, kaki yang dihentakan, ia terkekeh melihatnya, membiarkan mereka duluan.

Dion sengaja berhenti berjalan.

"Ih coba aja ga sama dia tadi, cape tau naik turun motor raksasa itu, kaki aku sampek sakit" Gerutu abel pelan masih terdengar oleh dion. Ia menabrak dion yang didepannya, karna sedari tadi ia menunduk.

Dukkk....

"Aww kok ada tembok si dijalan, dahi abel kan sakit"kesal abel, dan mendongakkan kepala, melihat dion yang berada didepannya dengan muka datar.

"Liat jalan" Ucap dion datar lalu membalikkan badannya berjalan, Diam-diam ia tertawa pelan

"ihh kak dion!! Kak dion sengaja ya?! Gausah gangguin abel bisa hah? Abel cape tau" Pekik abel marah berusaha mengejar dion

"Kak dion denger gak?! Dahi abel sakit tau" Dion menghentikan langkahnya lalu berbalik kembali, melangkag maju mendekat pada abel, memajukan tubuhnya, abel memundurkan wajahnya karna dion sangat dekat.

"Lo mau kemana? Itu kelas lo" Ucap dion berbisik, lalu memundurkan badannya kembali abel terbelalak, dan menatap ke belakang, lalu menatap kedepan kembali menghadap dion, memasang muka marah.

"Aku lupa lagi ah, Karna kak dion nih!!" Marah abel, dion berbalik dan pergi meninggalkan abel yang mengerutu, ia menggelengkan kepalanya dengan tingkah Abel.

***

"Kenapa harus dion kay?"tanya nada lirih, mereka sedang berada ditaman sekolah, setelah pergi dari parkiran tadi.

" Kenapa pas gue suka sama seseorang, malah diambil kay"ucap nada berkaca-kaca, kayra mengelus punggung nada

"Udah gapapa, gue yakin lo bisa muvon na, masih banyak cowok diluar sana, bukan cuman dion" Ujar kayra menenangkan.

"Tapi kay gue sampek sekarang masih sayang sama dia hiks.." Nada semakin terisak, kayra memeluk nada menenangkan nya.

"Gue yakin lo bakal nemu cowok yang sayang sama lo lebih dari dion, yang perjuangin lo" Ucap kayra

"Udah ya, berusaha muvon, dia udah punya orang sekarang, doain dia semoga bahagia, lo gak boleh benci" Nada merasakan sesak didadanya mendengar itu.

"Kay gue pasti berusaha lupain dia, gue janji" Ucap nada, kayra tersenyum menepuk punggung nada

Kringgg...

"Dah yuk, gih kamar mandi, cuci muka dulu sebelum kekelas" Suruh kayra, pasalnya mata nada merah karna menangis. Segera diangguki oleh nada. Mereka pun beranjak pergi kekamar mandi untuk cuci muka.

***

Gimana guys, chapter ini dipenuhi oleh nada, abel dan dion ya, tenang dialog kayra dan arka masih banyak kok gak habis-habis haha

See u gays

KAYKA (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang