Kisah Hati

perkenalan

Disebuah desa terdapat satu keluarga yang sangat sederhana dan dimana dalamnya rumah tersebut terdapat seorang wanita paruh baya dan satu seorang anak perempuan yang masih kecil

Wanita paruh baya itu bernama Rimar, yang dimana Rimar tersebut sedang mengajak putrinya yaitu bernama Salma ke sebuah taman bermain

Saat berada di salah satu permainan Rimar melihat sosok suaminya bersama perempuan lain dan gadis kecil yang tidak jauh umurnya dengan putrinya itu di tengah antara mereka berdua

Dimana tempat itu suaminya bersama kedua orang itu terlihat sangat bahagia sekali menikmati permainan tersebut hingga permainan berakhir

Rimar yang tidak salah lihat melihat suaminya itu dengan cepat ia pulang dan menitipkan putrinya itu ke tetangga yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari tempat taman itu

Setelah menitipkan putrinya,rimar pun kembali ke tempat tersebut dan disana Rimar melihat suaminya dan kedua orang tersebut masuk ke dalam mobil

Rimar tidak mau kehilangan jejak,ia pun memutuskan untuk mengikuti mereka hingga mobil yang di tumpangi suaminya dan kedua orang itu mengalami kecelakaan

Sampai dirumah sakit Rimar melihat kondisi suaminya sudah parah dan di tangani oleh salah satu pihak rumah sakit membuat ia kembali cemas dan meminta pertolongan kepada Allah

Saat menunggu kabar tentang kondisi suaminya itu tidak lama datanglah seorang suster dan memberi tahukan bahwa dua perempuan bersama suaminya itu salah satunya sudah meninggal dunia dan satu perempuan lagi yaitu gadis kecil selamat

Seketika mendengar ucapan suster tersebut tubuh Rimar menjadi sedikit lemas dan takut jika suaminya itu juga ikut meninggal dunia

Beberapa menit kemudian Dokter yang menangani suaminya itu keluar dan memberi tahukan kepada Rimar bahwa suaminya itu sedikit sadar dan mencari namanya

Rimar berada di samping suaminya itu langsung memegang kedua tangan suaminya itu meskipun hatinya masih kecewa tetapi Rimar urungkan demi kondisi yang menimpa sekarang

"Ri-mar, ma-afin a-ku ya-ng u-dah bi-kin ka-mu ke-ce-wa sa-ma a-ku, a-ku ma-u ju-jur a-ku u-dah se-ling- kuh da-ri ka-mu, ma-afin a-ku ri-mar, se-belum a-ku pa-mit to-long ja-ga-in na-bi-la ka-re-na a-ku ti-dak bi-sa ja- ga-in di-a da-n ang-gap di-a se-ba-gai ma-na ka-mu me-ngang-gap sa-ma de-ng-an put-ri ki-ta"Suami Rimar

Deg

Alat detak jantung suaminya pun sudah tidak bergerak lagi sehingga membuat Rimar menangis histeris seketika suaminya juga meninggal dunia dan mau tidak mau Rimar harus mengkhilaskan suaminya itu namun saat Rimar ingin pergi dari tempat itu tiba-tiba Rimar mengingat perkataan suaminya itu sebelum meninggal dunia

Rimar berada di depan kamar rawat inap yang di tujukan oleh suster tadi dengan langkah berat hati Rimar pun masuk dan membawa Nabila ikut bersamanya

Dua puluh tahun kemudian dimana Rimar menjalani hidup baru bersama satu putri kandung dan satu putri lagi dari perselingkuhan suaminya itu dan dimana juga mereka tumbuh menjadi gadis cantik

Meskipun tumbuh menjadi gadis cantik namun kasih sayang yang diberikan oleh Rimar sangat lah berbeda

Salma,gadis cantik yang berumur 20 tahun itu mendapatkan kasih sayang dan perlakuan luar biasa dari Rimar sejak masih kecil sampai sekarang ini bahkan apapun keinginan Salma selalu di kabulkan oleh Rimar

Beda dengan Nabila,gadis cantik satu ini yang masih berumur 18 tahun itu tidak pernah mendapatkan kasih sayang sejak kecil sampai sekarang ini bahkan Nabila hanya mendapatkan perlakuan buruk oleh Rimar

Walaupun demikian Salma melihat Nabila diperlakukan tidak adil oleh sang ibu juga ikut merasakan sakit hati dan mencoba memberikan semangat kepada Nabila meski Salma juga bingung harus membela Nabila dengan cara apa lagi,sebab bukan hanya satu kali Salma mencoba membela Nabila tetapi berulang kali namun semua itu sia-sia saja

Bahkan Salma sampai rela melakukan puasa demi Nabila yang tidak kasih makan oleh sang ibu seharian

Rimar melihat putri kandungnya itu sangat menyayangi Nabila merasa tidak tega melihat nya namun itu semua diurungkan karena rasa pengkhianatan yang dimiliki jauh lebih besar dari pada rasa teganya