04

127 16 3
                                    

Sepanjang pelajaran berlangsung sampai bel pulang berbunyi,semua anak-anak sudah berhamburan ke luar dan segera untuk pulang ke rumah masing-masing begitu juga Nabila dan Salma

Sampai di area rumah Salma yang di bantu oleh Nabila karena kakinya masih terasa sakit membuat Rimar menghampiri lalu menyingkirkan tangan Nabila dari pundak Salma

"Kaki kamu kenapa Nak,kok kamu  sampai dipapah kayak tadi"Rimar
"Aku gak papa kok Bu,cuman tadi aku sedikit keseleo aja"Salma
"Astaga,kok bisa sih kamu sampai keseleo bahkan kaki kamu memar kayak gini.Ya udah kita sekarang ke rumah sakit buat periksa kamu,ibu khawatir kalau nanti terjadi apa-apa sama kamu"Rimar
"Bu,ibu gak usah khawatir Salma gak papa kok,lagian tadi udah di kasih minyak paling nanti kaki aku juga bakal sembuh sendiri"Salma

Rimar melihat ke arah Nabila berdiri di samping Salma membuat ia menuduh Nabila gak enggak-enggak

"Pasti kamu kan yang bikin anak saya kayak gini,ngaku kamu"Rimar
"Bu,ini gak ada sangkut pautnya sama Nabila ini namanya musibah semua orang gak bakal tau jadinya seperti apa"Salma
"Tapi kamu yakin gak mau ke rumah sakit?"Rimar
"Iya Bu,Salma yakin"Salma
"Ya udah kalau kamu yakin dan gak mau ke rumah sakit tapi janji sama ibu kalau kaki kamu masih sakit kamu harus bilang ke ibu"Rimar
"Iya Bu,Salma janji kalau kaki Salma sakit Salma akan bilang,ya udah Bu Salma mau ke kamar mau bersih bersih dulu"Salma
"Ya udah ibu anterin kamu ke kamar kamu setelah itu ibu bakal siapin makanan buat kamu"Rimar

Rimar pun memapah Salma ke kamarnya dan meninggalkan Nabila yang masih diam disana,Nabila melihat sikap khawatir Rimar ke Salma membuat hatinya sangat cemburu sebab dulu jika dirinya sakit Rimar sama sekali tidak khawatir bahkan untuk merawatnya pun Rimar gak sudi

Setelah selesai mengantarkan Salma ke kamarnya,Rimar pun memanggil Nabila dan memarahinya karena gak becus jaga Salma

"Nabila!!!!!!!!!"Rimar(bentak)

Nabila merasa dipanggil oleh Rimar segera Nabila turun dari kamarnya lalu menghampirinya

"Kenapa Bu?"Nabila

Rimar melihat Nabila sudah berada di depannya dengan aba-aba Rimar pun menampar pipi milik Nabila

Plak!!!!!

Suara keras yang membuat siapapun mendengarnya akan merasakan perih tapi berbeda dengan Nabila yang kini sedang tertunduk lemah dan masih setia memegang pipinya yang mulai memerah akibat tamparan keras oleh Rimar

"Dasar anak gak berguna!!!!jagain kakaknya aja gak becus sampai kaki kakaknya terluka kayak gitu,kamu tau gak saya nyesel ngurusin kamu dari kecil kalau ujung-ujungnya kamu bikin susah mending kamu gak ada sekalian"Rimar

Mendengar ucapan Rimar sontak saja membuat Nabila yang sedari tadi tertunduk berani mengangkat kepalanya serta melebarkan matanya yang sangat terkejut, karena apa yang Nabila denger tadi membuat ia tak menyangka bahwa sang ibu akan mengucapkan kata-kata yang bisa mengakibatkan hatinya perih

Salma sedari tadi ingin istirahat di kamarnya karena lelah membuat ia urungkan kembali lalu mencoba menghampiri mereka meskipun ia tahu kondisi kakinya masih terasa sakit

Saat Salma berada di tengah-tengah mereka berdua membuat Salma seketika terkejut apa yang dilakukan oleh sang ibunya kepada saudaranya

"Bu,ada apa ini? kenapa pipinya Nabila merah seperti ini,apa jangan jangan ibu habis tampar pipi Nabila kan?sampai pipinya jadi merah kayak gini"Salma
"Diam Salma!!!!kamu gak usah bela adik kamu itu karena adik kamu ini pantas nerimanya karena apa karena dia gak becus jagain kamu sampai sampai kaki kamu pincang karena keteledoran anak itu,mending kamu sekarang masuk ke kamar lalu kamu istirahat"Rimar
"Gak Bu, Salma gak bakal pergi ke kamar sebelum ibu stop marahin Nabila"Salma
"Ibu gak bakal berhenti marahin dia lagian ibu udah muak sama anak ini karena anak ini udah bikin keluarga kita...."Rimar

Tapi sebelum melanjutkan perkataan nya kembali Ita langsung mencari alasan lain sehingga Salma kembali bertanya

"Bikin keluarga kita kenapa Bu?jawab Bu kenapa ibu diam aja"Salma
"Pokoknya anak ini pantas untuk di kasih pelajaran dan kamu Salma gak usah belain adik kamu karena dia gak pantas untuk di bela"Rimar

Nabila sudah tidak tahan lagi apa yang dilakukan oleh Rimar.kini Nabila berlari kencang ke arah kamarnya lalu mendobrak pintu dengan sangat keras

Brakkkkkk!!!!!!

Suara pintu yang tertutup keras oleh Nabila membuat Salma menangis dan terlonjak kaget sebab Salma juga merasakan bagaimana sakit hatinya adiknya itu mendapatkan perlakuan buruk oleh Rimar

"Dasar anak gak ada sopan santun!!!! Percuma aku menyekolahkan kamu ditempat yang sama dengan kakak kamu kalau kamu aja gak becus jaga kakak kamu sendiri dan bahkan kamu gak punya etika sama sekali, buang-buang duit aja"Rimar

Berbagai ucapan pedas kembali dari mulut Rimar sehingga Salma bener bener udah gak tahan lagi

"Bu,udah cukup bu.ini semua bukan salahnya Nabila ini salahnya Salma karena Salma gak hati-hati,Bu kasian Nabila jika setiap hari ibu marahi dia pasti nantinya psikisnya terganggu karena perlakuan kasar ibu lagian juga Salma udah bilang kalau ini cuman luka dikit dan bakal sembuh sendiri,jadi Salma mohon sama ibu jangan marahin Nabila lagi"Salma

Rimar melihat putri kandungnya itu memohon-mohon kepadanya hanya melirik sekilas lalu pergi begitu saja tanpa mengiyakan pertanyaan itu

Salma tau bahwa sang ibu tidak bakal mendengarkan perkataan yang ia lontarkan membuat Salma menuju ke arah pintu adiknya itu lalu mengetuk pintu kamar adiknya itu

Tok.....tok....

"Nabila?Dek ini kakak buka pintunya dong kakak mau masuk,Oke kalau kamu gak mau buka pintunya tapi kakak mau minta maaf kepada kamu sebab ini semua gara-gara kakak bukan gara-gara kamu"Salma

Tak ada sahutan sekatapun dari Nabila hanya ada suara tangisan pilu yang di dengarnya dari luar sehingga membuat Salma menetes air matanya dan merasakan bersalah kepada Nabila

"Dek,maafin kakak coba aja kakak bisa gantiin rasa sakit hati kamu karena perlakuan ibu, pasti kakak bakal lakuin agar kamu kembali ceria sedia kala tapi itu semua gak bakal terjadi sebab kakak gak tau caranya agar bisa merasakan sakit hati yang  kamu derita"batin Salma

Didalam kamar Nabila mendengar suara ketukan pintu dari kakaknya itu hanya menangis.Hatinya begitu sakit mendengar apa yang dikatakan oleh Rimar kepadanya, walaupun Nabila sudah terbiasa di marahi bahkan di caci maki tapi bagaimana pun Nabila adalah seorang anak yang begitu sangat sensitif mendapatkan perkataan Rimar tadi





















































See you......

See you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang