07

118 16 0
                                    

Keesokan paginya Salma melihat sang ibu sedang tengah sarapan pagi membuat Salma segera menghampiri dan memberikan tahukan sesuatu

"Selamat pagi Bu"Salma

Rimar melihat putri kandungnya itu bangun dan sangat kelihatan happy sekali dan sudah lupakan kejadian kemarin membuat Rimar senyum lalu mencium kedua pipi putrinya itu

"Pagi sayang,muach"Rimar

Nabila berada di tempat itu dan melihat perlakuan sang ibu hanya diam saja lalu segera duduk

"Ini anak ibu kenapa kok kayaknya happy banget,ada apa sayang?"Rimar
"Minggu depan aku mau ikut lomba tari tunggal untuk mewakili sekolah Bu"Salma
"Wah,hebat banget kamu sayang sampai-sampai di percaya untuk mewakili sekolah.mulai sekarang kamu harus semangat latihannya serta berikan nama terbaik untuk sekolah dan ibu,ya?"Rimar
"Pasti Bu"Salma

Nabila sedari tadi melihat interaksi sang ibu dan kakaknya itu merasakan sakit hati sekali lalu mencoba memberanikan diri untuk bersuara

"Bu?"Nabila

Namun saat Nabila memberanikan diri untuk memanggil sang ibu, tiba-tiba saja Rimar menatap tajam kebencian terhadap dirinya

Sehingga Nabila mendapatkan tatapan tajam dari sang ibu hanya bisa menahan air mata yang akan siap jatuh kepipinya

"Apa?!!kamu mau ngomong apa hah!!kalau gak ada hal yang penting mau di omongin mending sekarang kamu cuci baju karena sudah menumpuk dan jangan lupa kamu bersihkan semua pekerjaan rumah agar rumah ini kembali bersih,jika sampai masih kotor sedikitpun kamu gak bakal dapat jatah makan malam paham kamu"Rimar
"Paham Bu"Nabila

Salma melihat saudaranya itu di perlukan tidak baik oleh sang ibu merasakan tak tega jika saudaranya itu harus melakukan semua sendiri

"Bu,Salma boleh bantu Nabila gak?kasian kalau Nabila harus melakukan semua pekerjaan rumah sendiri,boleh kan Bu?"Salma
"Tidak perlu,biarkan anak sialan ini yang melakukan semuanya sendiri mending sekarang kamu ikut ibu aja ke mall lalu ibu akan membelikan apapun yang kamu minta dan kamu gak boleh menolak apalagi sampai kamu bantah ibu,kalau kamu sampai bantah atau menolak ibu bakal sedih lagi,ya Sayang?"Rimar

Salma tidak bisa membantah maupun menolak permintaan sang ibu karena dirinya tidak mau ibunya itu sedih lagi mau gak mau Salma mengikuti perintah ibunya itu

"Iya Bu,aku bakal ikut ibu kemana pun ibu mau pergi asal ibu gak sedih lagi"Salma
"Nah gitu dong,ini baru namanya anak kesayangan ibu.sekarang kita siap-siap yuk sebelum kita pergi ke Mall"Rimar
"Iya Bu"Salma
"Dan untuk kamu beresin ini semua sampai semuanya bersih kalau ini sampai gak bersih siap-siap kamu terima hukuman"Rimar
"I-iya Bu"Nabila
"Ya udah sana kerjakan sekarang ngapain masih berdiri di sini"Rimar

Nabila pun segera pergi dari tempat meja makan tidak lupa pula Nabila membereskan semua piring kotor dan pergi ke arah dapur

Seketika sampai di dapur,Nabila yang sudah tidak kuat menahan tangis, membuat Nabila langsung menangis sejadi-jadinya sehingga air matanya membasahi pipinya

"Ya Allah sampai kapan hamba sanggup di perlakukan seperti ini oleh ibu hamba sendiri,hamba sudah tidak kuat menahan ini semuanya ya Allah,dan hamba juga tidak tau apa salah hamba sampai-sampai ibu hamba sangat membenci kepada hamba kalaupun hamba punya salah apapun ke ibu,hamba mohon maaf sebesar-besarnya ke pada engkau dan juga kepada ibu hamba"Nabila

Beberapa jam setelah kepergian sang ibu dan kakaknya itu,Nabila pun juga selesai melakukan pekerjaan rumah hanya tinggal satu pekerjaan rumah belum selesai yaitu memasak makanan kesukaan ibunya dan kakaknya itu dengan harapan sang ibu luluh kepadanya,karena hal dengan itu hatinya menjadi sedikit senang dan tidak putus asa untuk meluluhkan hati sang ibu yang sangat ia cintai

Kisah Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang