9

616 58 11
                                    

Nyatanya, Haechan hannya menjadi pilihan kedua dan tempat berlabuhnya hati Mark yang belum sembuh dengan masa lalunya. Haechan memang memiliki Mark namun ia tidak memiliki hatinya selama ini.

Selama sisa hari sekolah bahkan saat ujian pun, Mark menghampirinya hanya untuk mengajak makan siang atau hanya menanyakan bagaimana ujian sekolah yanh Haechan hadapi. Tetapi setelah itu, Haechan melihat Mark bersama Jaemin kembali.

Bersenda gurau, bergandengan tangan bahkan Mark atau Jaemin mencium pipi terlebih dahulu. Setelah kejadian dimana Mark melupakan Haechan untuk hangout bersama, Haechan semakin menjadi diam dan membalaas pesan Mark seadanya.

Menerima panggilan Mark yang masih berisi sebuah tangisan dan bualan kenangan antara Mark dan Jaemin. Haechan tidak habis pikir, mengapa lelaki itu belum juga menyadari apa yang telah ia perbuat.

Kenapa sebegitu mudahnya menceritakan kembali kisahnya dengan Jaemin meskipun hubungannya di ambang kehancuran. Haechan tetap berdoa semoga natal tahun ini membawa kebaikan untuknya.

Natal ya? Dua hari lagi sudah memasuki hari natal dan sekolah telah di liburkan semenjak 4 hari lalu. Kini Haechan sedang duduk di sebuah bangku mini market sembari meminum segelas susu hangat. Ia baru saja menyelesaikan les terakhirnya sebelum liburan panjang.

Biasanya ia akan di jemput oleh kakak atau sopir Kim, namun kali ini Haechan menolak dan memilih untuk berjalan kaki menuju rumahnya. Ia ingin menikmati hawa dingin yang mungkin sebentar lagi akan turun salju pertama.

Haechan melihat arlojinya dan mengetahui ia cukup lama duduk di bangku tersebut, Haechan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulangnya. Haechan memainkan ponselnya tidak tidak, lebih tepatnya membalas pesan kekasihnya.

Kak Mark☆

Hey sayang
Ingin melihat pohon natal tidak?

Dimana?
Mau!

Di Mall XXC.
Ada pohon Natal besar disana.

Aku ingin melihatnya!
Kita bertemu disana!

Baiklah
Sampai jumpa disana sayang.

Baiklah.

Haechan seketika menghentikan langkahnya. Ia mencari nama sopir Kim untuk di hubunginya. Yup, lelaki manis itu menghubungi sopir Kim untuk menjemputnya sekaligus meminta tolong agar di hantar ke Mall XXC.

Tidak menunggu lama, panggilan Haechan sudah terhubung dengan sopir Kim. Haechan langsung mengatakan apa maksu dan tujuannya. Panggilan itu berlangsung hanya 5 menit karena sopir Kim bergegas menjemput tuan mudanya.

***

Sesampainya di Mall XXC, Haechan turun dari mobil dan meminta sopir Kim untuk menunggu. Haechan tidak sebodoh itu meminta sopir Kim menunghu tanpa memberi uang untuk sopir Kim. Haechan meminta sopir Kim menunggu takut jika Mark tidak menepati janjinya lagi sama seperti waktu itu.

Lelaki manis itu melangkahkan kakinya menuju lift untuk turun di lantai bawah dimana pintu keluar menuju pohon natal berada. Mall XXC sangatlah besar dan megah. Haechan membutuhkan waktu lama untuk menuju lift yang ia tuju.

Haechan sesekali berhenti saat melihat ada penjual manik manik lucu. Ia juga membeli beberapa gantungab bermotif kuromi untuk Mae nya mengingat Mae nya itu sangat suka dengan karakter Kuromi.

Backburner (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang