10

673 44 17
                                    

Apakah ini benar terjadi? Sesingkat ini kah?

Ya, mungkin sesingkat ini kebahagiaan Haechan. Tetapi Haechan bersyukur akan hal itu. Ia tidak perlu menahan ataupun menanggung sakit karena mantan kekasihnya, Mark Jung.

Setelah kejadian 2 minggu lalu, Haechan tidak lagi ingin menemui atau bertemu Mark. Lelaki bermarga Jung itu berusaha untuk menemui ataupun mengajak bertemu Haechan. Tetapi dengan mutlak, Haechan menolaknya.

Bukan hanya Haechan saja tetapi keluarga Seo menolak Mark. Jaehyun dan Taeyong berusaha membujuk Chittapon dan Johnny namun tetap saja. Johnny dan Chittapon tetap menolak permintaan Jaehyun dan Taeyong yang memohon agar Haechan mau bertemu dengan Mark.

Bahkan pesan dan panggilan dari Mark dengan mentah mentah Haechan abaikan. Haechan tidak ingin berurusan lagi dengan lelaki yang sama sekali belum menyelesaikan masa lalunya itu meskipun ia sangat mencintainya.

Haechan sudah terlanjur jatuh namun belum begitu dalam. Selama menjalin hubungan dengan Mark, Haechan tidak mempunyai foto dengan lelaki itu. Lelaki manis itu berpikir, apakah sehampa itu hubungannya dengan Mark sehingga keduanya tidak memiliki kenangan manis yang cukup untuk di ceritakan kepada seseorang nanti?

Saat ini para siswa dan siswi masih menikmati libur sekolahnya. Begitu pula dengan Haechan yang menghabiskan waktunya bersama kedua kakak dan juga kedua orang tuanya. Itu sedikit membantunya untuk melupakan tentang Mark.

Tidak sepenuhnya namun cukup membanntu. Kini lelaki manis itu sedang berjalan santai menuju sebuah minimarket untuk membeli beberapa susu dan cemilan. Chittapon sudah melarangnya pergi sendiri, tetapi lelaki manis itu tetap bersikeras untuk berjalan sendiri.

Dengan alasan menikmati musim dingin dan melihat ramainya suasana kota dari pinggir jalan. Juga, Haechan tidak ingin terjebak macet hanya karena pergi menggunakan mobilnya. Itu memakan waktu banyak.

Haechan memasuki minimarket dan sambut oleh sapaan ramah dari beberapa pegawai yang masih mengenakan topi natalnya. Haechan segera berjalan menuju rak susu dan cemilan.
Langkah kecilnya sedikit demi sedikit merubah jarak untuk melihat beberapa cemilan yang akan di belinya.

Lelaki manis itu tersenyum senang saat menemukan cemilan kesukaannya,chocobi. Tangannya meraih 3 hingga 5 chocobi;memeluknya dengan erat. Merasa kesulitan untuk membawa, Haechan mencari keranjang untuk menempatkan barang yang ia bayar nanti.

Menemukan keberadaan keranjang, lelaki manis itu lantas menjatuhkan 5 chocobi ke dalam keranjang. Tetapi di luar ekspetasinya, 2 kotak chocobi tidak masuk kedalam keranjang Haechan dan mengenai kaki seseorang.

Lelaki itu ikut membungkuk untuk membantu Haechan memasukkan chocobinya. Haechan menegakkan tubuhnya lalu melihat siapa yang berada di hadapannya berniat untuk meminta maaf.

"Ma-af."

Haechan sejenak termenung. Namun ia langsung melanjutkan ucapannya sembari membungkuk biasa.

"Maaf jika barangku mengenai kakimu. Permisi."

"Tunggu!"

Haechan akan menyangka jika akan terjebak di waktu yang seperti ini. Bertemu denggan mantan kekasih tanpa sengaja. Haechan menarik nafas dalam lalu berbalik badan; menatap Mark tanpa minat.

"Bisakah kita berbincang setelah ini?"

Jika seperti ini, apakah Haechan akan kabur? Tidak. Bagaimanapun juga, mantan kekasihnya itu akan tetap memaksa untuk menemui atau menghubunginya. Mau tak mau, Haechan mengiyakan permintaan Mark lalu dengan sopan melepaskan genggaman lelaki tampan itu.

"Aku tunggu di tempat duduk itu."

Setelah mengatakan itu, Haechan langsung melenggang jauh dari Mark. Memilih beberapa cemilan lagi dan susu. Sedangkan Mark, ia tersenyum tipis. Ia senang bisa melihat Haechan kembali dan mendengar suara lembut mantan kekasihnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Backburner (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang