8

319 30 3
                                    

Kak Mark☆

Sayang
Sudah bangun?

Kenapa?

Tidak apa.
Kau masih marah padaku?

Hari ini jadi atau tidak?

Jadi sayang.
Aku akan menjemputmu setelah ini.

Aku tidak suka menunggu.

Iya sayang.
Dandan yang cantik.

Setelah kejadian 2 hari lalu dimana Mark membahas Jaemin, Haechan menjadi banyak diam bahkan membalas pesan Mark seadanya. Bahkan semalam ia mengabaikan panggilan dari kekasihnya itu.

Haechan lelah dengan Mark. Ia ingin mengakhirinya tetapi ia sudah terlalu jatuh untuk Mark. Ia berharap natal tahun ini menjadi natal terbaik dan semoga Mark sudah melupakan Jaemin. Melupakan Jaemin dan menjadi milik Haechan sepenuhnya.

Haechan sudah mandi dan memakai pakaian yang rapi karena sebentar lagi Mark akan menjemputnya. Keduanya bahkan sudah merencanakan ini jauh hari.

Haechan duduk diatas kasurnya sembari melihat toko kue ikan yang menurutnya enak. Ia ingat Mark ingin memakan kue ikan hari ini. Jadi ia berinisiatif mencari toko kue ikan yang sekaligus menjual makanan lain agar ia juga bisa memakan makanan lainnya.

Cuaca di luar cukup dingin mengharuskan Haechan untuk memakai jaket berlapis 2 agar tubuhnya tetap hangat. Sembari menunggu Mark, Haechan merebahkan tubuhnya dan menyamankan posisinya dengan mata yang masih fokus mencari toko kue ikan.

Tanpa ia sadari, lelaki manis itu sudah berbaring kurang lebih 30 menit. Manik hazel Haechan melihat jam pada ponselnya. Sudah pukul 10.45, Mark seharusnya sudah sampai sedari tadi. Tapi mengapa kekasihnya itu belum juga sampai?

Jarak kediaman Seo dan Jung tidak terlalu jauh. Tapi kekasihnya itu sudah 30 menit tidak sampai di rumahnya. Tidak mungkin juga karena macet kendaraan. Mark biasanya akan mengambil jalan tikus untuk sampai lebih cepat.

Haechan bangkit dari baringnya dan kembali membuka roomchat miliknya dengan Mark. Ia mulai mengetikkan pesan untuk Mark. Menanyakan mengapa lelaki itu begitu lama.

Kak Mark☆

Aku sudah mengatakannya.
Aku benci menunggu.
Kau dimana?
Lama sekali.

Haechab tidak melihat ada tanda tanda Mark akan membalas cepat. Haechan mendengus kasar lalu melepas jaketnya. Jika seperti ini ia menjadi malas untuk keluar rumah.

Lelaki manis itu menggantungkan jaket tebalnya lalu membanting tubuhnya  ke kasur lalu menutupi tubuhnya dengan selimut sembari memeluk guling coklatnya itu. Ia membenamkan wajahnya pada guling tersebut.

Perlahan lahan matanya mulai terpejam dan akhirnya terlelap karena mengantuk. Cuaca dingin seperti ini memang membuat lelaki manis itu mudah mengantuk. Biarkan putra bungsu Seo itu tertidur sembari menunggu seseorang yang kini tengah tersenyum bersama mantan kekasihnya.

Mantan kekasihnya? Ya. Mark kini sedang duduk bersama Jaemin di sebuah cafe Italia. Memakan crossiant dan secangkir susu hangat yang lezat. Setelah membalas pesan Haechan tadi, Mark langsung bergegas memasuki mobilnya dan berniat untuk menjemput Haechan.

Backburner (MarkHyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang