4. Bertamu

58 7 0
                                    

A T T A N T I O N



Happy reading, Rawr.

🐣🐣🐣

"A, kata ibu mau di masakin nasi goreng gak?"

Daffa yang tengah membereskan kasurnya menoleh, terlihat adiknya berada di depan pintu sambil bersandar hanya menggunakan kolor saja dan bertelanjang dada sambil menjilati es krim kesukaannya.

"Pake baju sana, kayak ada roti sobeknya aja." Bukannya menjawab pertanyaan Dathan, Daffa justru malah mengomentari perut Dathan yang memang sedikit buncit.

"Lah? Maksud?" Dathan melirik Daffa sinis.

Daffa tersenyum sampai matanya menyipit. "Bilangin ke ibu, biar aa beli makanan aja di luar," ucap Daffa.

"Mau beli apa emang? Tapi jangan beli yang Jepang-jepangan ya?"

Alis Daffa mengernyit. "Kenapa emang? Bosen?"

"Ya aa pikir aja dewek, tiap pulang kerja bawain makanan Jepang mulu. Bosen lah," sahut Dathan ngegas.

Daffa tertawa pelan. "Iya-iya, terus mau beli apa?"

"Apa kek yang enak. Terserah jangan nanya adek, soalnya mau diet." Dathan berucap itu sambil terus memakan es krim strawberry yang ada di tangannya.

"Ngapain diet kocak, nanti sakit baru tau rasa."

"Bodo, adek mau punya roti sobek kayak aa."

Daffa menggeleng tidak percaya dengan ucapan adiknya. Padahal baru dikomentari seperti itu saja langsung sadar diri, bagus sih, tapi caranya kurang tepat.

"Nih, dek. kalo mau punya roti sobek tuh ya olahraga, kamu tiap hari kerjaannya rebahan mulu, mana bisa punya roti sobek kalo kayak gitu?"

Daffa dan Dathan menoleh pada sumber suara, siapa lagi jika bukan Veni—ibunya?  Terlihat Veni tersenyum mengejek pada Dathan.

"Ih ibu mah," rengek cowok itu.

"Apa? Ibu salah?" Tanya Veni galak.

Dengan cepat Dathan menggeleng. "Enggak, ibu gak pernah salah. Adek sama aa yang selalu salah, iya kan a?"

"Kamu aja, ngapain bawa-bawa aa?"

Tersenyum paksa itu hal yang dilakukan Dathan. "Iyain aja dah, biar kelar. "

Veni dan Daffa sama-sama terkekeh, merasa lucu dengan tingkah anak bontot di keluarga ini.

"Aa mau beli makan di luar?" Tanya Veni.

"Iya bu, gapapa kan? Soalnya biar gak capek masak juga."

"Iya sok boleh, ibu nitip sesuatu ya?" Veni menyerahkan sebuah kotak kardus yang tidak tahu apa isinya, lalu diterima Daffa dengan raut wajah bingung.

"Ini ada oleh-oleh dari ayah di Jepang tapi kebanyakan, jadi ibu minta tolong ke aa kasih ini ke alamat yang ada di situ, bisa kan?"

Chef & CelebTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang