Segelintir cerita keseharian keluarga Mahardhika. Cuma menceritakan kepusingan Papi menghadapi ketiga anaknya yang semakin hari semakin besar.
Justin, Sky dan Binar ketiganya saling sayang dan peduli namun termakan gengsi yang begitu tinggi. Karena...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini Papi, ganteng kan? Iyalah!
Orang tua paling hebat yang Justin, Sky dan Binar punya.
Sosok paling sabar dan penyayang yang ketiganya punya ya cuma Papi. Kesabaran Papi tiada tanding deh! Melebihi luasnya samudra!
Minta hal apapun asal nggak aneh-aneh langsung di kasih sama Papi, walaupun lagi gak ada duit pun tetep Papi usahain karena nggak mau liat anak-anaknya sedih.
Cuma ada kalanya anak kurang ajar kaya Justin berulah, udah tau gaji Papi belum cair tapi udah minta uang karena mau service motor, nominalnya juga gak dikit. Tapi tetep Papi kasih walaupun sambil ngomel-ngomel.
Paling gak bisa pas liat anak-anaknya ribut, dan akan jadi orang paling bahagia pas liat anak-anaknya rukun dan akur.
Gak bisa marah kalo sama anak, tipikal orang tua yang sayang banget sama anak-anaknya. Papi bener-bener membagi kasih sayang dengan rata ke Justin, Sky dan Binar.
Ngasih perhatian yang cukup untuk anak-anaknya dan tentunya ngasih uang sesuai kebutuhan ketiganya.
Papi lumayan sibuk, kerja di salah satu kantor yang jaraknya nggak begitu jauh dari tempatnya tinggal, sengaja milih tempat yang deket biar nggak repot. Gajinya nggak terlalu besar tapi cukup lah untuk biaya hidup mereka, bisa buat nabung juga.
Sering pusing, hampir setiap hari jadwal Papi pusing. Gimana gak pusing kalo setiap hari ngeliat anak-anaknya ribut.
Papi udah berumur tapi masih banyak yang lirik dan itu sukses ngebuat ketiga anaknya panas dingin takut Papi nikah lagi, ketiganya gak mau punya Mama tiri.
Papi itu gantengnya gak berubah, masih mirip kaya jaman kuliah.
"Pi, kalo nikah lagi awas aja ya. Kita bakal bikin simulasi bunuh diri."
"Ya Allah, Adek. Jangan ngomong gitu." Papi geleng-geleng kepala pas denger ucapan si bungsu.
Justin langsung ikut nimbrung. "Ya abisnya Papi!"
"Loh, emangnya Papi kenapa?" Tanya Papi heran.
"Itu kemarin siapa yang pegangan tangan di depan gerbang rumah? Please deh, Pi. Udah tua jangan berulah." Sky mode julid lagi aktif ya gini.
Papi pijat kening saat anak-anaknya menyerbu dia tanpa membiarkan Papi buka suara, ketiganya ngomong saling bersautan tanpa henti.
Kurang sabar apa lagi si Papi ini.
"Pi! Jawab lah, kok diem aja sih gak ada pembelaan sama sekali. Jangan-jangan beneran mau kawin lagi ya?!"
Papi langsung cubit telinga anak-anaknya. "Ya gimana Papi mau jawab, kalian ngomong terus! Belum pernah ya mulutnya Papi kasih cabe rawit?" Ujar Papi.
Meskipun sering ribut gini tapi Papi suka, lebih suka kaya gini di banding anak-anaknya sibuk sama urusan masing-masing.
Papi paham, semakin ketiga anaknya besar urusan mereka akan semakin banyak dan sibuk, ketiganya mulai merenggang dan jarang mengobrol, sekalinya berkumpul jadi canggung dan berujung ribut.
Semakin besar pula mereka semakin dikuasai oleh rasa gengsi yang tinggi, anak remaja sekarang sih rata-rata begitu semua.
Jadi ini salah satu tugas Papi sebagai orang tua, mengeluarkan ketiga anaknya dari kata gengsi dan membuat mereka bertiga dekat seperti dulu kecil.
***
Abhipraya itu artinya harapan dalam bahasa sansekerta.
Seperti namanya, Abhipraya adalah sebuah harapan Papi untuk ketiga anaknya.
Harapan agar ketiga anaknya selalu rukun dan saling membantu tanpa terhalang kata gengsi.
Agar kelak saat dirinya tidak ada mereka akan selalu bersama dan saling membantu.
Ini tentang harapan dan perjuangan Papi membuat ketiga anaknya seperti saat kecil, rukun dan saling menyayangi tanpa ada kata gengsi.
Bukan hanya itu, buku ini juga menceritakan keseharian mereka menjalani hidup. Kesibukan Papi merubah watak dan sifat jelek pada ketiga anaknya.
Ayo sama-sama ikuti kisah mereka. Tentang Papi, Justin, Sky dan Binar.
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Attention!! Halo, ketemu lagi sama Lia (◔‿◔) btw ini book pertama aku di tahun 2024.
Ini book suka-suka aja, aku nulis kalo lagi gabut jadi jangan terlalu nungguin ya. Book ini santai kok, bahasanya gak baku dan lumayan banyak kata-kata kasar juga, hehe. Jangan terlalu di anggap serius ya.
Lia gak nulis yang sedih-sedih dulu, mau coba hal baru di tahun ini :)
