Sky mendidih kesel liat Adiknya, karena alasan konyol Binar gak mau makan, mogok makan.
"Binar, keluar gak lo!"
Dug dug dug!
Sky gak berhenti gedor-gedor pintu kamar Adiknya ini, asli dia kesel tapi khawatir soalnya Binar belum makan dari pagi. Kalo Papi tau bisa-bisa histeris dia ngeliat anaknya belum masuk nasi sama sekali.
"Awas tuh di dekat lemari ada setan!"
"Halah! Aku bukan anak kecil ya, Kak!" Sahutan dari dalam terdengar samar.
Dengusan kasar terdengar dari Sky, jujur aja walaupun Sky sering jahil sama Binar dan sedikit gak suka sama sifat Adiknya tapi gak dapat dipungkiri kalo dia sayang dan khawatir. Takut Binar sakit karena si bungsu ada maag.
Tapi liat Binar keras kepala dan ngelawan sama dia selaku Kakak tentu aja Sky mendidih kesel.
"Yaudah! Terserah lo, gue gak peduli mau lo makan atau nggak!" Sky berucap ketus lalu pergi dari sana dengan langkah lebar.
Melewati Justin yang sedang bersantai, Sky sedikit melirik sebelum membuang wajah. Moodnya buruk karena Binar dan tambah buruk karena melihat Justin yang baru pulang setelah hampir satu hari tidak ada kabar dan membuat orang rumah khawatir.
"Binar kenapa?" Justin buka suara.
Sebelum masuk kamar Sky menjawab. "Mogok makan." Ujarnya sebelum menutup pintu kamar lumayan kencang.
Justin mendengus kecil saat mendengar Binar yang katanya mogok makan dan gak mau keluar kamar.
Justin ngeliat itu dengan santai, masa bodo sih. Dia ini orang sibuk jadi gak sempet ngurusin hal-hal kaya gini, dengan santai dia berdiri dan mengambil kunci motor serta jaket kulit miliknya.
Mengeluarkan sebatang rokok dari saku jaket lalu mulai menghisapnya sambil berjalan keluar rumah. Bau asap mulai menyebar ke setiap sisi ruangan.
"Mau kemana lagi lo?"
Suara Sky menghentikan langkah Justin. "Keluar."
Dengusan sebal terdengar, kedua tangan Sky sedikit mengepal karena kesal. "Mentang-mentang Papi lagi gak ada, lo seenaknya banget. Dari kemarin gak pulang dan sekalinya pulang cuma 5 menit! Lo gak tau apa seberapa khawatir Papi sama lo!"
"Gue udah ngabarin Papi." Sahut Justin.
"Tapi kan-" Sky baru saja buka mulut namun ucapannya langsung disela oleh Justin.
"Gue udah bukan anak kecil, Sky! Berhenti ceramah!" Justin kesal, melihat Adiknya selalu mengomel merasa dia yang paling hebat padahal disini Justin yang lebih tua dan harusnya dia di hormati.
Sky bungkam, menatap punggung Justin yang perlahan keluar dari rumah dengan tatapan terkejut.
Biasanya Justin nggak seperti ini, nggak kasar tapi kenapa ini?
Justin melirik Sky sekilas sebelum menutup pintu rumah dengan kencang sampai membuat Sky terkejut kaget.
Mengigit pipi dalamnya dengan kencang, Sky pun berbalik dan masuk kedalam kamar. "Bodo amat! Semuanya ngeselin."
Sky cuma bertanya! Kenapa hari ini semua orang jadi menyebalkan seperti?
Sky hanya khawatir! Tapi kenapa mereka semua marah!?
"Bodo amat! Nggak peduli, mending belajar."
🌻🌻🌻
"Sakit, Papi." Ringisan kecil terus terdengar membuat Papi kalang kabut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abhipraya
FanfictionSegelintir cerita keseharian keluarga Mahardhika. Cuma menceritakan kepusingan Papi menghadapi ketiga anaknya yang semakin hari semakin besar. Justin, Sky dan Binar ketiganya saling sayang dan peduli namun termakan gengsi yang begitu tinggi. Karena...