BAB 14

482 75 14
                                    

Sesuai janji, jangan lupaVote dan komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai janji, jangan lupa
Vote dan komen ya


***

















Papi kerja dan tadi ketiganya dapat pesan katanya Papi lembur dan pulang sekitar jam 7 atau 8, ini adalah kesempatan yang bagus untuk melancarkan aksi.

Justin, Sky dan Binar udah bersiap dengan alat-alat dapur, siap menggempur dapur untuk membuat sebuah mahakarya yang akan mereka nikmati nanti.

Dimulai dari jam 4 sore tapi hasilnya belum kelihatan, ketiganya masih fokus mengaduk-aduk adonan karena salah takaran. Keenceran lah, kepadatan lah, retak lah..bikin kue tuh serba salah deh.

Menguras emosi dan juga tenaga.

Wajah nyolot Justin terpusat pada baskom ungu berisi adonan kue. "Coba liat lagi resepnya. Ini adonannya kok jadi kaya semen?" Justin nunjuk adonan yang dia aduk penuh kasih sayang tapi sayangnya adonannya jadi batu kaya semen kering.

Binar sibuk liatin ponsel, dia perhatiin takarannya dengan seksama, alisnya menekuk bingung tanda dia lagi mode serius. "Ini bener sama kok!" Ucapnya ngegas.

"Kalo sama kok bisa salah?! Ini channel tukang tipu nih! Buang-buang tepung aja." Justin emosi, tangannya pegel loh ini.

Keduanya malah adu argumen ngebuat suasana dapur yang udah panas jadi tambah panas. Gerah!

Sky yang paling tenang lagi goreng ayam untuk mereka makan nanti. Masalah kue mah biar urusan Justin dan Binar aja karena dia gak mau ikut campur.

Saat ini Sky lagi sibuk bertarung dengan delapan potong paha ayam.

Suasana mulai tegang, suara gemercik ayam mulai terdengar dan bikin Sky panik karena minyak yang kurang ajar loncat-loncat ke kulitnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana mulai tegang, suara gemercik ayam mulai terdengar dan bikin Sky panik karena minyak yang kurang ajar loncat-loncat ke kulitnya. Sakit anjir.

"Nih minyak genit banget sih!" Sky kesel sendiri, matanya mendelik kecil kesamping karena udah gak dengar suara ribut-ribut lagi.

Syukur deh, Justin sama Binar anteng karena lagi buat adonan ulang. Mereka udah habis banyak tepung, beruntung tadi Justin beli banyak.

Sebenernya sayang tepung sih, tapi gapapa demi kue ulang tahun Papi.

AbhiprayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang