Part 14 : Kunci

1.3K 183 13
                                    

Chika meraih lengan Xander saat memasuki sebuah hotel bintang lima, beberapa pasang mata menatap ke arahnya.

Ketika tiba di dalam aula, ruangan hampir di penuhi bisikan. Itu karena sang aktris yang menghilang tanpa jejak selama bertahun-tahun tiba-tiba muncul dan bahkan menggandeng pria yang tak kalah terkenalnya, Xander CEO dari merk jam terkenal.

Berdiri beriringan, keduanya terlihat sangat serasi.

Pemilik pesta yang sedang mengobrol dengan Ara merasa terganggu, dia menoleh ke arah pintu masuk. Kedua alisnya terjalin erat.

"Aku tidak tahu kalau pak Wisnu juga mengundang mereka" Kata Ara santai, akan tetapi suhu di sekitarnya menurun dengan drastis.

Marsha yang ikut dengannya memilih untuk menjauh sambil membawa sepiring kue, dia akan menjadi penonton malam ini.

CEO Wisnu pemilik pesta malam ini merasa gugup, dia ingin menjelaskan dirinya kepada Ara akan tetapi Xander dan Chika sudah berada di dekatnya.

"Selamat malam pak Wisnu" Sapa Xander ramah, senyumnya mengembang yang membuat beberapa pekikan dari gadis-gadis terdengar.

CEO Wisnu tersenyum masang, dia dengan enggan menerima uluran jabat tangan Xander dan Chika. Di sampingnya Ara yang mengenakan gaun putih gading dengan tali kecil yang di pundaknya tampak acuh. Minuman alkohol yang tadi hanya dia pegang kini beralih ke lehernya, rasa panas dan pahit membuatnya tanpa sadar mengernyit.

"Pak Wisnu aku akan menemui Indira" Ucap Ara kemudian, dia dengan langkah gontai menjauh dari mereka bertiga.

Diam-diam Chika melirik ke arah mana Ara pergi.

Langkah Ara tenang saat dia memasuki sebuah kamar di lantai atas, di dalam Indira yang duduk dengan wajah pucat tersenyum kepadanya.

"Lama tidak bertemu Ara" Sapanya sopan, sangat berbeda dengan Indira yang Ara temui beberapa tahun lalu.

Sudah berminggu-minggu Ara tidak pernah bertemu dengan gadis periang di depannya, matanya melembut dan dia mengusap pipi Indira yang sedikit dingin.

"Kenapa harus menyiksa diri? Kamu bisa memberitahuku semuanya dan ini akan selesai" Ucap Ara lembut.

Indira menggeleng. Sampai kapanpun Ara hanya akan menikah dan menjadi miliknya. Hal-hal yang dia tahu tentang kematian Zee tidak akan pernah dia beritahu kepada Ara.









•••

Flashback on

Indira memasuki mobil yang Ara kemudikan, pakaian keduanya tampak sopan. Tentu saja, hari ini akan ada pesta untuk mengumumkan Ara sebagai presdir menggantikan Cio.

Senyum Indira mengembang lebar, kembali kata-kata yang Cio ucapkan terngiang di benaknya.

"Kamu akan menjadi milikku..."

Indira menatap Ara lekat-lekat, rasa bahagia yang terpancar di wajahnya tertulis jelas.

"Kamu bahagia?" Tanya Ara geli, hari ini dia yang akan menjadi presdir kenapa Indira yang begitu bahagia?

"Tentu saja, ini hari yang besar"

"Hahaha..." Ara tertawa, tangan kirinya yang bebas mengacak-acak rambut panjang Indira yang sukses mendapatkan tatapan kesal.

Setelah beberapa saat kemudian mereka akhirnya tiba. Shani dan Cio tampaknya sudah tiba lebih awal, karena mobil yang mengantar mereka terparkir rapi di parkiran.

"Ayo..." Ara mengulurkan tangan kanannya membantu Indira keluar.

Ddrrtttt....

Secara tiba-tiba, ponsel Indira berdering.

My Obsession 2 (ChikaxAra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang