HAPPY READING ALL
Tidak ada lagi senyum di wajah Draco. Semenjak ia bergabung menjadi Death Eater di usianya yang masih muda, dirinya dipenuhi tekanan dan rasa bersalah,ia selalu gelisah dan tampak murung. Lebih menyendiri dibanding tahun-tahun sebelumnya. Walaupun Dark Lord sudah mati dan para Death Eater sudah di Azkaban tapi tetap saja,rasa bersalahnya tetap masih tinggal di benaknya. Dia hampir membunuh Katie Bell dan Dumbledore di tahun keenamnya. Dan walaupun dirinya dan ibunya lolos dari persidangan tapi tanda di lengannya sudah cukup membuktikan bahwa dia adalah orang jahat. Semua orang membencinya,dia tahu itu.
"Draco,kau tampak murung. Apa kau baik-baik saja?" Pansy bertanya, menatap Draco yang memotong sosisnya menggunakan garpu tanpa inisiatif untuk memakannya. "Kau juga terlihat pucat,perlu ku antar ke Madam Pomfrey?" Blaise bertanya, terlihat khawatir dengan kondisi Draco saat ini. "Aku baik-baik saja. Aku pergi dulu" Draco beranjak pergi, meninggalkan kedua temannya tanpa memakan sesendok sarapannya. "Dia terlihat kacau setelah perang" Pansy berujar.
Draco berjalan tak tentu arah,ia membiarkan kakinya melangkah kemanapun. Hingga akhirnya ia berdiri di depan pintu kamar mandi lantai empat, kakinya melangkah lebar untuk masuk. Dia berdiri didepan cermin wastafel,ia buru-buru melepaskan jubah Slytherin nya dan menyalakan kran nya. Dia membasuh wajahnya, matanya yang memerah karena menahan air matanya yang tertahan di kelopak matanya terlihat mencolok. Penampilan nya terlihat kacau sekarang. Dirinya terisak pelan, tangannya begitu gemetar ketika memegang wastafel yang dingin. "Draco" suara lain memanggilnya, Draco tersentak. Menatap cermin dengan terkejut,itu Potter. Orang yang menyelamatkan hidupnya saat api siap melahap nya saat itu.
Draco membalikkan tubuhnya menatap Harry yang berdiri di ambang pintu dengan tangan dilipat didepan dada dan tubuhnya yang disandarkan di pintu. Draco memegang pinggiran wastafel dengan kuat. "You okay?" Tanya Harry, menatap Draco dengan khawatir. Satu hal yang membuat Draco tidak nyaman dan gelisah. Potter secara tiba-tiba memperhatikannya,bukan perhatian biasa,lebih dari itu,Draco tahu apa yang akan terjadi. Jadi,setiap Harry didekatnya maka ia akan berusaha untuk menjaga jarak.
Harry berjalan mendekat,jubah Gryffindor nya berkibar dengan bangga. "Kamu baik-baik saja?" Tanyanya sekali lagi,Harry terus mengikis jarak diantara mereka hingga akhirnya dirinya berdiri tepat beberapa inci dari Draco. "Kamu terlihat pucat"
Draco semakin menguatkan pegangannya. Dia harus mengakhiri ini. "Apa tujuanmu, Potter?" Tanyanya tanpa menatap emerald yang menatapnya terkejut. Harry membuang wajahnya kesamping tertawa sekilas. "Apa maksudmu,Draco?" Harry balik bertanya,mencoba mengelak. "Aku tahu—akhir akhir ini kau seperti itu" bisiknya sedikit gemetar. Dirinya yang harus berhadapan dengan Harry, ditambah bisikan-bisikan terdengar di telinga nya seolah menghantui dan mengutuknya. "Kau harus akhiri ini, Potter" katanya sedikit tercekat. Sontak Harry terkejut "Apa maksud mu?!"
"Kau pikir aku tidak tahu? Aku tahu Potter,jadi akhiri ini!" Dirinya sedikit menyentak membuat Harry terkejut. "Tidak,aku tidak bisa Draco,aku tidak bisa melakukannya" Harry berbisik pelan. "Kenapa tidak bisa?! Apakah tanda di lenganku belum cukup membuatmu mengerti?" Draco bertanya, matanya yang berkaca-kaca hampir mengeluarkan air mata yang dibendungnya. "Tidak Draco,aku tidak memperdulikan itu. Aku tidak peduli" Harry meraih lengan Draco yang masih memegang kuat-kuat pinggiran wastafel. "Tidakkah kau mengerti, Potter. Kumohon berhentilah, kumohon Harry" bisiknya pelan teramat pelan sampai Harry hampir tak mendengar nya,nadanya yang begitu gemetar membuat Harry merasa iba.
"Kamu bukan orang jahat,Draco. Kamu melakukan ini semua karena ayahmu,ini bukan salahmu" bisiknya menenangkan. Keheningan terjadi setelah Harry melontarkan kalimat itu,hanya ada suara Draco yang terisak setelah sekian lama menahannya, tangannya yang gemetar dipegang oleh Harry dan mengusapnya pelan,lengan satunya dengan ragu mengusap helaian rambut pirang-platina didepannya dengan hati-hati. "Ini bukan salahmu" bisiknya lagi.
..
.
To be continued.
Hallo semuaaa!
Maaf untuk typo nya guys, chapter selanjutnya besok yaa~
Jangan lupa klik vote nya.Elf dream 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay away from me Potter ! [ Harco ]
FanfictionPerang sudah usai. Voldemort sudah mati,Death Eater sudah di Azkaban dan Hogwarts kembali dibuka. Harry dan teman-teman nya yang lain kembali ke sekolah mengulangi lagi sekolah di tahun ketujuhnya. Harry pernah bertanya tanya kenapa takdirnya begitu...