⬇️ BAB 3

2.2K 144 11
                                    

HAPPY READING ALL

"Aku menyukaimu Drac"

Kalimat itu langsung membuat lelaki bersurai pirang-platina itu terbujur kaku di ranjangnya, otaknya langsung berhenti bekerja beserta jantungnya. Ia merasa aliran darah nya berhenti sejenak,kemudian menatap horor pada Harry.

"Jangan bercanda" katanya dengan ekspresi wajah yang masih terkejut. "Aku tidak bercanda!" Harry berkata dengan sedikit menyentak. Mata emerald nya penuh tekad dan yakin membuat Draco goyah dengan kalimat bercandanya. "Jangan konyol,kau harusnya tahu Potter dimana kau dan aku berpihak" katanya getir,tubuhnya terasa perih seperti disayat dan mendapatkan kutukan cruciatus puluhan menit. "Aku tidak—" belum selesai Harry melanjutkan,Draco sudah memotong nya.

"Kau tidak peduli tapi aku peduli. Bagaimana pendapat orang-orang dengan artikel Skeeter nantinya. Bocah bertahan hidup yang menyukai seorang mantan pelahap maut? Kita berbeda Potter,kita...berbeda" Draco berkata dengan senyum mirisnya,mengenang nasibnya yang selalu pahit. Ia baru tahu sekarang mengapa ia tak pernah bisa memunculkan mantra potranus,karena ia tak pernah memiliki kebahagiaan. Sedikit pun tak pernah. "Kita tidak berbeda,Draco" Harry berkata dengan serius.

"Tidak peduli apa yang di katakan orang,aku tidak peduli. Aku menyukaimu, mencintaimu" Harry melanjutkan. Kalimat itupun mampu membuat Draco meremas selimutnya kuat-kuat agar tak menangis. Selain Snape dan ibunya,tak ada orang yang seperti ini. "Kau tidak mengerti" lirihnya.

"Aku mengerti,maka dari itu—" Harry menggantung kalimatnya,netra hijau emerald nya menatap sayang mata abu-abu kebiruan didepannya, tangannya bergerak pelan dan memegang tengkuk leher Draco.

Manis.

Itu yang dirasakan Harry ketika bibirnya menempel di bibir milik si pirang. Merasa tak ada pergerakan, Harry mulai menjilat, menghisap dan menggigit sehingga bibir itu terbuka memberikan celah lidahnya masuk. Ciuman itu menuntut membuat Draco membalasnya dengan kaku. Ayolah,ini ciuman pertama nya.

Draco memukul bahu Harry pelan,ciuman pun dilepas dengan Draco yang wajahnya merah sempurna di kulit putih pucat nya. "—maka dari itu, jadilah kekasihku dan pasangan ku dimasa depan" katanya.

Demi celana Merlin!

Draco berani bertaruh wajahnya sekarang benar-benar merah padam sampai telinga dan lehernya. Ia tak menyangka kalimat Harry begitu berefek padanya. "Tapi Potter—"

"Panggil aku Harry dan aku tak menerima penolakan" ancamnya main-main. Draco hendak protes namun pria berambut cokelat berantakan itu segera membaringkan tubuhnya dan berbaring disampingnya. "Cepatlah tidur,ini sudah larut. Jika ada masalah di masa depan,kita bisa lalui itu bersama, Draco" bisiknya pelan.
.

.

.

Pansy datang pagi-pagi sekali karena ingin memastikan kondisi Draco,tak disangka ia bertemu Hermione di pertengahan jalan. "Aku tidak menemukan Harry semenjak setelah makan malam kemarin" jawab Hermione begitu ditanya gadis Slytherin itu. Mereka berjalan bersama sampai di hospital wings. Ketika masuk.

"Demi celana kotor Salazar!" Pekik Pansy terkejut melihat pemandangan didepannya. Matanya membola. Apa-apaan ini!

Posisi dimana Harry si anak bertahan hidup yang memeluk Draco sehingga membuat lelaki berambut pirang-platina itu tenggelam di pelukan si Gryffindor itu. Mata Hermione melotot, terkejut.

Merasakan suara Pansy,Harry pun bangun kemudian memakai kacamata nya. "Apa yang kau lakukan pada Draco hah?!" Tanya Pansy penuh penuntutan, menatap tajam Harry. "Menidurinya" Harry menjawab santai yang langsung mendapatkan pukulan maut dari Hermione. "Aww"

Merasakan sesuatu yang berisik,Draco pun bangun. "Drake,katakan padaku apa yang dilakukan Potter padamu?!"

Seketika wajah Draco memanas mendengar pertanyaan Pansy. Ia teringat kejadian semalam ditambah ia tidur dalam pelukan hangat Harry.

"Jadilah kekasihku,ya?"

"I will,Harry"
.

.

.

Ending.

Sorry guys endingnya rada maksain dan gajelas banget. Aku lagi buntu banget ga ada ide. Btw kalian minta Bonus Chapter apa nggak? Kalau mau aku buatin satu dua bonus chapter,kalau nggak ya novel ini berhenti di chap ini aja.

Makasih banget udah mau ngasih vote cerita gaje ini. Tika benar-benar minta maaf jika ada typo dan sorry untuk hal lain.

Stay away from me Potter ! [ Harco ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang