HAPPY READING ALL
"Draco!" Pekik Pansy menatap lelaki bersurai pirang-platina didepannya,semua mata yang ada di Great hall langsung tertuju pada dua remaja Slytherin tersebut. Bertanya tanya kenapa Pansy berteriak sekencang itu? Tidak biasanya. Sedangkan Draco,lelaki itu juga nampak terkejut dengan tangan yang menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya tak mau berhenti dan secara perlahan membuat Draco sesak nafas. Draco meringis,beranjak dari tempat duduknya menuju ke ruangan madam Pomfrey sebelum lebih fatal lagi,ia menutup hidungnya dengan sapu tangan yang diberikan Pansy.
Pansy,Theo juga Blaise berjalan dibelakangnya, mengikuti remaja tersebut menuju ke hospital wings. Sedangkan Harry memandang ketiganya sampai benar-benar menghilang dari pandangannya,ia begitu khawatir dengan kondisi Draco. Akhir-akhir ini pemuda itu banyak murung dan menjauh dari keramaian. Ia cukup merindukan masa-masa dimana mereka saling mengejek dan bertengkar satu sama lain,yah walaupun menyebalkan sebenarnya. Hermione melirik Harry yang duduk di seberangnya, perempuan itu menghela nafas "Temui dia Harry,aku tahu kok" katanya begitu mendapatkan tatapan bingung dari sang empu.
"Tapi, bukankah disana ada teman-temannya?" Katanya lirih. "Kupikir kau sangat mengkhawatirkannya,jadi,well kurasa akan membuat dirimu lebih baik jika kau langsung menghampiri nya,dan—" Hermione menggantung kalimatnya,dengan ragu ia melanjutkan "—kupikir kau menyukainya,aku sadar itu sejak memasuki tahun keenam" Harry tersentak kecil, ternyata sahabat perempuannya sudah menyadarinya sejak lama. "Lebih baik kau menghampirinya setelah makan malam karena kau harus menyelesaikan setumpuk tugasmu. Cepatlah makan dan ikuti aku ke perpustakaan" Hermione beranjak dari tempat duduknya,ia memperingatkan Harry sebelum meninggalkan pemuda itu sendirian di mejanya,tanpa Ron. Entahlah, akhir-akhir ini lelaki itu sering menghilang.
..
.
Pintu hospital wings berderit terbuka,Harry mengintip kedalam memastikan apakah Draco sudah tidur atau belum. Ia tersenyum lega ketika melihat lelaki berambut pirang-platina itu masih terjaga dan kondisi ruangan itu yang hanya Draco sebagai pasiennya. Ia pun berjalan masuk dan kembali menutup pintu.
Lelaki itu, Draco, tersentak kaget ketika mendengar pintu yang di buka oleh seseorang. Matanya membulat sempurna begitu tahu siapa yang datang.
Harry. Batinnya kaku.
"Bagaimana kondisimu?" Tanya Harry begitu ia duduk disamping bangsal. "Lumayan,madam Pomfrey bilang aku bisa kembali lusa karena beberapa hal lain" katanya canggung. Draco sedikit bergerak tak nyaman di ranjangnya. Harry yang menyadari pergerakan lelaki itu lantas bertanya "Apa ada bagian yang sakit atau tidak nyaman? Aku bisa panggilkan Pomfrey" nadanya terdengar khawatir walaupun santai. "Tidak aku baik-baik saja"
Hening sejenak,Harry angkat suara.
"Aku ingin mengatakan sesuatu,Draco" katanya,Draco menoleh membiarkan Harry melanjutkan bicaranya.
..
.
To be continued.
Hai hai! Tika back! Budayakan vote dan ramaikan komennya ya~
Maaf untuk typonya~Bye bye 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay away from me Potter ! [ Harco ]
FanfictionPerang sudah usai. Voldemort sudah mati,Death Eater sudah di Azkaban dan Hogwarts kembali dibuka. Harry dan teman-teman nya yang lain kembali ke sekolah mengulangi lagi sekolah di tahun ketujuhnya. Harry pernah bertanya tanya kenapa takdirnya begitu...