BAB 15 P

236 6 0
                                    

KINI usia kandungan Erina sudah 8 bulan. Dengan perut yang besar ia menjadi sukar untuk berjalan kemana-mana

Tepat jam 4:34 pagi Erina terbangun dari tidur nya. Ia melihat kearah suami nya yang sudah tidur nyenyak  di belah kiri

ia cuba tidur kembali tetapi masih saja matanya tidak bisa tidur. Pusing ke kiri, pusing ke kanan, segala arah ia pusing agar dapat tidur. Tetapi dengan perut yang besar itu membuatkan dia jadi susah bergerak

Tiba-tiba perutnya di peluk dari kiri, rupanya zehanz Sadar yang Erina tidak dapat tidur dari tadi

" Sleep dear " arah zehanz dengan suara garau

" Tak boleh tidur lah .. " keluh Erina dengan suara perlahan

Pelukan di atas perut Erina makin di kemaskan membuatkan Erina merasa sangat selesa. Lama kelamaan mereka pun tertidur

........

Pagi itu Natalia dan Zaquan sudah pulang ke rumah mereka memandang kan zehanz sudah pulang semalam jadi ia mahu memberi mereka berdua privasi

Pipi Erina di cium sekilas oleh zehanz. Erina terbangun akibat ciuman itu

" Goodmorning my princes " zehanz memandang Erina dengan senyuman manis

" Morning " balas Erina singkat

" Kenapa ni? Sayang tak sihat ke? " Tangan nya di sentuh kan pada dahi Erina, tidak pula panas 

" Tak lah "

" Hey, anak papa tendang mama ke kat dalam tu? Sampai hati anak papa ni buat mama dia sakit " sakat zehanz sambil tangan nya menggengam tangan Erina

" Ish abang ni nak gurau pun agak-agak lah. Tak kan lah dia boleh Tendang saya sampai sakit kut " Erina memukul bahu suami nya perlahan

" who knows he is strong "

............

petang itu zehanz membawa erina ke pantai, memandangkan Erina jarang keluar rumah apa salah nya ia bawa isteri nya ini keluar memandang sunset.

" cantik kan sunset tu bang? " ujar Erina sambil berjalan di tepi pantai itu

" cantik, tapi .. " sengaja ayat itu di gantungkan supaya Erina bertanya-tanya

" tapi apa? "

" lagi cantik bini aku yang comel ni! " tangan kasar milik suaminya itu menggomol geram kedua belah pipi Erina

"abang! " zehanz sudah berlari takut kena cubit, Erina mana boleh lari kang terberanak kat situ hah satu hal zehanz nak jadi bidan terjun HAHAHA

sebelum mereka balik mereka ada ambil beberapa gambar di pantai tadi untuk menjadi kenangan nanti

" abang.. nak aiskrim please" Erina menayangkan wajah comel agar di beri kan. zehanz yang cair itu apa lagi..

" tak boleh. " datar suara  suara itu menjawab seraya enjin kereta di hidup kan

perlahan tubuh kecil itu berpusing kembali kearah depan. seat tempat duduk itu di betul kan sebelum mengelus perutnya

" baby, papa dah tak sayang kita .. "

zehanz melirik Erina dengan pandangan manis

" girl, now tak boleh makan aiskrim, lepas sayang bersalin nanti abang janji bagi sayang makan aiskrim banyak-banyak okay " suara itu di lembutkan agar Erina tercair dan memaafkan nya

" hm! janji palsu! " Erina membuang wajah nya ke tingkap kereta

" abang janji sayang. " hujung jari zehanz di suakan untuk berjanji

ZEHANZ AL-FAYYAD Where stories live. Discover now