Flashback

135 11 3
                                    

(Senin. 16.00)
(27-mei-2024)

Heska kini sedang berperang dengan Demamnya, ia demam karna 3 hari yang lalu ia Terkena hujan saat hendak pulang dari supermarket

Tadinya Heska ingin meneduh tapi teringat Bahwa Elzan sudah sangat lapar jadi ia menerobos Hujan demi Elzan agar tidak menahan laparnya terlalu lama.

Ia sudah tidak peduli dengan kesehatan Dirinya saat itu, yang ia pikir kan hanya Elzan seorang

Heska sebaik ini saja dibenci:)

Disaat seperti ini tentu saja Elzan Tidak perduli, Elzan sedang Dikantor saat ini, tepat nya sedang mengerjakan sesuatu

Heska Rasa demamnya tak kunjung membaik, ia memutuskan untuk menelfon Suaminya

Mas Elzan

"Ada apa?" Elzan

"Demam aku gak turun²" Heska

"Oh" Elzan

"Mas pulang kerja sibuk lagi nggak?" Heska

"Gak" Elzan

"Boleh anter aku ke Rumah sakit? Aku enggak kuat kalau harus sendiri" Heska

"Saya pulang kerja pastinya lelah, kamu jangan manja gini dong, usaha" Elzan

"Lagian yang sakit kamu, ngapain saya Yang Repot?" Elzan

Telfon terputus, Heska Menghela nafas nya Panjang, ia sangat tidak kuat kalau harus pergi kerumah sakit sendirian

Heska pasrah, Ia hanya bisa menatap langit-langit sekarang "kalau aku masih sakit mas Elzan siapa yang masakin" gumamnya

Heska melihat jam dikamarnya, jam sudah menunjukkan pukul 16.12 yang berarti Elzan akan pulang sebentar lagi

Heska melawan Lemasnya untuk memasak agar sangat suami tidak kelaparan nanti

17.10

Kini Elzan sudah berada dirumah Tepatnya ia sedang makan bersama Heska

Heska sangat pucat saat ini, makan pun Pahit rasanya, ia benar-benar sedang tidak baik-baik saja sekarang

Elzan memperhatikan Istrinya sejak awal pulang, ia kira Heska Demam biasa ternyata sampai se pucat ini, bahkan Wajah Heska sudah seperti mayat hidup

"Heska" Panggil Elzan

Heska hanya mendongakkan kepalanya

Elzan yang tadinya ingin bertanyaan keadaan Heska tapi entah kenapa pertanyaan itu sangat sulit keluar dari mulutnya

"Tidak jadi" ucapnya

Heska sebenrnya melihat Raut kekhawatiran di wajah Elzan, namun ia tidak berharap lebih

"Ini perasaan aku aja apa emang mas Elzan Khawatir?" Tanya batinnya

Mereka berdua melanjutkan makannya masing² Elzan terus-terusan melirik kearah Heska, saat menatap Hesk, Elzan merasakan Sakit dihatinya

Benci? [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang