Accindental Love / Only For Love

Bab 8.1: Tugas Berat Sebelum Tahun Baru

Marquez juga mengatakan bahwa ketika orang melakukan perjalanan yang sangat panjang ini, mereka harus berlari di jalur yang paling bergelombang dan terlahir kembali dari pukulan yang paling keras.

Jadi Zheng Shuyi memutuskan untuk tidak membiarkan dirinya terjerumus ke dalam lautan rasa malu.

Itu plastik, lalu kenapa?

Plastik mengubah kehidupan sehari-hari umat manusia, menjadikannya salah satu penemuan terbesar yang pernah ada. Karena masalah lingkungan yang ditimbulkannya, ini juga merupakan salah satu penemuan terburuk. Namun di era ini, plastik bisa dianggap sebagai pahlawan dunia! Apa kau punya masalah dengan itu?

"Nenek moyangku miskin, dan kehidupan mereka sulit. Sebagai petani, mereka jarang melihat dunia ini."

Meskipun suara Zheng Shuyi terdengar sangat emosional, wajah Shi Yan tidak mengalami perubahan sedikit pun.

"Meski hanya plastik, itu adalah barang paling berharga di rumah kami saat itu."

"Nenekku telah merawatnya dengan baik selama bertahun-tahun dan, dulu, dia bahkan tidak mau menunjukkannya kepada orang lain."

"Lagipula, itu plastik, dan mudah rusak."

"Aku bahkan tidak memakainya kecuali pada saat-saat penting."

Setelah setiap kalimat, dia akan berhenti sejenak sebelum melanjutkan.

Zheng Shuyi bersandar di sofanya. Suasananya sangat sunyi sehingga dia bahkan bisa mendengar suara pelembab udara di sampingnya.

Setelah jam terus berdetak selama tiga detik, suara Chen Sheng terdengar dari ujung telepon yang lain.

"Nona Zheng, kapan kau menginginkannya?"

"Lebih cepat lebih baik."

"..."

"Aku tidak bisa tidur tanpa melihatnya."

"Kalau begitu aku akan mengirimkannya padamu?"

"Tidak perlu merepotkanmu, aku bisa datang mengambilnya sendiri."

"... Oke."

Dengan itu, dia mengakhiri panggilan.

Setelah beberapa menit, Zheng Shuyi menerima pesan teks berisi alamat.

Dia menatap kata-kata itu untuk waktu yang lama - "Teluk Awan". Dia tahu di mana lingkungan itu berada.

Berdasarkan pengetahuannya tentang harga rumah di sana, dia tahu bahwa itu bukan rumah asistennya, Chen Sheng.

Kemudian...

Zheng Shuyi melompat dan bergegas ke kamar tidur.

Dia membuka lemari dan segera mengganti bajunya, lalu berjalan menuju meja rias dan mengambil warna lipstik yang paling banyak dipuji oleh pria.

Tetapi ketika dia hendak memakainya, dia memikirkan sesuatu dan meletakkan lipstiknya.

Pada akhirnya, dia tidak hanya memakai lipstiknya, dia bahkan menghapus lipstik aslinya.

Malam itu sedingin musim dingin. Zheng Shuyi duduk di dalam mobil melewati lalu lintas yang sibuk. Setengah jam kemudian, mobil berhenti di depan Teluk Awan.

Di kedua sisi gerbang, kedua patroli itu berdiri di tempat mereka seperti dua pohon poplar yang kaku. Selain bola mata mereka, seluruh tubuh mereka tidak bergerak sama sekali.

Zheng Shuyi berjalan ke jendela ruang patroli dan setelah berbicara dengan salah satu dari mereka, dia menandatangani lembar pengunjung dan diizinkan masuk.